Potret Ribuan Warga Gaza Turun ke Jalan Serbu Pusat Distribusi Bantuan Kemanusiaan

1/8

Orang-orang membawa kotak-kotak berisi pasokan bantuan dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah kelompok bantuan swasta yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) yang telah melewati sistem yang telah lama dipimpin oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah tersebut, di Jalur Gaza tengah pada 29 Mei 2025. (Eyad BABA/AFP)

1/8

Ribuan warga Palestina menyerbu pusat distribusi bantuan Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang baru dibentuk Amerika Serikat dan Israel di Jalur Gaza tengah pada 29 Mei 2025. (Eyad BABA/AFP)

1/8

Diketahui, sejak pekan lalu, Israel mulai melonggarkan blokade yang telah berlangsung selama 11 minggu dan menyebabkan ratusan ribu orang kekurangan makanan. (Eyad BABA/AFP)

1/8

Ribuan warga Palestina mulai menyerbu gudang Gaza Humanitarian Foundation (GHF) untuk mencari pasokan makanan yang sebelumnya telah diposisikan untuk didistribusikan. (Eyad BABA/AFP)

1/8

Namun, seperti yang dikhawatirkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan sejumlah lembaga kemanusiaan internasional, pembagian makanan untuk warga Gaza yang kelaparan itu berlangsung ricuh. (Eyad BABA/AFP)

1/8

Saat ini, persoalan distribusi bantuan kemanusiaan menjadi fokus utama di tengah kekhawatiran akan kelaparan dan kritik keras terhadap blokade bantuan Israel dan Gaza Humanitarian Foundation (GHF). (Eyad BABA/AFP)

1/8

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan bahwa Israel menolak seluruh enam pergerakan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan organisasi tersebut untuk Gaza. (Eyad BABA/AFP)

1/8

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan sejak pekan lalu, sekitar 900 muatan truk telah diajukan untuk mendapatkan persetujuan Israel, dan 800 disetujui, namun hanya sedikit lebih dari 500 yang dapat dibongkar muat di sisi Israel di Kareem Shalom. Dan lebih sedikit lagi yang berhasil masuk ke Palestina. (Eyad BABA/AFP)