Lubang Kecil yang Memungkinkan Tikus Masuk ke Rumah, Wajib Diwaspadai

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Tikus sering masuk ke dalam rumah tanpa disadari pemiliknya, dan sebagian besar penyebabnya berasal dari lubang-lubang kecil yang terabaikan. Banyak orang tidak menyangka bahwa hewan ini mampu masuk lewat celah selebar satu koin saja. Hal ini membuat keberadaan tikus menjadi sulit dikendalikan jika sumbernya tidak ditemukan. Mengetahui titik masuknya menjadi langkah awal untuk mencegah infestasi lebih besar.

Lubang kecil di rumah sering muncul dari material bangunan yang mulai rapuh atau tidak tertutup rapat. Area seperti dinding, lantai, dan sudut bangunan biasanya menjadi titik paling rawan. Selain itu, perubahan cuaca juga bisa membuat celah yang sebelumnya tidak terlihat menjadi semakin besar. Kondisi ini membuat tikus memiliki banyak peluang untuk menyelinap masuk.

Tikus mampu memanfaatkan celah sekecil apa pun berkat tubuhnya yang fleksibel. Bahkan, lubang seukuran 1,5 cm saja sudah cukup bagi seekor tikus kecil untuk lolos masuk. Karena itu, memeriksa setiap sudut rumah menjadi langkah penting yang sering terlewatkan. Dengan mengenali area rawan, penghuni dapat melakukan pencegahan lebih efektif.

Rumah yang tidak dirawat secara berkala juga lebih rentan menjadi tempat masuk tikus. Keretakan kecil di sudut-sudut ruangan sering kali tidak diperhatikan hingga akhirnya menjadi jalan masuk hewan pengerat ini. Ketika tikus sudah berada di dalam rumah, mereka bisa merusak banyak barang, mencemari makanan, hingga membawa penyakit. Langkah terbaik adalah mencegah sebelum tikus benar-benar masuk.

1. Celah di Bawah Pintu Rumah

Celah kecil di bawah pintu sering dianggap sepele, padahal ini adalah salah satu jalur utama tikus masuk. Banyak rumah tidak memasang karet penahan pintu sehingga menyisakan ruang. Tikus yang tubuhnya fleksibel dapat meluncur masuk dengan mudah melalui sela ini. Periksa secara rutin terutama pada pintu belakang atau pintu menuju dapur.

Jika pintu berbahan kayu dan mulai keropos, tikus bahkan bisa menggigiti bagian bawahnya. Kerusakan ini membuat celah semakin besar tanpa disadari pemilik rumah. Kondisi lembap atau sering terkena air mempercepat kerusakan kayu. Mengganti kayu rapuh dan memasang door sweep bisa mencegah tikus masuk.

Lubang di bawah pintu juga menjadi jalur tikus ketika rumah gelap saat malam hari. Tikus menyukai area tersembunyi yang minim cahaya dan minim aktivitas manusia. Itulah mengapa mereka sering masuk saat penghuni rumah tidur. Pemasangan pelindung tambahan sangat membantu menutup celah sepenuhnya.

2. Lubang Pipa Air yang Tidak Tertutup Rapat

Area sekitar pipa air biasanya memiliki celah kecil yang tidak menempel sempurna pada dinding. Tikus sering memanfaatkan area ini sebagai jalur masuk, terutama di dapur dan kamar mandi. Lubang yang bertekstur lembap membuat tikus lebih mudah menggigit material di sekitarnya. Kondisi ini sering diabaikan karena celahnya tampak kecil.

Bahan semen yang retak atau sealant yang mengelupas memperbesar risiko. Tikus dapat memperluas celah hanya dalam beberapa hari. Hal ini memungkinkan mereka keluar masuk sesuka hati tanpa terlihat. Perbaikan menggunakan foam khusus atau semen instan bisa sangat membantu.

Area belakang kulkas, mesin cuci, atau bawah wastafel juga wajib diperiksa. Tikus menyukai area ini karena hangat dan jarang diperiksa penghuninya. Jika tidak ditutup, tikus akan menggunakan celah pipa sebagai jalur tetap. Identifikasi dan tutup semua akses sekecil apa pun.

3. Ventilasi Udara yang Tidak Dipasangi Jaring

Ventilasi rumah menjadi titik rawan karena biasanya tidak menggunakan jaring pelindung. Tikus yang mampu memanjat dinding bisa dengan mudah masuk melalui lubang ventilasi. Ventilasi yang berada di dapur dan kamar mandi menjadi yang paling berisiko. Lubang yang besar akan memudahkan hewan ini melintas.

Ventilasi besi tua juga sering memiliki bagian yang patah atau berkarat. Tikus bisa memperbesar celah tersebut dengan menggigit bagian pinggirnya. Dalam beberapa minggu, lubang ventilasi dapat menjadi akses masuk utama. Mengganti atau memperkuat ventilasi bisa mencegah hal ini terjadi.

Selain tikus, ventilasi tanpa jaring juga mengundang kecoa dan cicak. Hewan kecil ini dapat berkembang biak dan membuat rumah semakin tidak nyaman. Menambah jaring kawat halus merupakan solusi paling efektif. Jaring ini mampu menahan hewan kecil tanpa menghambat aliran udara.

