Gerhana Bulan Total Terjadi 14 Maret 2025, Jadi yang Pertama Setelah 2022

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Langit akan menampilkan fenomena langka pada 14 Maret 2025 ketika Gerhana Bulan Total terjadi, menjadi yang pertama sejak November 2022. Fenomena ini akan terlihat di berbagai wilayah di belahan Bumi bagian barat dan menjadi salah satu peristiwa astronomi paling dinantikan tahun ini.

Gerhana Bulan Total hanya terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar dalam satu garis lurus, membuat Bulan sepenuhnya tertutup oleh bayangan inti Bumi atau umbra. Peristiwa ini juga bertepatan dengan bulan Ramadan, menjadikannya lebih istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia.

Meskipun Indonesia tidak dapat menyaksikan gerhana ini secara langsung, fenomena ini akan terlihat jelas di sebagian besar wilayah Amerika, Eropa, dan Samudra Pasifik. Berikut informasina, dirangkum Liputan6, Rabu (12/3).

Promosi 1

Waktu dan Posisi Gerhana Bulan Total 2025

Gerhana Bulan Total pada 14 Maret 2025 akan dimulai pada pukul 03:50 UTC dan berlangsung hingga pukul 10:09 UTC, dengan fase totalitas terjadi selama hampir dua jam. Saat mencapai puncaknya, Bulan akan tertutup oleh bayangan Bumi hingga 99,98 persen.

Diameter sudut Bulan selama gerhana ini adalah 1786,4 detik busur dengan jarak 401.209 km dari Bumi, yang setara dengan sekitar 31,45 kali diameter Bumi. Posisi Bulan dalam koordinat J2000 berada pada Asensio Rekta 11 jam 31 menit 29 detik dan Deklinasi 4° 35' 55".

Selain itu, garis bujur dan lintang sub-Matahari tercatat pada 4,399° dan -0,09°, sementara garis bujur dan lintang sub-Bumi berada di 2,994° dan -0,589°. Dengan sudut posisi 21,694°, fenomena ini akan menjadi tontonan spektakuler bagi wilayah yang dapat menyaksikannya secara langsung.

"Gerhana bulan total pada 13-14 Maret 2025 adalah yang pertama sejak November 2022." tulis laman Nasa di svs.gsfc.nasa.gov.

Durasi dan Fase-Fase Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total 2025 akan berlangsung dalam beberapa fase yang dapat diamati dari berbagai lokasi di belahan Bumi bagian barat. Peristiwa ini dimulai dengan fase gerhana penumbra, di mana Bulan mulai memasuki bayangan samar Bumi, membuatnya terlihat lebih gelap dari biasanya.

Fase gerhana sebagian terjadi ketika sebagian permukaan Bulan mulai tertutup oleh bayangan inti Bumi atau umbra, membuat separuh Bulan tampak redup. Setelah itu, fase totalitas berlangsung selama hampir dua jam, di mana Bulan sepenuhnya berada dalam bayangan Bumi dan tampak kemerahan akibat pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.

Setelah fase totalitas, Bulan perlahan keluar dari bayangan umbra, kembali memasuki fase gerhana sebagian, dan akhirnya meninggalkan bayangan penumbra hingga kembali ke kondisi normal. Durasi keseluruhan gerhana ini, mulai dari awal hingga akhir, mencapai lebih dari enam jam.

Gerhana Bulan Total di Bulan Ramadan 2025

Keunikan Gerhana Bulan Total kali ini adalah terjadinya di bulan Ramadan, menjadikannya peristiwa astronomi yang menarik bagi umat Islam di seluruh dunia. Dalam sejarah, gerhana bulan sering dikaitkan dengan berbagai peristiwa keagamaan dan menjadi momen refleksi bagi banyak orang.

Gerhana bulan dalam Islam disebut sebagai "Khusuf" dan sering kali dijadikan momen untuk melaksanakan shalat gerhana atau shalat Khusuf. Walaupun Indonesia tidak dapat menyaksikan gerhana ini secara langsung, banyak umat Muslim di belahan dunia lain dapat mengamati fenomena ini sambil menjalani ibadah puasa Ramadan.

Meskipun fenomena ini memiliki makna religius bagi sebagian orang, dari segi ilmiah, ini adalah kesempatan berharga bagi para astronom dan pengamat langit untuk mempelajari lebih lanjut tentang interaksi cahaya dan atmosfer dalam menghasilkan warna kemerahan khas gerhana bulan total.

Di Mana Gerhana Bulan Total Ini Akan Terlihat?

Gerhana Bulan Total 2025 akan terlihat dengan jelas di Amerika Utara dan Selatan. Untuk wilayah Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati dari AS, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.

Bagi wilayah Eropa hanya terbatas di wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris yang dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam. Baik Amerika Utara, Selatan dan Eropa seluruhnya akan menampilkan gerhana bulan total dengan jelas.

Observatorium dan pusat penelitian di wilayah yang dapat menyaksikan gerhana kemungkinan besar akan mengadakan sesi pengamatan dan diskusi ilmiah untuk memahami lebih lanjut tentang fenomena ini, terutama terkait efek pembiasan cahaya Matahari di atmosfer Bumi.

"Semua fase gerhana bulan aman untuk dilihat, baik dengan mata telanjang maupun teleskop tanpa filter." tulis laman Nasa lagi.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik

1. Kapan Gerhana Bulan Total 2025 terjadi?

Gerhana Bulan Total terjadi pada 14 Maret 2025, dimulai pukul 03:50 UTC dan berakhir pada pukul 10:09 UTC.

2. Apakah Gerhana Bulan Total ini dapat disaksikan di Indonesia?

Sayangnya, gerhana ini tidak dapat diamati secara langsung dari Indonesia, tetapi bisa diikuti melalui siaran langsung.

3. Mengapa Bulan tampak merah saat Gerhana Bulan Total?

Warna merah pada Bulan selama gerhana terjadi akibat pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi, yang menyaring cahaya biru dan hanya membiarkan cahaya merah mencapai permukaan Bulan.

4. Kapan Gerhana Bulan Total berikutnya setelah 2025?

Gerhana Bulan Total berikutnya setelah Maret 2025 akan terjadi pada tahun 2026, meskipun tanggal pastinya masih akan dikonfirmasi oleh para astronom.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |