Liputan6.com, Jakarta Musim hujan kerap mengubah perilaku satwa liar, termasuk ular hijau yang sering muncul di pepohonan sekitar rumah. Saat habitat aslinya tergenang air, ular mencari tempat hangat, lembap, dan aman untuk berlindung atau berburu mangsa. Pohon di pekarangan pun menjadi lokasi ideal bagi mereka untuk bersembunyi atau beristirahat di antara rimbunnya dahan.
Kehadiran ular hijau di area rumah tentu menimbulkan rasa khawatir, terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil atau hewan peliharaan. Meski tidak selalu beracun, ular ini bisa menggigit saat merasa terancam, sehingga perlu ditangani dengan cara yang aman dan ramah lingkungan. Artikel ini menyajikan sepuluh langkah efektif dan mudah diterapkan untuk mengusir sekaligus mencegah kemunculan ular hijau di sekitar rumah tanpa harus membahayakan diri maupun ekosistem.
1. Gunakan Asap untuk Mengusir Ular yang Bersembunyi di Pohon
Langkah pertama yang dapat dilakukan ketika mendapati ular bersembunyi di pohon adalah memanfaatkan asap sebagai pengusir alami. Ular memiliki sistem pernapasan yang sensitif terhadap bau dan gas, sehingga paparan asap dapat membuatnya tidak nyaman dan keluar dari tempat persembunyian. Gunakan bahan pembakaran organik seperti daun kering atau serbuk kayu untuk menghasilkan asap alami yang tidak berbahaya bagi tanaman.
Proses ini sebaiknya dilakukan di area terbuka dengan pengawasan penuh, mengingat risiko kebakaran yang mungkin terjadi jika pembakaran dilakukan sembarangan. Hindari penggunaan bahan kimia atau pembakaran plastik karena asapnya dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Pastikan sumber asap ditempatkan di bawah pohon atau area sekitar batang yang dicurigai menjadi tempat ular bersembunyi.
Setelah proses pengasapan selesai, perhatikan area tersebut selama beberapa hari ke depan untuk memastikan ular benar-benar meninggalkan tempatnya. Ulangi proses bila diperlukan, terutama jika area di sekitar pohon masih tampak menjadi jalur lintasan ular. Langkah ini efektif sebagai tindakan awal sebelum melanjutkan ke pembersihan dan pencegahan lingkungan yang lebih permanen.
2. Hilangkan Genangan Air yang Menarik Mangsa Ular
Ular hijau biasanya mendekat ke area rumah karena tertarik pada keberadaan mangsanya, seperti katak atau tikus kecil. Genangan air menjadi magnet bagi hewan-hewan ini, sehingga menutup atau mengeringkan genangan merupakan langkah penting untuk memutus rantai makanan yang mengundang ular. Periksa setiap sudut pekarangan, termasuk pot bunga, ember, dan talang air yang sering kali menjadi tempat penampungan air hujan.
Langkah ini bukan hanya mencegah munculnya ular, tetapi juga membantu menghindari berkembangnya nyamuk dan serangga lain yang tidak diinginkan. Pastikan saluran air tidak tersumbat, dan periksa bagian bawah pohon yang berpotensi menampung air setelah hujan deras. Kondisi tanah yang lembap tanpa genangan akan membuat lingkungan sekitar rumah tidak menarik bagi ular untuk mendekat.
Lakukan pemeriksaan rutin terutama selama musim hujan, karena air yang menggenang bisa kembali muncul dengan cepat. Dengan menjaga kebersihan dan menghilangkan sumber air tidak perlu, lingkungan sekitar rumah akan menjadi lebih kering dan aman dari kehadiran hewan melata.
3. Gunakan Aroma Alami yang Tidak Disukai Ular
Ular memiliki indra penciuman yang tajam melalui organ Jacobson di rongga mulutnya. Beberapa aroma tertentu terbukti dapat membuat ular merasa tidak nyaman, seperti cuka, belerang, atau minyak serai. Campurkan bahan-bahan tersebut dengan air dan semprotkan di area sekitar pohon, pagar, atau jalur yang sering dilewati ular. Aroma kuat dari bahan alami ini dapat berfungsi sebagai penghalang yang membuat ular enggan mendekat.
