:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268822/original/091341600_1751280924-1.jpg)
1/8
Orang-orang berjalan melewati toko-toko di Tajrish Bazaar, ibu kota Iran, Teheran, pada 30 Juni 2025. (ATTA KENARE/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268823/original/099153800_1751280927-2.jpg)
1/8
Pemerintah Iran menyatakan keraguan bahwa Israel akan mematuhi gencatan senjata yang mengakhiri konflik bersenjata selama 12 hari antara kedua negara tersebut. (ATTA KENARE/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268824/original/039377100_1751280931-3.jpg)
1/8
Diketahui, ketegangan berskala besar antara Iran dan Israel pecah pada 13 Juni 2025, setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke wilayah Iran. (ATTA KENARE/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268825/original/019844600_1751280934-4.jpg)
1/8
Serangan Israel tersebut menewaskan sejumlah tokoh penting Iran, termasuk komandan militer dan ilmuwan senior yang terkait dengan program nuklir. (ATTA KENARE/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268826/original/052442900_1751280936-5.jpg)
1/8
Selama konflik, Kementerian Kesehatan Iran mencatat sedikitnya 627 warga sipil tewas dan 4.900 orang luka-luka dalam konflik 12 hari tersebut. (ATTA KENARE/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268827/original/070513100_1751280938-6.jpg)
1/8
Sementara dari pihak Israel dilaporkan sebanyak 28 warga tewas dan lebih dari dua ribu orang terluka. (ATTA KENARE/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268828/original/047374700_1751280941-7.jpg)
1/8
Kementerian Intelijen Iran telah mengeluarkan peringatan akan tindakan jahat Israel di dalam negeri meski pertempuran berakhir dan menyepakati pemberlakuan gencatan senjata. (ATTA KENARE/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268829/original/044368000_1751280944-8.jpg)
1/8
Kementerian tersebut juga memperingatkan potensi bahaya penyebaran berita palsu yang bertujuan menghasut warga Iran agar bertindak melawan persatuan dan kesatuan nasional. (ATTA KENARE/AFP)