5 Jenis Ular yang Bisa Muncul di Selokan dan Cara Mencegahnya, Aman dan Efektif

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Kawasan permukiman sering memiliki saluran air kotor, sehingga menciptakan ruang lembap serta gelap yang ideal bagi ular. Situasi seperti itu membuat pembahasan mengenai jenis ular yang bisa muncul di selokan semakin penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal dekat area drainase padat.

Pada musim hujan atau saat debit air meningkat, berbagai hewan kecil bergerak menuju tempat lebih aman. Pergerakan mangsa tersebut berpotensi menarik predator, termasuk beberapa jenis ular yang bisa muncul di selokan. Ketertarikan reptil terhadap area berair membuat saluran drainase sering menjadi jalur masuk menuju pemukiman tanpa disadari oleh penghuni rumah.

Selain faktor cuaca, peningkatan aktivitas tikus serta katak di sekitar drainase turut memicu kehadiran predator alami. Situasi seperti itu membuat keberadaan jenis ular yang bisa muncul di selokan perlu mendapat perhatian khusus. Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (16/11/2025).

Mengapa Ular Memilih Selokan sebagai Habitat Baru?

Selokan dan saluran air perkotaan kerap menjadi habitat alternatif bagi berbagai jenis ular, terutama saat musim hujan tiba. Saluran air menawarkan kondisi ideal bagi ular karena lembap, gelap dan aman dari gangguan. Tempat-tempat ini juga menjadi jalur pergerakan ular menuju permukiman tanpa terdeteksi. Berikut beberapa alasan selokan sebagai habitat ular 

  • Selokan memiliki suasana gelap, lembap, dan teduh sehingga menciptakan suhu stabil yang nyaman bagi reptil. Kondisi seperti ini mirip habitat alaminya di bawah bebatuan, lubang tanah, atau tumpukan kayu. Suasana lembap membantu ular menjaga kelembapan kulit serta menghindari dehidrasi pada cuaca panas.
  • Salah satu alasan terkuat ular memasuki selokan adalah ketersediaan makanan. Selokan sering dipenuhi tikus, katak, cicak, ikan kecil, maupun serangga besar. Ular sebagai predator oportunis akan mengikuti jalur mangsanya, sehingga selokan menjadi tempat berburu yang sangat menarik.
  • Selokan umumnya memiliki banyak celah terbuka, pipa retak, lubang kecil, atau sambungan saluran air yang tidak tertutup rapat. Ular, terutama yang bertubuh ramping, dapat memasuki ruang kecil tanpa kesulitan. Saluran ini sering terhubung langsung ke halaman, got depan rumah, bahkan area drainase dalam bangunan.
  • Ular cenderung menghindari area ramai. Selokan memberikan tempat aman untuk bersembunyi dari bahaya, termasuk manusia, hewan peliharaan, atau predator alami. Tempat sempit serta gelap membuat ular merasa lebih terlindungi.
  • Ketika habitat alami terganggu akibat pembangunan, banjir, atau berkurangnya ruang hijau, ular mencari tempat baru untuk bertahan hidup. Selokan menjadi alternatif sementara karena menyediakan kebutuhan dasar seperti tempat berlindung dan sumber makanan.

Jenis-Jenis Ular yang Sering Ditemukan di Selokan

Selokan di kawasan perkotaan maupun daerah pinggiran sering menjadi titik pertemuan antara aktivitas manusia dan keberadaan berbagai satwa liar, termasuk beberapa jenis ular. Lingkungan selokan yang gelap, lembap, serta kaya sumber makanan kerap menarik reptil tertentu untuk berlindung, berburu, atau sekadar melewati area tersebut selama berpindah habitat. Berikut uraian mengenai beberapa spesies ular yang memiliki kemungkinan besar muncul pada sistem drainase atau saluran air di pemukiman.

a. Ular Tikus (Rat Snake)

Ular tikus merupakan salah satu spesies yang paling sering memasuki selokan, terutama di daerah yang memiliki populasi tikus cukup tinggi. Reptil ini tidak berbisa, sehingga tingkat ancamannya terhadap manusia relatif rendah. Tubuhnya dapat mencapai panjang antara satu hingga dua meter, dengan variasi warna mulai dari cokelat kusam, kehitaman, hingga corak bercak tertentu tergantung subspesiesnya. Ular tikus memiliki perilaku sangat lincah, gesit, serta pandai memanjat maupun berenang. Ketertarikannya terhadap selokan terutama dipicu oleh ketersediaan mangsa utama berupa tikus, sehingga kehadirannya cukup umum di area drainase atau got yang terhubung langsung ke aktivitas rumah tangga.

b. Ular Air (Water Snake)

Ular air dikenal sebagai penghuni alami wilayah perairan seperti kolam, rawa, sungai kecil, serta area tergenang. Beberapa spesiesnya tidak berbisa dan cenderung menghindari kontak langsung dengan manusia. Morphologinya ditandai tubuh relatif tebal, permukaan kulit licin, serta warna dominan keabu-abuan atau cokelat gelap yang membantu kamuflase di area berlumpur. Selokan yang mengalir lambat atau penuh genangan sangat cocok bagi ular air untuk mencari mangsa seperti ikan kecil, katak, dan hewan akuatik lain. Karena kesesuaian kondisi tersebut, reptil ini sering terlihat di saluran air lingkungan pemukiman terutama pada musim hujan atau saat debit air meningkat.

c. Ular Pucuk (Green Vine Snake)

Walaupun habitat utamanya berada di pepohonan dan semak-semak, ular pucuk dapat memasuki selokan pada situasi tertentu, misalnya saat sedang mengejar mangsa kecil, ketika terdesak predator, atau ketika area hijau di sekitarnya terganggu oleh pembangunan. Spesies ini memiliki tubuh sangat ramping, panjang, serta berwarna hijau cerah yang membantu penyamaran di dedaunan. Ular pucuk sebenarnya memiliki bisa, tetapi tingkat toksisitasnya ringan bagi manusia dan biasanya tidak menimbulkan efek serius. Kehadirannya di selokan bersifat temporer dan tidak umum, meskipun tetap mungkin terjadi terutama di daerah yang masih memiliki vegetasi cukup lebat.

d. Ular Sanca Kembang (Reticulated Python)

Sanca kembang merupakan salah satu ular terbesar di dunia dan cukup sering ditemukan di selokan perkotaan, terutama pada wilayah dekat pasar tradisional, peternakan unggas, atau area padat tikus. Walaupun tidak berbisa, ukuran tubuhnya yang dapat melampaui tiga meter serta kekuatan lilitannya membuat reptil ini sangat berpotensi menimbulkan bahaya. Selokan berukuran besar, gorong-gorong luas, atau saluran air bawah tanah yang memiliki ruang cukup sering menjadi lokasi favorit sanca untuk bersembunyi. Reptil ini biasanya memasuki selokan untuk mencari mangsa seperti ayam, tikus besar, atau hewan kecil lain yang sering berkeliaran di sekitar pemukiman.

e. Ular Welang dan Ular Weling (Banded Krait / Blue Krait)

Kedua jenis ular ini dikenal luas karena memiliki bisa sangat kuat dan termasuk kategori berbahaya bagi manusia. Pola tubuhnya khas berupa garis-garis kontras berwarna hitam-putih atau hitam-biru, sehingga relatif mudah dikenali dibanding reptil lain. Walau frekuensi kemunculannya di selokan tidak setinggi ular tikus atau ular air, keberadaannya tetap mungkin ditemui, terutama pada daerah perkampungan dekat hutan atau sawah yang memiliki ekosistem cukup alami. Jika salah satu dari spesies ini memasuki selokan, biasanya itu terjadi saat reptil tersebut sedang mencari tempat berlindung atau mengikuti jalur mangsa yang melintas melalui saluran air.

Ciri-Ciri Kehadiran Ular di Selokan

Mengetahui tanda-tanda keberadaan ular di selokan sangat penting agar penghuni rumah dapat meningkatkan kewaspadaanl, sebelum reptil tersebut berpindah lokasi ke area yang lebih dekat dengan aktivitas manusia. Kehadiran ular sering kali tidak langsung terlihat, sebab reptil ini memiliki kemampuan bersembunyi secara efektif di ruang gelap serta sempit. Meski begitu, ada beberapa indikator yang bisa diamati dan biasanya menjadi petunjuk awal bahwa seekor ular sedang berada di sekitar saluran air.

