:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268909/original/080395700_1751289531-3.jpg)
1/7
Anak-anak Palestina mengantre untuk menerima makanan hangat di sebuah titik distribusi makanan di Nuseirat pada 30 Juni 2025. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268910/original/033648300_1751289533-1.jpg)
1/7
Warga di jalur Gaza yang masih bertahan untuk hidup terus dihantui dengan bencana kelaparan. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268911/original/066036800_1751289534-4.jpg)
1/7
Setelah lebih dari 20 bulan perang yang menghancurkan antara Israel dan gerakan militan Hamas, kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan bahwa lebih dari dua juta penduduk Gaza menghadapi kondisi kelaparan. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268912/original/089015700_1751289535-5.jpg)
1/7
Minimnya bantuan yang bisa masuk ke wilayah Gaza, membuat semakin berkurangnya cadangan makanan. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268913/original/014334600_1751289537-7.jpg)
1/7
Hal ini diperparah dengan serangan militer Israel kepada warga Gaza saat berada di lokasi distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268914/original/054826300_1751289538-6.jpg)
1/7
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 549 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka akibat penembakan tentara Israel di dekat pusat bantuan dan lokasi truk makanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sejak 27 Mei 2025. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268915/original/096573100_1751289539-2.jpg)
1/7
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada awal Juni 2025 telah menyatakan bahwa Gaza kini menjadi tempat paling kelaparan di dunia dengan seluruh penduduknya menghadapi risiko kelaparan massal. (Eyad BABA/AFP)