Selain menggunakan semprotan, Anda juga dapat menaburkan bubuk belerang atau potongan kulit jeruk kering di sekitar akar pohon. Pastikan penggunaannya tidak berlebihan agar tidak merusak tanaman atau menimbulkan iritasi pada kulit manusia. Metode ini tergolong aman dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.
Namun, penggunaan aroma alami bersifat sementara sehingga perlu dilakukan secara berkala, terutama setelah hujan. Kombinasikan langkah ini dengan kebersihan area pohon agar hasilnya lebih optimal. Dengan cara sederhana ini, pohon di sekitar rumah tidak lagi menjadi tempat yang nyaman bagi ular untuk singgah.
4. Tanam Tanaman yang Dikenal Efektif Mengusir Ular
Beberapa jenis tanaman diketahui memiliki aroma atau karakteristik yang tidak disukai ular, seperti serai wangi, marigold, lidah mertua, dan bawang putih. Menanam tanaman-tanaman ini di sekitar pohon, pagar, atau tepi taman dapat membantu menciptakan penghalang alami bagi ular yang mencoba masuk ke area rumah. Selain itu, tanaman tersebut juga memperindah pekarangan dan memberi aroma segar di sekitar rumah.
Penempatan tanaman sebaiknya dilakukan secara strategis, membentuk batas alami di sekitar pohon besar atau jalur masuk dari pekarangan. Akar dan daun yang rapat akan menciptakan area yang tidak nyaman untuk dilewati ular karena mengganggu pergerakannya. Metode ini sekaligus membantu menjaga stabilitas ekosistem tanpa perlu menggunakan bahan kimia.
Perawatan tanaman pengusir ular cukup mudah, hanya membutuhkan penyiraman dan pemangkasan rutin agar tetap rapi. Dengan perawatan yang berkelanjutan, tanaman pengusir dapat berfungsi efektif dalam jangka panjang, menjadi solusi alami yang aman dan estetis bagi lingkungan rumah.
5. Bersihkan Area Pangkal Pohon dari Tumpukan Barang
Tumpukan kayu, ranting, atau daun kering di sekitar pangkal pohon merupakan tempat persembunyian yang disukai ular. Untuk itu, bersihkan semua tumpukan material organik yang tidak diperlukan agar ular tidak memiliki tempat untuk bersembunyi. Gunakan sarung tangan tebal saat membersihkan agar terhindar dari gigitan atau luka yang tidak diinginkan.
Langkah pembersihan ini juga membantu meningkatkan sirkulasi udara di sekitar pohon sehingga mengurangi kelembapan berlebih. Tanah yang bersih dan kering akan menghambat ular membuat sarang di area tersebut. Setelah membersihkan, buang sisa daun atau ranting jauh dari rumah agar ular tidak mengikuti jejaknya kembali.
Rutin melakukan pembersihan setiap minggu akan membuat pohon dan taman terlihat lebih rapi dan aman. Selain mencegah ular, kebersihan lingkungan juga menghindarkan rumah dari hama lain seperti tikus dan serangga yang dapat menarik perhatian ular untuk datang.
6. Kendalikan Hewan Mangsa seperti Tikus dan Katak
Salah satu alasan utama ular hijau mendekat ke area rumah adalah untuk berburu mangsa seperti tikus, burung kecil atau katak. Mengendalikan populasi hewan-hewan ini menjadi langkah penting dalam mencegah ular datang kembali. Tutup rapat tempat penyimpanan makanan, sampah, dan pakan hewan agar tidak menarik perhatian mangsa alami ular.
Pasang perangkap tikus di area yang sering menjadi lintasan, seperti dapur luar, gudang, atau garasi. Hindari membuang sisa makanan sembarangan yang dapat menarik perhatian hewan kecil ke sekitar pohon. Jika memungkinkan, gunakan metode alami seperti menanam tanaman pengusir tikus atau menjaga kebersihan kandang hewan peliharaan.
Dengan menurunkan populasi hewan mangsa, otomatis ular kehilangan alasan untuk datang ke sekitar rumah. Lingkungan yang bersih, tertata, dan tidak menyediakan sumber makanan akan mengubah area rumah menjadi tempat yang tidak menarik bagi ular untuk menetap.
