:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5240997/original/019536400_1748937200-1.jpg)
1/6
Umat muslim menggunakan karton untuk melindungi diri dari sengatan matahari saat berjalan di jalanan di kota Makkah, Arab Saudi, pada 2 Juni 2025. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5240998/original/096491400_1748937201-6.jpg)
1/6
Jelang rangkaian puncak ibadah haji tahun 2025 atau 1446 Hijriah, yang secara resmi akan dimulai pada Rabu (4/6/2025), lebih dari satu juta umat Muslim dari berbagai negara telah tiba di kota Makkah, Arab Saudi. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5240999/original/060941100_1748937203-4.jpg)
1/6
Selama prosesi haji pada tahun ini, suhu diperkirakan akan kembali menembus lebih dari 40 derajat celsius. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5241000/original/045795300_1748937205-5.jpg)
1/6
Peningkatan suhu selama prosesi haji mulai diantisipasi pemerintah setempat dengan mengerahkan sekitar 250.000 petugas dari 40 lembaga lebih untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para jemaah. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5241001/original/015845700_1748937207-2.jpg)
1/6
Pemerintah Arab Saudi juga menerapkan pengamanan dan penanganan cuaca ekstrem dalam skala besar. Hal ini untuk mencegah terulangnya tragedi tahun lalu, ketika 1.301 jemaah meninggal dunia akibat gelombang panas yang mencapai suhu hingga 51,8 derajat celsius. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5241002/original/054099400_1748937209-3.jpg)
1/6
Diketahui, cuaca panas dan sengatan matahari bisa menjadi masalah serius bagi jemaah, khususnya selama musim haji. Cuaca dan suhu yang ekstrem serta paparan sinar matahari langsung dapat menyebabkan heatstroke (sengatan panas) dan dehidrasi. (HAZEM BADER/AFP)