Blokade Israel Berlanjut, 57 Anak di Gaza Meninggal Akibat Kurang Gizi

1/7

Seorang anak memeriksa kerusakan tenda-tenda untuk warga Gaza yang mengungsi di luar rumah sakit Martir Al-Aqsa, Deir el-Balah, Jalur Gaza Tengah, setelah serangan udara Israel semalam yang dilaporkan menghantam, pada 17 Mei 2025. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Sejak dimulainya blokade bantuan oleh Israel pada 2 Maret 2025, otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa 57 anak meninggal akibat kekurangan gizi. Dan, jika situasi ini terus berlanjut, diperkirakan hampir 71.000 anak di bawah usia lima tahun akan mengalami kekurangan gizi akut dalam 11 bulan ke depan. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Wilayah Pendudukan Palestina Rik Peeperkorn mengungkap, embargo total oleh Israel telah menyebabkan WHO hanya memiliki persediaan yang cukup untuk merawat sekitar 500 anak dengan kondisi kekurangan gizi akut. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Rik Peeperkorn memperingatkan bahwa warga Gaza kini terperangkap dalam siklus mematikan. Di mana kurangnya keragaman makanan, kekurangan gizi, dan penyakit saling memperparah satu sama lain. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Untuk diketahui, kekurangan gizi pada anak dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang bisa berlangsung seumur hidup, seperti pertumbuhan yang terhambat, perkembangan kognitif terganggu, serta berbagai masalah kesehatan lainnya. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Tanpa makanan bergizi yang cukup, air bersih, dan akses terhadap layanan kesehatan, satu generasi penuh akan terdampak secara permanen. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Peeperkorn menyatakan bahwa WHO telah secara terus-menerus mendesak otoritas Israel soal pentingnya mengizinkan pasokan bantuan masuk ke Gaza. (Eyad BABA/AFP)