Jelajahi 8 Rekomendasi Pasar Komunitas di Jogja, Destinasi Unik Pencinta Produk Lokal

20 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Yogyakarta, sebuah kota yang kaya akan budaya dan kreativitas, menyajikan berbagai rekomendasi pasar komunitas di Jogja yang unik dan menarik. Pasar-pasar ini bukan sekadar tempat transaksi, melainkan wadah bagi semangat gotong royong dan inovasi lokal.

Setiap rekomendasi pasar komunitas di Jogja memiliki karakteristik serta keunikan tersendiri, mencerminkan kolaborasi erat antar masyarakat lokal. Pengunjung dapat menemukan produk berkualitas buatan lokal, makanan sehat, hingga barang antik, sekaligus mendukung ekonomi kreatif lokal melalui rekomendasi pasar komunitas di Jogja ini.

Berbeda dari pasar tradisional pada umumnya, pasar komunitas di Jogja menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan mendalam. Anda dapat berinteraksi langsung dengan para kreator dan pengusaha lokal, memahami cerita di balik setiap produk yang ditawarkan. Pasar-pasar ini beroperasi secara periodik, mulai dari mingguan hingga bulanan, menciptakan atmosfer hangat dan kesempatan berharga untuk menjalin koneksi.

Bagi Anda yang ingin mendukung ekonomi kreatif lokal dan mencari pengalaman berbelanja yang autentik, daftar rekomendasi pasar komunitas di Jogja berikut ini, yang telah Liputan6 rangkum pada Sabtu (15/11), sangat layak untuk dikunjungi. Dari pasar yang mengusung penanggalan Jawa hingga pasar dengan pemandangan candi, setiap destinasi menjanjikan keunikan tersendiri.

1. Pasar Kangen Yogyakarta: Nostalgia Kuliner dan Barang Lawasan

Pasar Kangen adalah festival budaya tahunan yang membangkitkan nostalgia dengan menghadirkan kembali makanan tradisional, jajanan jadul, dan barang-barang antik. Konsep utamanya adalah nostalgia kuliner, menyediakan aneka ragam kuliner khas Nusantara dan jajanan tradisional yang sulit ditemukan sehari-hari, seperti tiwul, geplak, dan es limun.

Selain kuliner, pasar ini juga menyediakan lapak untuk penjual barang-barang lawas, kerajinan tangan tradisional, koleksi antik, hingga buku-buku bekas. Keunikan Pasar Kangen juga terletak pada panggung budayanya yang menampilkan pertunjukan seni rakyat tradisional seperti jatilan, wayang kulit, dan campursari. Pasar ini berlangsung selama kurang lebih satu minggu di pertengahan atau akhir tahun, menjadi ruang edukasi dan pelestarian budaya.

Alamat: Taman Budaya Yogyakarta, Jalan Sriwedari Nomor 1, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Waktu Operasional: Festival tahunan, pukul 15.00-22.00 WIB.

2. Pasar Setupon Yogyakarta: Pasar Alternatif Berbasis Komunitas

Pasar Setupon merupakan salah satu pasar komunitas di Yogyakarta yang mengusung konsep berbasis komunitas dan gotong royong. Pasar ini menjadi ruang interaksi bagi komunitas, seniman, aktivis, dan wirausaha lokal untuk berjejaring serta melakukan transaksi jual beli. Produk yang ditawarkan memiliki nilai lebih, seperti produk daur ulang, makanan sehat, barang antik (lawasan), hingga kerajinan tangan.

Keunikan Pasar Setupon terletak pada penggunaan penanggalan Jawa dalam penyelenggaraannya, dengan nama "Setupon" yang diambil dari hari Setu Pon. Hal ini melambangkan kembalinya tradisi dan akar budaya lokal. Pasar ini diselenggarakan secara periodik setiap 35 hari sekali, tepatnya setiap bertemu hari Setu Pon, dan lokasinya bersifat temporer serta sering berpindah-pindah.

Alamat: Lokasi berpindah-pindah (cek media sosial @pasarsetupon)

Waktu Operasional: Setiap 35 hari sekali (Setu Pon dalam kalender Jawa)

3. Pasar Mustokoweni: Suasana Klasik di Tengah Kota

Pasar Mustokoweni merupakan pasar komunitas yang diadakan tiap dua minggu sekali atau dua kali dalam sebulan saat akhir pekan, berlokasi strategis di tengah Kota Jogja. Suasana pasar ini menghadirkan nostalgia zaman dulu dengan dekorasi berupa payung-payung klasik dan penggunaan meja serta kursi kayu. Pohon-pohon tinggi di sekitarnya menciptakan suasana sejuk dan nyaman.

Setiap kali buka, pedagang yang berpartisipasi telah dikurasi agar sesuai dengan ketentuan pasar, yaitu menggunakan bahan-bahan organik, sehat, namun tetap menarik. Selain aktivitas jual beli, Pasar Mustokoweni sering mengadakan workshop dengan beragam tema seperti menyulam, membuat gantungan kunci, hingga menciptakan parfum sendiri, menjadikannya ruang edukasi dan kreativitas.

Alamat: Jalan A.M. Sangaji Nomor 72, Cokrodiningratan, Kapanewon Jetis, Kota Yogyakarta, DIY.

Waktu Operasional: Setiap akhir pekan, dua kali sebulan, pukul 08.00-13.00 WIB.

4. Pasar Suwatu: Pasar Pagi di Atas Bukit dengan Pemandangan Candi

Pasar Suwatu menawarkan konsep pasar pagi yang sangat unik dengan pemandangan alam menakjubkan, diselenggarakan di area Suwatu by Mil&Bay. Pasar ini menggabungkan tradisi pasar pagi dengan keindahan pemandangan Candi Prambanan dan Gunung Merapi dari ketinggian. Pasar ini menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk menjual produk mereka, terutama jajanan pasar dan produk kerajinan.

Fokus Pasar Suwatu adalah pemberdayaan ekonomi lokal, memberikan fasilitas kepada warga sekitar, termasuk ibu-ibu rumah tangga dan pemuda, untuk berwirausaha. Pasar ini juga menarik karena sinerginya dengan aktivitas pagi seperti yoga matahari terbit (sunrise yoga) yang diadakan secara gratis, memungkinkan pengunjung menikmati sensasi berbelanja di pasar tradisional sambil menikmati udara segar pegunungan dan pemandangan alam yang memukau.

Alamat: Suwatu by Mil&Bay, Sumberwatu, Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.

Waktu Operasional: Setiap Minggu Legi (periodik), pukul 06.00-12.00 WIB.

5. Pasar Wiguna: Pasar Artisan Terpopuler dengan Konsep Ramah Lingkungan

Bertempat di sebelah Ambarrukmo Plaza, Pasar Wiguna telah menjadi salah satu pasar artisan terpopuler di Jogja sejak 2021. Pasar ini hadir dengan tujuan menghidupkan kembali budaya hidup sehat serta ramah lingkungan di kalangan masyarakat. Setiap tenant wajib memenuhi visi misi konsep less-waste, local, dan wellness.

Keberagaman "kerabat karya" atau sebutan untuk pedagang yang hadir selalu berganti setiap event, mulai dari penjaja baju batik modern, seniman jam tangan dari kayu, sabun dan skin care ramah bumi, hingga makanan dan minuman tradisional maupun kekinian. Yang membuat Pasar Wiguna semakin ramai adalah adanya program talk show yang dijalankan dengan menghadirkan narasumber berbeda di setiap kesempatannya, menciptakan atmosfer edukatif yang memperkaya pengalaman pengunjung.

Alamat: Alun-alun Pesanggrahan Ambarrukmo, Jalan Laksda Adisucipto, Ambarrukmo, Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

Waktu Operasional: Setiap dua minggu sekali pada hari Minggu, pukul 08.00-13.00 WIB.

6. Pasar Kamisan: Pasar Organik Mingguan dengan Konsep Unik

Berbeda dengan pasar artisan lain yang buka di akhir pekan, Pasar Kamisan beroperasi sesuai namanya yaitu setiap hari Kamis. Meskipun tidak sebesar pasar komunitas lainnya dari segi jumlah pedagang dan tempat, Pasar Kamisan menawarkan keunikan tersendiri. Fokusnya pada hasil bumi berupa sayur mayur dan buah segar yang dijual dengan harga terjangkau, semua produk bersifat organik dan berkualitas tinggi.

Keistimewaan Pasar Kamisan terletak pada kurasi pedagang yang ketat untuk menghindari persaingan tidak sehat, sehingga pengunjung tidak akan menemukan penjual dengan barang sejenis. Jika beruntung, pengunjung bisa membeli berbagai kudapan artisan seperti sourdough, keju, susu vegan, dan produk unik lainnya, menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih personal.

Alamat: Klabanan, Jalan Kaliurang No. KM 9, Gondangan, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY.

Waktu Operasional: Setiap hari Kamis, pukul 10.00-13.00 WIB.

7. Pasar Sehat Sagan: Pasar Tersembunyi dengan Beragam Aktivitas

Pasar Sehat Sagan berlokasi di teras gedung Institut Français Indonesia (IFI-LIPI) yang agak tersembunyi di dalam perumahan. Namun, pasar ini selalu menarik minat pengunjung hingga beberapa pedagang sering ludes sebelum jam operasional berakhir. Popularitas tinggi pasar ini disebabkan oleh keberagaman jenis dagangan yang ditawarkan, mulai dari sayur organik, produk kerajinan, hingga berbagai jenis kue, dimsum, dan makanan berat.

Keunikan Pasar Sehat Sagan tidak hanya terletak pada produk dagangannya, tetapi juga pada beragam aktivitas tambahan yang sering diselenggarakan. Pasar ini rutin mengadakan kelas yoga, sesi baca tarot, dan bahkan jual beli baju bekas layak pakai dengan harga terjangkau. Hal ini menjadikan Pasar Sehat Sagan sebagai destinasi menarik bagi mereka yang mencari pengalaman berbelanja yang lebih holistik.

Alamat: Jalan Sagan Nomor 3, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY.

Waktu Operasional: Setiap akhir pekan, pukul 10.00-15.00 WIB.

8. Peken Klangenan Kotagede: Ruang Budaya dan Pasar Komunitas Bersejarah

Peken Klangenan Kotagede adalah ruang budaya dan pasar komunitas yang berakar kuat pada nilai-nilai sejarah dan tradisi lokal Kotagede. Kawasan ini merupakan kota tua yang kaya warisan di Yogyakarta. Konsep utamanya bukan sekadar pasar tempat jual beli, melainkan sebuah ekosistem budaya yang sederhana dan menyenangkan. Tujuannya membangun ekosistem di mana masyarakat bisa terhubung dengan seni, tradisi, sejarah, dan spiritualitas lokal yang mengakar pada sejarah Kotagede sebagai ibukota pertama Kesultanan Mataram.

Peken Klangenan menawarkan berbagai fasilitas komunitas yang lengkap, mulai dari tenant kuliner dan suvenir lokal, area bermain anak seperti mewarnai dan kolam ikan, area bercocok tanam, hingga area pameran seni. Pameran tersebut menampilkan lukisan, kerajinan kulit, dan wayang kontemporer. Suasana santai yang dirancang membuat pengunjung betah berlama-lama, mengobrol, dan duduk santai, menyambut segala kalangan dalam atmosfer yang penuh kehangatan.

Alamat: Kampung Pusaka Beteng Cepuri, Gg Binangun No.889, Singosaren I, Purbayan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY 55192.

Waktu Operasional: Setiap Sabtu dan Minggu, pukul 08.00-17.00 WIB (hingga 21.00 WIB di akhir bulan).

Tanya Jawab Seputar Pasar Komunitas di Jogja

1. Apa yang membedakan pasar komunitas dengan pasar tradisional biasa?

Pasar komunitas memiliki konsep yang lebih tematik dan berbasis komunitas, dengan fokus pada produk lokal berkualitas, ramah lingkungan, atau memiliki nilai budaya tertentu. Selain aktivitas jual beli, pasar komunitas juga sering mengadakan workshop, pertunjukan seni, dan kegiatan edukatif lainnya.

2. Apakah pasar komunitas di Jogja buka setiap hari?

Tidak, sebagian besar pasar komunitas di Jogja beroperasi secara periodik. Ada yang buka mingguan seperti Pasar Kamisan (setiap Kamis), dua minggu sekali seperti Pasar Mustokoweni dan Pasar Wiguna, bulanan seperti Pasar Setupon (setiap 35 hari), atau bahkan tahunan seperti Pasar Kangen.

3. Bagaimana cara mengetahui jadwal buka pasar komunitas yang periodik?

Untuk pasar yang bersifat periodik atau temporer, disarankan untuk mengikuti media sosial resmi masing-masing pasar. Biasanya mereka akan mengumumkan jadwal, lokasi (khususnya untuk pasar yang berpindah-pindah), dan informasi acara khusus melalui Instagram atau Facebook.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |