:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238820/original/048206900_1748765484-20250601-Banjir_Swiss-AFP_1.jpg)
1/8
Foto udara menunjukkan puing-puing dan sisa desa Blatten, yang kini terendam sungai Lonza, setelah Gletser Birch yang besar runtuh dan tanah longsor besar-besaran yang melemparkan berton-ton batu, es, dan pohon cemara ke lereng gunung dan ke lembah di bawahnya di Blatten pada 31 Mei 2025. (Fabrice COFFRINI/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238821/original/084425800_1748765484-20250601-Banjir_Swiss-AFP_2.jpg)
1/8
Pihak berwenang Swiss mengatakan pada 30 Mei 2025 meski tidak lagi mempertimbangkan untuk mengevakuasi sebagian besar penduduk di sekitar gletser yang runtuh dan menghancurkan permkiman di sebuah desa, tetapi mereka tetap menyatakan kewaspadaan. (Fabrice COFFRINI/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238822/original/022945400_1748765485-20250601-Banjir_Swiss-AFP_3.jpg)
1/8
Longsor gletser yang melanda Desa Blatten, Swiss, menyumbat aliran Sungai Lonza di Lembah Alpen. Sumbatan memicu terbentuknya danau dan meningkatkan risiko banjir, mendorong otoritas setempat memperluas kesiagaan evakuasi. (Fabrice COFFRINI/AFP)Sebelumnya, pada 28 Mei 2025, Gletser Birch di wilayah Valais selatan Swiss runtuh. (Fabrice COFFRINI/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238823/original/057012100_1748765485-20250601-Banjir_Swiss-AFP_4.jpg)
1/8
Sebelumnya, pada 28 Mei 2025, Gletser Birch di wilayah Valais selatan Swiss runtuh. (Fabrice COFFRINI/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238824/original/093980500_1748765485-20250601-Banjir_Swiss-AFP_9.jpg)
1/8
Reruntuhan menjatuhkan jutaan meter kubik es, lumpur, dan longsoran batu serta potongan kayu pohon Cemara yang menghantam desa Blatten yang berada tepat di bawah lembah. (Fabrice COFFRINI/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238825/original/021473000_1748765486-20250601-Banjir_Swiss-AFP_5.jpg)
1/8
Sebagian rumah masih berdiri, namun lainnya terendam. Beruntung, desa berpenduduk sekitar 300 jiwa itu telah dievakuasi sebelum Gletser Birch pecah. (Fabrice COFFRINI/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238826/original/054271300_1748765486-20250601-Banjir_Swiss-AFP_8.jpg)
1/8
Warga Blatten masih berjuang menghadapi skala kehancuran yang ditinggalkan banjir bandang. (Fabrice COFFRINI/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238827/original/094703900_1748765486-20250601-Banjir_Swiss-AFP_7.jpg)
1/8
Sejumlah ilmuwan menyebut peristiwa ini menjadi bukti nyata dampak perubahan iklim yang semakin ekstrem di kawasan pegunungan Alpen. (Fabrice COFFRINI/AFP)