Liputan6.com, Jakarta Sholawat waqtu sahar adalah amalan sunnah yang dapat diamalkan untuk mendapat keberkahan, terutama ketika waktu subuh. Sholawat waqtu sahar sendiri merupakan sholawat yang buat oleh almarhum Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, yang menggambarkan keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW yang lahir pada waktu sahur atau subuh.
Sholawat waqtu sahar kini menjadi salah satu sholawat yang populer di Indonesia karena makna dan kandungan spiritual yang mendalam, selain itu waktu membacanya juga bertepatan dengan momen yang penuh berkah. Dimana waktu subuh dan sahur memang sudah dikenal sebagai waktu yang penuh dengan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Mengamalkan sholawat waqtu sahar secara rutin pada waktu subuh dapat membawa ketenangan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk itu, berikut ini telah Liputan6 rangkum bacaan sholawat waqtu sahar dan penjelasannya, pada Selasa (21/10).
Lirik Lengkap Sholawat Waqtu Sahar
Lirik sholawat waqtu sahar menggambarkan keistimewaan waktu subuh dan sebagai momen yang membawa banyak kebaikan bagi manusia. Selain itu, liriknya juga menggambarkan kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai cahaya penerang jiwa manuisa yang disambut dengan syukur oleh alam semesta. Berikut lirik lengkap sholawat waqtu sahar:
Lirik Bagian Pertama:
Arab:
وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا
Latin:
Waqtu sahar bih yatim al hal li ahlish shafa
Waqtu sahar bih yatim al hal li ahlish shafa
Wa bih yajudul 'aliyyu bil fadhli li ahlil wafa
Wa bih yajudul 'aliyyu bil fadhli li ahlil wafa
Artinya:
"Waktu sahur (subuh) dengan itu menjadi baik keadaan bagi orang-orang yang suci.
Waktu sahur (subuh) dengan itu menjadi baik keadaan bagi orang-orang yang suci.
Dan dengan itu Yang Maha Tinggi memberikan karunia-Nya kepada orang-orang yang setia.
Dan dengan itu Yang Maha Tinggi memberikan karunia-Nya kepada orang-orang yang setia."
Lirik Bagian Kedua:
Indonesia:
Telah lahir cahaya penerang jiwa
Manusia mulia penyejuk jiwa
Telah lahir cahaya penerang jiwa
Manusia mulia penyejuk jiwa
Burung-burung bernyanyi matahari berseri
Datang pujaan hati sebagai obat diri
Arab:
وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا
Latin:
Waqtu sahar bih yatim al hal li ahlish shafa
Wa bih yajudul 'aliyyu bil fadhli li ahlil wafa
Artinya:
"Waktu sahur (subuh) dengan itu menjadi baik keadaan bagi orang-orang yang suci.
Dan dengan itu Yang Maha Tinggi memberikan karunia-Nya kepada orang-orang yang setia."
Lirik Bagian Ketiga:
Indonesia:
Malaikat memuji bidadari berseri
Menyambut sang Nabi dari Allohu Robbi
Malaikat memuji bidadari berseri
Menyambut sang Nabi dari Allohu Robbi
Hancurlah berhala terkunci neraka
Sambutan yang Esa untuk umat manusia
Arab:
وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا
Latin:
Waqtu sahar bih yatim al hal li ahlish shafa
Wa bih yajudul 'aliyyu bil fadhli li ahlil wafa
Artinya:
"Waktu sahur (subuh) dengan itu menjadi baik keadaan bagi orang-orang yang suci.
Dan dengan itu Yang Maha Tinggi memberikan karunia-Nya kepada orang-orang yang setia."
Penciptaan Sholawat Waqtu Sahar
Sholawat merupakan perintah yang memiliki dasar dalam Al-Quran, tepatnya pada surat Al-Ahzab ayat 56, dimana dalam surat ini terdapat perintah kepada orang-orang beriman untuk bersholawat dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW, hal ini menunjukan seberapa mulia dan pentingnya amalan sholawat dalam kehidupan muslim. Berikut dalilnya dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 56:
Arab:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Latin:
Innallaha wa malaikatahu yushalluna 'alan nabiyyi ya ayyuhalladzina amanu shallu 'alayhi wa sallimu taslima
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Sholawat Waqtu Sahar sendiri dibuat oleh habib bernama Habib Hasan bin Ja’far Assegaf yang merupakan pemimpin majelis Nurul Musthofa. Almarhum dikenal sebagai sosok yang mencintai Rasulullah SAW dan memiliki kemampuan yang baik dalam menyusun sholawat-sholawat yang indah dan penuh makna.
Isi Sholawat Waqtu Sahar secara khusus menerangkan keagungan dan kemulian Nabi Muhammad SAW yang lahir pada waktu sahur atau subuh. Dimana momen kelahiran ini merupakan waktu penuh berkah dan kebaikan bagi umat manusia.
Manfaat dan Keutamaan Membaca Sholawat
Membaca sholawat termasuk sholawat waqtu sahar, memiliki banyak manfaat dan keutamaan yang telah disebutkan dalam beberapa hadis. Dimana setiap sholawat yang dilantunkan akan mendapat balasan yang baik dan menambah kebaikan serta berbagai keberkahan lainnya.
Selain mendapatkan pahala, membaca sholawat juga memiliki manfaat menenangkan hati, menghilangkan kegelisahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholawat juga dapat menjadi bentuk sedekah yang tidak memerlukan biaya namun memiliki nilai yang tinggi. Berikut beberapa keutamaan membaca sholawat lainnya:
- Bentuk sedekah bagi yang tidak mampu
- Membawa keberkahan dengan mencegah kefakiran dan sifat kikir
- Mendatangkan syafaat dari Rasulullah SAW untuk memperoleh pertolongan di hari akhir
- Dituliskan 10 kebaikan dan dihapuskan 10 keburukan
- Mencukupkan apa yang diinginkan dengan pertolongan Allah SWT
- Diangkat derajatnya hingga 10 derajat
- Mendapatkan balasan 10 sholawat dari Allah SWT