7. Pangkas Cabang Pohon Rendah yang Menyentuh Atap atau Pagar
Cabang-cabang pohon yang tumbuh terlalu rendah atau menyentuh atap rumah dapat menjadi jalur bagi ular untuk berpindah tempat. Dengan memangkas cabang yang berpotensi menjadi “jembatan alami”, Anda dapat mencegah ular merayap dari pohon ke rumah. Pemangkasan juga membantu memperbaiki sirkulasi udara dan pencahayaan di area taman.
Gunakan alat pemangkas panjang untuk menjaga jarak aman saat bekerja, terutama bila area tersebut pernah terlihat dilalui ular. Setelah pemangkasan, segera bersihkan dan buang potongan cabang agar tidak menumpuk di bawah pohon. Tumpukan hasil pangkasan justru dapat menjadi tempat baru bagi ular bersembunyi.
Jadwalkan pemangkasan secara rutin setiap beberapa bulan, terutama pada musim hujan saat tanaman tumbuh lebih cepat. Dengan cara ini, Anda tidak hanya menjaga keamanan rumah, tetapi juga membuat taman tampak lebih tertata dan sehat.
8. Tutup Lubang dan Celah di Sekitar Fondasi dan Pohon
Ular sering mencari jalur kecil seperti lubang atau celah di sekitar pohon dan fondasi bangunan untuk bersembunyi. Menutup celah-celah tersebut merupakan tindakan pencegahan yang sangat penting agar ular tidak memiliki akses masuk ke area rumah. Gunakan semen, kawat kasa, atau bahan penutup kuat lainnya sesuai ukuran lubang yang ditemukan.
Sebelum menutup, pastikan lubang dalam keadaan kosong dan tidak ada hewan yang terperangkap di dalamnya. Lakukan pemeriksaan menyeluruh di sekitar pagar, tembok, dan saluran air yang mungkin menjadi jalur masuk ular. Setelah ditutup, periksa secara berkala karena celah baru bisa muncul akibat pergeseran tanah atau kerusakan struktur.
Dengan menutup semua jalur potensial, Anda mengurangi risiko ular menjadikan area tersebut sebagai sarang atau tempat persembunyian. Langkah sederhana ini efektif dalam jangka panjang dan tidak memerlukan perawatan rumit selain inspeksi rutin.
9. Pasang Penghalang Fisik Seperti Jaring atau Pagar Rapat
Jika area rumah dikelilingi pepohonan yang lebat, memasang penghalang fisik seperti jaring halus atau pagar rapat bisa menjadi solusi efektif. Ular cenderung menghindari permukaan kasar atau bertekstur logam yang sulit dilewati. Pastikan pagar tertanam cukup dalam di tanah dan tidak meninggalkan celah di bagian bawahnya.
Penghalang ini bisa dipasang mengelilingi taman, kolam, atau pohon besar yang sering didatangi ular. Selain berfungsi mencegah ular masuk, pagar atau jaring juga dapat melindungi tanaman dari gangguan hewan lain seperti tikus dan ayam liar. Pilih material tahan cuaca agar tidak mudah rusak oleh hujan dan panas.
Periksa kondisi pagar secara berkala untuk memastikan tidak ada bagian yang longgar atau berlubang. Dengan penghalang yang terawat, area sekitar pohon akan lebih aman dan terlindungi dari potensi gangguan satwa liar.
10. Hubungi Tenaga Profesional Bila Ular Sudah Bersarang
Apabila Anda menemukan ular yang berukuran besar atau terlihat sudah membuat sarang di pohon sekitar rumah, sebaiknya segera hubungi tenaga profesional. Menangani ular tanpa pengalaman bisa sangat berisiko karena hewan ini dapat menyerang bila merasa terpojok. Petugas berpengalaman memiliki alat dan teknik khusus untuk memindahkan ular tanpa melukai.
Sambil menunggu bantuan datang, pastikan semua anggota keluarga, termasuk hewan peliharaan, menjauh dari area yang diduga menjadi tempat persembunyian ular. Jangan mencoba mengusir dengan tongkat atau air karena justru dapat membuat ular panik dan agresif. Amati dari kejauhan untuk mengetahui arah pergerakan ular.
Setelah evakuasi selesai, lakukan langkah-langkah pencegahan lain agar kejadian serupa tidak terulang. Tenaga profesional biasanya akan memberikan saran tambahan mengenai kondisi lingkungan yang perlu diperbaiki agar tidak lagi menarik ular di kemudian hari.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Ular Hijau di Pohon
Mengapa ular hijau sering muncul di pohon dekat rumah?
Karena pohon menawarkan tempat aman, lembap, dan penuh mangsa seperti burung kecil atau katak, terutama saat musim hujan.
Apakah ular hijau berbahaya bagi manusia?
Ular hijau umumnya tidak agresif, tetapi bisa menggigit jika terancam. Gigitan dapat menyebabkan iritasi atau bengkak ringan pada kulit.
Apakah penggunaan garam efektif mengusir ular?
Garam tidak efektif untuk ular karena kulit ular tidak berlendir, berbeda dengan hewan seperti siput atau lintah.
Bagaimana cara mencegah ular datang kembali setelah diusir?
Jaga kebersihan pekarangan, singkirkan genangan air, tutup celah, dan kurangi sumber makanan agar ular tidak tertarik kembali.
Kapan sebaiknya memanggil bantuan profesional?
Bila ular terlihat besar, berbisa, atau bersarang di tempat tinggi yang sulit dijangkau, segera hubungi petugas penyelamat satwa.

3 hours ago
1
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393323/original/046666200_1761551001-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388302/original/025186500_1761117736-kolam_ikan_dari_semen_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393268/original/029260100_1761549223-pagar_besi_vertikal_anti_ular__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393398/original/075168100_1761553441-Gemini_Generated_Image_oci01doci01doci0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393361/original/050313500_1761551943-unnamed_-_2025-10-27T145111.111.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393267/original/059465700_1761548996-contoh_surat_pernyataan_kesanggupan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392983/original/054611500_1761538348-group-happy-friends-taking-selfies-together-urban-scene.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393242/original/020017100_1761547340-mix_and_match_gelang_emas_dan_jam_tangan_stainless__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393288/original/016558400_1761549811-dapur_kecil_dengan_rak_terbuka_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393279/original/024563400_1761549438-unnamed_-_2025-10-27T140918.017.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383302/original/081684000_1760670576-Gemini_Generated_Image_lbsr25lbsr25lbsr.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287705/original/038778900_1752830948-ChatGPT_Image_18_Jul_2025__16.28.33.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393171/original/088346900_1761544813-unnamed_-_2025-10-27T125511.463.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393196/original/044366700_1761546454-model2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4333004/original/013927200_1677045410-shutterstock_2112119942.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393137/original/010917900_1761543885-cincin_nikah_emas_putih_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393011/original/068231500_1761539076-Gemini_Generated_Image_9g8wwr9g8wwr9g8w.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393158/original/008785500_1761544423-cara_menonaktifkan_wa_tanpa_mematikan_data.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393092/original/069844200_1761541942-unnamed_-_2025-10-27T120559.613.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393002/original/022890000_1761538933-unnamed_-_2025-10-27T111203.711.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272075/original/060632100_1751531089-20250703-Hasto-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5282834/original/056940500_1752485776-WhatsApp_Image_2025-07-11_at_08.31.06__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272354/original/030166900_1751541175-WhatsApp_Image_2025-07-03_at_15.08.28__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5268670/original/051566400_1751271364-ChatGPT_Image_30_Jun_2025__15.15.54.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272315/original/082459500_1751539842-20250703-Kenaikan_tarif_Ojol-ANG_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5268283/original/064483900_1751251416-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275354/original/045087900_1751875635-20250707-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1575592/original/030040000_1493029413-cangkangtelurcov.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286804/original/038187200_1752757959-20250717-Latihan_Timnas_U-23-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273985/original/076737400_1751698024-20250705-Pencarian_Korban-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270045/original/085991600_1751372318-20250701-Cuaca_Panas_Prancis-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273394/original/028276900_1672099891-pexels-thirdman-8489278_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272699/original/029462600_1751596579-20250704-Proses_Pencarian_Korban-AFP_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275364/original/048061500_1751875806-f82b7c28-efb0-4efb-9d44-edd4eb3a562e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279716/original/066535200_1752154238-20250710-KUR-ANG_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286843/original/071903200_1752765496-20250717-Mitsubishi-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5269281/original/006271600_1751344851-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295897/original/086370600_1753509077-Berita_Foto_BRI_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5227097/original/073429900_1747802678-Screenshot_2025-05-21_at_11.38.11.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5269031/original/066013900_1751335609-20250701-Kebakaran_Turki-AFP_1.jpg)