Liputan6.com, Jakarta Fetish merupakan bagian dari spektrum seksual yang sering kali menimbulkan pertanyaan, terutama ketika kita melihat kasus-kasus yang mencuat di media, seperti kasus Gilang Bungkus. Kasus ini menunjukkan bagaimana fetish dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dan orang-orang di sekitarnya. Banyak orang bertanya-tanya, apakah fetish bisa sembuh atau hilang sama sekali?
Dalam konteks tersebut, penting untuk memahami bahwa fetish bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Meskipun ada stigma yang menyertainya, fetish adalah bagian dari keragaman seksual yang dimiliki setiap individu. Namun, jika fetish tersebut mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka pertanyaan tentang pengobatan dan pengelolaan menjadi sangat relevan.
Jadi, apakah fetish bisa disembuhkan? Jawabannya tidak sesederhana itu. Beberapa ahli berpendapat bahwa fetish mungkin tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi bisa dikendalikan. Mari kita bahas lebih dalam mengenai hal ini. Berikut ulasannya yang telah Liputan6.com lansir dari Psychology Today, Sabtu (15/03/2025).
Zodiak dan astrologi meyakini bahwa susunan bintang pada saat seseorang lahir, akan mempengaruhi sikap, prilaku dan nasib seseorang. Pemahaman ini tak sesuai dengan ilmu psikologi. Bagaimana harus menyikapinya?
Apa itu Fetish?
Fetish adalah ketertarikan atau gairah seksual yang intens terhadap objek, bagian tubuh, atau situasi tertentu yang biasanya tidak dianggap secara umum sebagai sumber rangsangan seksual. Dalam psikologi, fetish termasuk dalam kategori parafilia, yaitu pola hasrat seksual yang tidak biasa.
Jenis-Jenis Fetish:
- Fetish Objek – Ketertarikan terhadap benda tertentu, seperti pakaian dalam, sepatu, lateks, atau bahan tertentu.
- Fetish Bagian Tubuh – Ketertarikan terhadap bagian tubuh tertentu seperti kaki, tangan, rambut, atau bahkan kuku.
- Fetish Situasional – Ketertarikan terhadap kondisi atau skenario tertentu, misalnya dominasi, pakaian khusus (seperti seragam), atau roleplay tertentu.
Fetish dianggap normal selama tidak mengganggu kehidupan seseorang atau menyebabkan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Namun, jika fetish mengganggu hubungan sosial, pekerjaan, atau menimbulkan tindakan yang melanggar hukum, maka bisa dianggap sebagai gangguan yang memerlukan perhatian profesional.
Apakah Fetish Bisa Sembuh atau Hilang?
Fetish, dalam banyak kasus, tidak hilang dengan sendirinya. Sebagian besar individu yang memiliki fetish akan tetap memiliki preferensi tersebut sepanjang hidup mereka. Namun, intensitas dari fetish tersebut bisa berkurang seiring waktu atau dengan bantuan terapi yang tepat. Beberapa sumber menyatakan bahwa fetish hanya perlu diobati jika menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan seseorang.
Proses penyembuhan atau pengendalian fetish, jika diperlukan, melibatkan waktu yang cukup lama dan bervariasi tergantung pada seberapa sering perilaku tersebut terjadi dan seberapa kuat ketergantungannya. Terapi yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab fetish dan mengembangkan mekanisme koping yang sehat.
Bagaimana Mengontrol Fetish?
Pengendalian fetish adalah proses yang bisa dilakukan melalui terapi dan intervensi profesional. Terapi ini mungkin melibatkan berbagai teknik, seperti terapi perilaku kognitif, yang membantu individu untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Dalam beberapa kasus, obat-obatan juga dapat digunakan sebagai bagian dari rencana pengobatan, tetapi ini biasanya hanya sebagai terapi pendukung.
Komunikasi terbuka dengan pasangan atau orang terdekat juga sangat penting dalam mengontrol fetish. Dengan berbagi perasaan dan kekhawatiran, individu dapat merasa lebih didukung dan tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini. Sikap tidak menghakimi dari orang-orang di sekitar juga sangat membantu dalam proses pengendalian.
Perlu Memahami Kesehatan Mental dan Seksualitas
Fetish adalah bagian dari keragaman seksual yang ada pada setiap individu. Meskipun beberapa fetish dianggap normal dan tidak berbahaya, fetish dapat menjadi masalah jika menyebabkan tekanan yang signifikan atau mengganggu kehidupan sehari-hari. Penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki preferensi seksual yang unik, dan selama tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain, keragaman ini adalah bagian normal dari seksualitas manusia.
Untuk mereka yang merasa terganggu oleh fetishnya, tersedia berbagai pilihan pengobatan dan dukungan. Dengan penanganan yang tepat, banyak orang dengan fetish dapat menjalani kehidupan yang sehat dan memuaskan. Akhirnya, penting untuk terus meningkatkan pemahaman dan penelitian tentang fetish untuk mengurangi stigma dan menyediakan perawatan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkannya.