Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda menemukan ular bersembunyi di dalam kardus bekas yang tergeletak di rumah atau gudang? Fenomena ini cukup sering terjadi dan menimbulkan rasa penasaran: mengapa ular lebih memilih kardus daripada lubang tanah yang tampak lebih alami? Padahal, secara naluri, kita mengira ular akan mencari tempat di alam terbuka seperti tanah, batu, atau lubang bekas hewan lain.
Ternyata, ada alasan biologis dan ekologis di balik kebiasaan ular ini. Perilaku ular sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, terutama dalam mengatur suhu tubuh, mencari keamanan, serta beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Kardus yang bagi manusia hanya dianggap sebagai limbah, bisa menjadi “rumah ideal” bagi ular untuk bersembunyi, beristirahat, bahkan menunggu mangsa.
Insting Ular dalam Memilih Tempat Persembunyian
Ular merupakan hewan ektoterm, yang artinya suhu tubuhnya sangat bergantung pada lingkungan sekitar. Mereka tidak bisa menghasilkan panas tubuh secara konsisten seperti mamalia. Oleh karena itu, ular akan mencari tempat yang bisa membantu menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Kardus, yang cenderung menyerap panas, memberikan kenyamanan lebih dibandingkan lubang tanah yang lembap dan dingin.
Selain itu, insting alami ular adalah mencari ruang sempit dan tersembunyi. Kardus dengan struktur tertutup dan ruang terbatas memberikan rasa aman bagi ular. Mereka merasa tidak mudah terlihat oleh predator maupun manusia ketika bersembunyi di dalamnya. Lubang tanah memang bisa memberi perlindungan, namun tidak selalu tersedia di lingkungan yang sudah banyak didominasi aktivitas manusia.
Ditambah lagi, kardus sering diletakkan di tempat gelap, kering, dan jarang dijamah. Kondisi ini ideal bagi ular untuk beristirahat tanpa gangguan. Sementara lubang tanah lebih terbuka pada risiko kelembapan berlebih, banjir saat hujan, atau bahkan diserang hewan lain yang lebih besar.
Kelebihan Kardus bagi Ular Dibandingkan Lubang Tanah
Fenomena ular lebih suka kardus tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa kelebihan yang membuat kardus menjadi pilihan favorit ular, terutama di lingkungan manusia.
1. Kehangatan dan Kenyamanan
Kardus mampu menyerap dan menahan panas lebih lama dibandingkan tanah. Hal ini menjadikannya tempat nyaman bagi ular untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat, terutama pada malam hari atau musim hujan. Bagi ular, menjaga kestabilan suhu sangat penting untuk mencerna makanan dan beraktivitas.
2. Rasa Aman dari Gangguan
Ular merasa lebih aman berada di tempat yang sempit dan tertutup. Kardus bekas biasanya memiliki lipatan atau ruang kecil yang membuat ular merasa terlindungi. Berbeda dengan lubang tanah yang kadang lebih terbuka dan bisa diakses hewan lain, kardus memberikan ilusi gua kecil yang cocok untuk bersembunyi.
3. Aroma dan Daya Tarik Organik
Kardus sering kali menyerap aroma makanan, kelembapan, atau bahkan bau organik lain. Bagi ular, ini bisa menjadi daya tarik karena menandakan adanya potensi mangsa, misalnya tikus. Lingkungan kardus yang berdebu dan jarang dipindahkan juga membuatnya lebih tenang dan menarik bagi ular.
4. Mudah Ditemukan di Lingkungan Manusia
Dengan semakin berkurangnya habitat alami, ular beradaptasi dengan lingkungan perkotaan. Kardus menjadi salah satu “gua buatan” yang mudah ditemui di rumah, gudang, atau tempat penyimpanan barang. Faktor ketersediaan ini membuat kardus lebih sering dipilih dibandingkan lubang tanah yang semakin jarang ada.
Perspektif Ekologi dan Adaptasi
Jika ditelusuri dari sudut pandang ekologi, pilihan ular terhadap kardus merupakan bentuk adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Urbanisasi dan pembangunan membuat habitat alami ular berkurang drastis. Akibatnya, ular harus mencari tempat baru untuk berlindung, dan kardus bekas hadir sebagai solusi instan yang menggantikan fungsi gua atau lubang tanah.
Adaptasi ini juga menunjukkan betapa fleksibelnya ular dalam bertahan hidup. Mereka tidak terpaku pada habitat alami saja, melainkan bisa memanfaatkan benda buatan manusia untuk kebutuhan dasar. Dalam ekosistem perkotaan, fenomena ini sekaligus menjadi tanda bahwa ular sedang berusaha menyesuaikan diri dengan tekanan lingkungan baru.
Dengan kata lain, kebiasaan ular bersembunyi di kardus adalah hasil interaksi antara perilaku alami hewan dengan perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia. Hal ini menjadi pengingat bahwa menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sangat penting, agar tidak menciptakan “habitat baru” yang tanpa sadar justru menarik ular untuk datang.
Tips Praktis untuk Masyarakat
Berikut beberapa cara sederhana agar rumah terhindar dari ular yang suka bersembunyi di kardus bekas:
- Jangan menumpuk kardus terlalu lama – gunakan kardus hanya untuk penyimpanan sementara.
- Simpan barang di kontainer plastik tertutup – lebih aman dan tidak mudah ditempati ular.
- Rutin membersihkan gudang atau sudut gelap rumah – ular menyukai tempat yang jarang dijamah.
- Pastikan tidak ada tikus di sekitar rumah – karena tikus bisa menarik ular untuk masuk.
- Buang kardus bekas yang sudah rusak atau lembap – kondisi ini semakin menarik bagi ular.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Kenapa ular suka bersembunyi di kardus?
Karena kardus hangat, sempit, dan memberikan rasa aman bagi ular.
2. Apakah semua jenis ular suka kardus?
Tidak. Biasanya ular kecil hingga menengah lebih suka bersembunyi di kardus.
3. Apakah kardus bekas makanan lebih menarik bagi ular?
Ya, karena aromanya bisa menarik mangsa seperti tikus, yang pada akhirnya menarik ular juga.
4. Bagaimana cara mencegah ular masuk ke kardus di rumah?
Gunakan kontainer tertutup, jangan menumpuk kardus terlalu lama, dan jaga kebersihan.
5. Apakah ular bisa berkembang biak di dalam kardus?
Bisa saja, jika kardus dibiarkan lama dan lingkungannya mendukung, misalnya ada makanan dan kelembapan.