  1. Salah satu tanda paling umum adalah penurunan populasi tikus secara tiba-tiba di area sekitar selokan. Ular merupakan predator alami tikus, sehingga kehadirannya sering membawa perubahan signifikan pada jumlah hewan pengerat tersebut. Jika sebelumnya selokan atau halaman rumah sering dipenuhi tikus lalu mendadak terlihat kosong, hal itu mungkin menandakan adanya ular yang sedang berburu di jalur tersebut.
  2. Indikator lain yang sering muncul adalah ditemukannya kulit ular yang terkelupas atau tertinggal di dekat pintu selokan, pipa pembuangan, atau batuan yang ada di sekitar got. Ular melepaskan kulitnya secara berkala, dan proses tersebut biasanya dilakukan di tempat lembap atau lokasi tersembunyi yang memberi keamanan ekstra. Jika terdapat kulit yang memanjang, bersisik halus, dan tampak seperti rangka luar, besar kemungkinan saluran air tersebut sempat dihuni reptil.
  3. Selain itu, beberapa orang dapat mencium aroma khas reptil yang cukup menyengat, terutama pada jenis ular besar atau spesies tertentu yang sering meninggalkan bau tubuh kuat di area persembunyiannya. Aroma ini mirip bau amis atau tanah lembap bercampur musky, dan sering terbawa aliran udara dari dalam selokan.
  4. Tanda lain yang bisa diperhatikan adalah suara gesekan atau gerakan halus di dalam selokan, terutama pada malam hari ketika ular lebih aktif. Suara tersebut biasanya terjadi saat tubuh reptil bergesekan dengan dinding beton, serpihan sampah, atau genangan air di dalam saluran. Jika suara ini muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti jejak tubuh pada lumpur atau air yang beriak tanpa sebab jelas, kemungkinan kehadiran ular menjadi semakin kuat.

Cara Mencegah Ular Masuk ke Selokan Rumah

Mencegah ular masuk ke selokan di sekitar rumah memerlukan pendekatan menyeluruh, karena reptil ini biasanya tertarik pada lokasi yang menyediakan makanan, tempat berlindung, serta kondisi lingkungan yang lembap. Upaya pencegahan tidak hanya berfokus pada saluran air itu sendiri, tetapi juga pada lingkungan rumah secara keseluruhan. 

1. Membersihkan Selokan Secara Rutin

Selokan yang terawat merupakan faktor paling penting dalam mengurangi potensi kehadiran ular. Ketika aliran air tersumbat oleh sampah, lumpur, dedaunan kering, atau endapan kotoran, area tersebut berubah menjadi tempat ideal bagi tikus, katak, dan hewan kecil lain untuk berkembang biak. Kehadiran hewan-hewan ini kemudian menarik predatornya, termasuk ular, untuk mendekat. Dengan membersihkan selokan secara berkala, memastikan air mengalir lancar, serta menghilangkan tumpukan material organik, Anda secara tidak langsung menghilangkan sumber makanan bagi ular sehingga tempat tersebut tidak lagi menarik bagi reptil tersebut.

Banyak kasus kemunculan ular disebabkan adanya celah kecil pada pipa, sambungan saluran air yang terbuka, atau tutup got yang tidak terpasang rapat. Ular memiliki kemampuan tubuh yang fleksibel sehingga dapat masuk melalui ruang yang sangat sempit. Oleh sebab itu, pemeriksaan struktur saluran air perlu dilakukan secara teliti. Jika ditemukan retakan atau bukaan kecil, segera tutup menggunakan kawat besi berpori kecil, lem khusus bangunan, atau lakukan perbaikan permanen. Tindakan ini mencegah ular menggunakan celah tersebut sebagai akses menuju selokan atau area dekat rumah.

3. Mengelola Sampah Rumah Tangga Secara Benar

Sampah rumah tangga, terutama yang mengandung sisa makanan, memiliki potensi besar memancing tikus berkumpul di sekitar rumah. Tikus pada akhirnya akan menarik ular untuk datang ke area tersebut, karena jalur pergerakan predator ini hampir selalu mengikuti keberadaan mangsanya. Untuk mencegah hal tersebut, gunakan tempat sampah yang memiliki penutup rapat, buang sampah setiap hari, dan hindari menumpuk kantong sampah terlalu lama di halaman. Pengelolaan sampah yang baik juga membantu menjaga kebersihan lingkungan secara keseluruhan sehingga risiko kehadiran reptil semakin menurun.

4. Menjaga Halaman Rumah dan Vegetasi Tetap Rapi

Vegetasi yang tumbuh terlalu lebat, rumput tinggi, dan tumpukan dedaunan kering dapat menjadi tempat persembunyian ideal bagi ular sebelum memasuki selokan atau area rumah. Selain itu, lingkungan halaman yang berantakan memberikan banyak tempat yang tidak terlihat untuk reptil bersembunyi dari panas atau predator. Untuk menghindari potensi tersebut, lakukan pemangkasan rutin pada tanaman, rapikan rumput, dan jauhkan barang-barang yang tidak terpakai dari sudut halaman. Area yang bersih dan terbuka membuat ular enggan mendekat karena tidak ada tempat aman untuk bersembunyi.

5. Memasang Penutup Selokan yang Kokoh dan Rapat

Penutup selokan yang kuat, seperti yang terbuat dari besi atau beton, berfungsi sebagai penghalang fisik agar ular tidak dapat masuk ke dalam saluran air. Pilih penutup yang memiliki pori kecil sehingga aliran air tetap lancar tetapi tidak menyisakan ruang cukup besar bagi ular untuk menyelinap. Penutup selokan yang terpasang rapat sangat efektif mengurangi kemungkinan reptil tersebut memasuki area drainase meskipun mereka berada di sekitar rumah.

6. Memeriksa Jalur Drainase Rumah Secara Berkala

Pemeriksaan rutin pada jalur drainase penting dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kehadiran hewan kecil seperti tikus, katak, atau kecoa dalam jumlah berlebih. Jika hewan-hewan tersebut ditemukan, besar kemungkinan ular dapat muncul mengikuti jalur makanan tersebut. Pengecekan bulanan dapat membantu mengidentifikasi masalah sejak dini dan memungkinkan tindakan pencegahan dilakukan sebelum situasi memburuk.

7. Menghindari Penumpukan Barang di Dekat Selokan

Barang bekas seperti kayu, genteng, kardus, atau material bangunan yang dibiarkan menumpuk di dekat selokan dapat menjadi tempat persembunyian sementara bagi ular sebelum reptil tersebut memasuki saluran air. Menyimpan barang dengan rapi, menggunakan rak khusus, atau memindahkan material berlebih ke tempat tertutup membantu mengurangi risiko ular memanfaatkan area tersebut sebagai tempat bersembunyi.

FAQ Seputar Topik

Mengapa ular sering muncul di selokan?

Ular sering muncul di selokan karena mencari tempat kering dan hangat saat musim hujan, serta akibat kerusakan habitat alami mereka yang memaksa mereka mendekat ke permukiman manusia.

Jenis ular apa saja yang berbahaya dan sering ditemukan di selokan?

Jenis ular berbahaya yang sering ditemukan di selokan antara lain Ular Kobra, Ular Weling, dan Ular Welang yang berbisa tinggi. Ular Sanca juga berbahaya karena kemampuannya melilit mangsa meskipun tidak berbisa.

Bagaimana cara mencegah ular masuk ke rumah melalui selokan?

Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan saluran air secara rutin, menutup semua lubang pembuangan dengan saringan rapat, memperbaiki pipa yang rusak, memangkas rumput tinggi, serta mengeliminasi sumber makanan ular seperti tikus.

Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di dalam rumah atau selokan?

Jika menemukan ular, jangan mencoba menangkapnya sendiri. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) atau ahli penanganan satwa liar yang memiliki peralatan dan keahlian untuk mengevakuasi ular dengan aman.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |