:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223484/original/036477500_1747548015-20250518-Antrean_Makan_di_Jabalia-AFP_2.jpg)
1/7
Warga Palestina berdesakan berebut makanan yang sudah dimasak dari dapur umum di Jabalia, Jalur Gaza Utara, pada 17 Mei 2025. (Bashar TALEB/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223485/original/078609000_1747548016-20250518-Antrean_Makan_di_Jabalia-AFP_1.jpg)
1/7
Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus dan semakin memburuk sejak Israel memblokir semua bantuan masuk ke wilayah tersebut pada 2 Maret 2025. (Bashar TALEB/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223486/original/053730400_1747548017-20250518-Antrean_Makan_di_Jabalia-AFP_3.jpg)
1/7
Diketahui bahwa sejak 2 Maret 2025, Israel melarang masuknya semua bantuan, termasuk makanan dan bantuan medis ke wilayah Jalur Gaza. (Bashar TALEB/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223487/original/020952100_1747548018-20250518-Antrean_Makan_di_Jabalia-AFP_4.jpg)
1/7
Bantuan kemanusiaan tersebut menjadi sandaran hidup bagi sekitar 2,2 juta penduduk Gaza. (Bashar TALEB/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223488/original/088368200_1747548018-20250518-Antrean_Makan_di_Jabalia-AFP_5.jpg)
1/7
Kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan sedikitnya 2,1 juta orang di Jalur Gaza terancam kelaparan. (Bashar TALEB/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223489/original/090670300_1747548019-20250518-Antrean_Makan_di_Jabalia-AFP_6.jpg)
1/7
OCHA menyerukan segera diakhirinya blokade bantuan oleh Israel yang telah berlangsung selama lebih kurang sembilan minggu di Jalur Gaza. (Bashar TALEB/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223490/original/078775300_1747548020-20250518-Antrean_Makan_di_Jabalia-AFP_7.jpg)
1/7
Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan semakin lama blokade, semakin besar pula kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap kehidupan di Gaza. (Bashar TALEB/AFP)