:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5346896/original/031766600_1757652599-1.jpg)
1/7
Personel militer memberi isyarat saat berjaga-jaga di sepanjang jalan selama jam malam yang diberlakukan untuk memulihkan ketertiban dan keamanan di Kathmandu, Nepal pada 12 September 2025. (Pedro Pardo/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5346897/original/033478500_1757652602-2.jpg)
1/7
Militer Nepal terus berupaya memulihkan keamanan menyusul kerusuhan anti-pemerintah yang mengguncang negara itu sejak Senin (8/9/2025). (Pedro Pardo/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5346898/original/025991300_1757652607-5.jpg)
1/7
Untuk menekan kerusuhan, militer Nepal mengambil alih operasi keamanan nasional, memberlakukan jam malam dan membatasi aktivitas warga di berbagai wilayah. (Pedro Pardo/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5346899/original/006006500_1757652612-6.jpg)
1/7
Warga diminta tetap berada di rumah kecuali untuk keperluan mendesak. (Pedro Pardo/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5346900/original/046895200_1757652616-7.jpg)
1/7
Berbagai ruas jalan utama di Kathmandu, Nepal dijaga personel militer bersenjata lengkap. (Pedro Pardo/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5346901/original/088194900_1757652618-3.jpg)
1/7
Sebelumnya, gelombang protes besar-besaran, yang dipimpin generasi muda “Gen Z”, pecah pada Senin (8/9/2025) yang berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri K.P. Sharma Oli pada Selasa (9/9/2025). Protes dipicu dugaan korupsi pemerintah serta larangan sementara penggunaan media sosial. (Pedro Pardo/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5346902/original/040391000_1757652622-4.jpg)
1/7
Sedikitnya 22 orang tewas, dan sekitar 100 lainnya luka-luka, akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dan personel keamanan di Kathmandu, Nepal. (Pedro Pardo/AFP)