4. Retakan Dinding Dekat Lantai

Dinding rumah sering mengalami retakan halus seiring usia bangunan. Tikus dengan gigi kuat dapat memperlebar retakan kecil menjadi lubang besar. Area dekat lantai adalah lokasi yang paling sering menjadi jalur tikus. Sayangnya, banyak orang mengabaikannya karena area ini berada di bawah perabot.

Retakan yang lembap lebih mudah digigit tikus. Jika retakannya berada di dapur atau gudang, risiko semakin tinggi. Tikus biasanya membuat sarang di dalam dinding setelah menemukan akses masuk. Bila sudah masuk, mereka sulit dilacak karena bisa bersembunyi di ruang dalam dinding.

Penutupan retakan dinding dapat dilakukan dengan semen putih atau filler khusus. Pemeriksaan rutin sangat disarankan, terutama pada rumah yang sudah berusia lama. Retakan kecil harus diperbaiki sebelum menjadi celah besar. Langkah ini dapat mencegah tikus berkembang biak di dalam dinding.

5. Lubang di Area Atap dan Plafon

Atap rumah sering memiliki celah kecil yang tidak terlihat dari bawah. Tikus penyuka tempat gelap dan tinggi biasanya masuk melalui area ini. Plafon yang rapuh atau berlubang menjadi jalur sempurna bagi mereka. Tikus yang sudah masuk atap biasanya mengganggu dengan suara berisik di malam hari.

Kayu yang lapuk di area atap sangat mudah digerogoti tikus. Mereka juga memanfaatkan ventilasi atap yang tidak tertutup jaring. Dari atap, tikus bisa turun ke berbagai ruangan melalui lubang lampu atau sela-sela plafon. Kondisi ini sering membuat penghuni tidak sadar akan keberadaan tikus.

Pemeriksaan rutin bagian bawah genteng dan sudut plafon sangat penting. Tukar material kayu lapuk dan pasang jaring di ventilasi atap. Menjaga kebersihan loteng juga membantu mencegah tikus membuat sarang. Semakin jarang area dicek, semakin mudah tikus menguasainya.

6. Celah pada Jendela Lama

Jendela yang sudah aus biasanya tidak menutup rapat seperti sebelumnya. Celah kecil di antara rangka jendela dan kusen dapat dimanfaatkan tikus. Jika jendela berada dekat area dapur, risiko lebih tinggi. Tikus sering memanfaatkan celah ini untuk masuk saat malam hari.

Kusen kayu yang rapuh menjadi target tikus untuk digigit. Dalam waktu singkat, celah kecil bisa melebar. Udara lembap juga mempercepat kerusakan kusen dan memberi peluang tikus masuk. Melakukan perawatan atau penggantian kusen sangat membantu mencegah hal ini.

Pemasangan karet tambahan atau sealant pada celah jendela sangat direkomendasikan. Selain membuat rumah lebih aman, jendela juga menjadi lebih rapat dan hemat energi. Kebiasaan menutup jendela sebelum malam tiba juga efektif mencegah hewan masuk. Perhatikan terutama jendela yang jarang dipakai.

7. Lubang Bekas Instalasi Kabel

Lubang bekas pemasangan kabel listrik atau internet sering tidak disegel dengan baik. Tikus sangat suka jalur ini karena cenderung tersembunyi dan jarang diperiksa. Lubang kecil sebesar pensil pun sudah cukup bagi tikus untuk masuk. Banyak kasus tikus memutus kabel karena mereka membuat jalur melalui celah ini.

Jika kabel berada dekat dinding yang lembap, tikus lebih tertarik mendekat. Kelembapan membantu tikus menggigit material lebih mudah. Selain merusak kabel penting, tikus juga bisa memulai sarang di area ini. Kebocoran atau kebakaran bisa terjadi jika kabel terkelupas akibat gigitan tikus.

Solusi terbaik adalah menutup celah dengan sealant atau busa peredam khusus. Penggantian kabel lama dan pemasangan pelindung plastik juga dapat mencegah gigitan. Pemeriksaan rutin area belakang meja TV atau router sangat disarankan. Celah kecil ini harus selalu dipantau.

Pertanyaan Umum Seputar Lubang Kecil yang Jadi Jalan Tikus

1. Apakah tikus bisa masuk melalui lubang sangat kecil?

Ya, tikus bisa masuk melalui celah sekitar 1,5 cm. Tubuh mereka fleksibel dan mudah menyesuaikan bentuk. Itulah mengapa celah kecil harus segera ditutup.

2. Apa tanda-tanda tikus sudah masuk ke dalam rumah?

Tanda-tandanya termasuk kotoran kecil, suara berlari di plafon, atau kabel tergigit. Bau pesing khas juga menjadi indikator. Aktivitas ini biasanya makin terasa pada malam hari.

3. Bahan apa yang paling efektif untuk menutup celah?

Foam peredam, semen instan, dan kawat ram adalah pilihan terbaik. Bahan ini tidak mudah digigit tikus. Penutupan yang rapat sangat penting untuk hasil maksimal.

4. Apakah menaruh perangkap tikus cukup efektif?

Perangkap membantu, tetapi tidak menyelesaikan masalah jika celah tidak ditutup. Tikus lain bisa masuk melalui jalur yang sama. Pencegahan awal selalu lebih efektif.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |