Apakah Model Pagar Kayu Rawan Ular? Ini Penjelasan dan Solusinya

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular di lingkungan hunian seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi mereka yang tinggal di area dekat lahan hijau atau pedesaan. Salah satu elemen eksterior rumah yang kerap dipertanyakan adalah pagar, khususnya pagar kayu, terkait potensinya yang didekati reptil melata ini. Banyak pemilik rumah bertanya-tanya, apakah model pagar kayu yang sering dipilih justru dapat mengundang ular?

Persepsi umum seringkali mengaitkan pagar kayu dengan risiko yang lebih tinggi karena materialnya yang alami dan strukturnya yang berpotensi menciptakan celah. Namun, apakah fakta di lapangan mendukung anggapan ini, ataukah ada faktor lain yang lebih dominan dalam menarik ular ke area properti?  Untuk mengetahui apakah jenis pagar kayu dapat mengundang ular, berikut 6 faktanya yang perlu Anda ketahui, dihadirkan Liputan6, Kamis (23/10).

Promosi 1

Melihat Potensi Ular Menyambangi Pagar Kayu

Pagar kayu, dengan segala keindahan dan kesan alaminya, memiliki karakteristik tertentu yang berpotensi menjadikannya tempat persembunyian bagi ular. Merujuk situs penyedia jasa layanan pagar Australia, Fencecorp, bahwa ular bisa sangat mungkin menyambangi pagar kayu karena materialnya yang tidak rata, adanya celah, retakan, atau bahkan lubang kecil yang kemungkinan dimanfaatkan oleh ular sebagai tempat berlindung. 

Pagar yang terbuat dari kayu, dengan tinggi dan kerapatan yang cukup, dapat berfungsi sebagai penghalang alami untuk mencegah masuknya ular. Ular biasanya menghindari area yang memiliki permukaan kasar dan tempat terbuka, sehingga keberadaan pagar kayu yang menutupi seluruh pekarangan akan membuatnya merasa tidak nyaman untuk masuk. Namun, jika pagar kayu tidak dirawat dengan baik, seperti adanya bagian yang lapuk atau rusak, celah-celah ini akan semakin membesar dan menjadi lebih menarik bagi ular.

Oleh karena itu, kondisi fisik pagar kayu dan kebersihannya sangat memengaruhi potensi keberadaan ular. Tumpukan kayu atau dedaunan kering di sekitar pagar juga dapat menambah daya tarik area tersebut sebagai habitat ideal bagi ular. Meskipun demikian, pagar kayu yang dirancang dan dirawat dengan benar sebenarnya dapat berfungsi sebagai penghalang yang efektif.

Jenis Ular yang Sering Ditemukan di Sekitar Pagar Kayu

Menurut situs tersebut, beberapa jenis ular memang lebih sering ditemukan di area permukiman dan sekitar kebun yang diberi pagar. Beberapa yang biasanya ditemukan di antaranya, ular cokelat tutul atau ular harimau barat.

Di Indonesia, ular-ular seperti kobra Jawa, ular welang, ular hijau ekor merah, dan ular sanca kembang adalah beberapa yang sering dilaporkan. Ular-ular ini memiliki kebiasaan mencari mangsa di area yang dekat dengan manusia, seperti tikus atau katak, yang sering ditemukan di sekitar pagar atau taman.

Ular hijau ekor merah, misalnya, sering ditemukan di rumpun bambu atau belukar yang dekat sungai, dan aktif mencari mangsa pada malam hari. Ular weling, yang juga berbisa, menyebar di seluruh Asia Tenggara dan kerap ditemukan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi.

Keberadaan pagar kayu seringkali begitu dekat dengan keduanya, yakni manusia dan ular sendiri. Pagar menjadi pembatas hunian, kebun ataupun area hutan. Ular-ular seperti yang sudah disebutkan di atas, bisa sangat mungkin ditemukan di sekitar pagar jika posisi habitat dan keberadaan pebatas tersebut saling bersinggungan.

Apakah Ada Model Pagar Kayu yang Rawan Ular?

Berdasarkan situs perancangan pagar asal Amerika, Big Jerry's Fencing, sebenarnya ular tidak tertarik pada pagar kayu itu sendiri. Bahkan, laman tersebut mengatakan bahwa pagar kayu dengan proporsional tertentu dapat menghalau keberadaan hewan liar termasuk ular. Meski begitu, kondisi lingkungan di sekitar pagar turut berpengaruh terhadap kehadiran ular.

Terdapat beberapa faktor utama yang menarik ular ke suatu area, termasuk di lingkungan sekitar pagar. Salah satunya adalah keberadaan sumber makanan. Ular adalah predator alami bagi hewan pengerat seperti tikus, serta katak, kadal, dan burung. Jika ada populasi hewan-hewan ini di sekitar rumah, ular akan tertarik untuk berburu di sana. Faktor kedua adalah pencarian tempat berlindung yang aman dan nyaman.

Ular menyukai tempat yang gelap, lembap, dan tersembunyi untuk beristirahat, mencerna makanan, atau berganti kulit. Tumpukan kayu, bebatuan, semak belukar yang rimbun, atau bahkan celah di fondasi pagar dapat menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi mereka.

Perubahan cuaca juga berperan penting dalam menarik ular ke area permukiman. Saat musim hujan, habitat alami ular bisa tergenang air, mendorong mereka mencari tempat yang lebih kering dan hangat, termasuk area permukiman. Sebaliknya, saat cuaca panas ekstrem, ular akan mencari tempat yang lebih sejuk dan lembap untuk menghindari overheating. Pagar kayu yang menyediakan celah atau area teduh bisa menjadi pilihan mereka dalam kondisi ini.

Kondisi Lingkungan Sekitar Pagar Berperan Memancing Kehadiran Ular

Lingkungan di sekitar pagar memiliki dampak signifikan terhadap potensi kehadiran ular. Ular sangat tertarik pada area yang menyediakan tempat berlindung, sumber makanan, dan air. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan kerapian halaman adalah langkah pencegahan yang sangat efektif.

Rumput yang tinggi, semak belukar yang rimbun, tumpukan daun kering, atau tumpukan barang bekas di dekat pagar dapat menjadi tempat persembunyian yang nyaman bagi ular. Memangkas rumput secara rutin hingga pendek dan membersihkan semak-semak liar akan mengurangi daya tarik area tersebut bagi ular.

Selain itu, hindari menumpuk kayu bakar, batu bata, atau material lain di dekat pagar, karena ini bisa menjadi sarang bagi tikus dan juga tempat persembunyian ular. Mengendalikan populasi hewan pengerat di sekitar rumah juga penting, karena tikus adalah sumber makanan utama bagi banyak jenis ular.

Pagar Kayu Harus Ditanam Cukup Dalam dan Dibuat Sedikit Miring

Untuk meminimalkan risiko ular masuk melalui pagar kayu, desain pagar memegang peranan krusial. Pagar yang efektif anti-ular harus memiliki tinggi yang memadai, kerapatan yang rapat, dan tidak memiliki celah di bagian bawah. Tinggi pagar ideal untuk menghalau ular adalah minimal 70 cm, dengan rekomendasi hingga 90-122 cm untuk perlindungan maksimal.

Selain tinggi, kerapatan bilah kayu sangat penting. Ular memiliki kemampuan menyelinap melalui celah yang sangat kecil, bahkan lebih kecil dari ukuran tangan manusia. Oleh karena itu, pastikan tidak ada celah di sepanjang perimeter pagar, termasuk pada gerbang.

Pemasangan pagar juga harus rapat, kokoh juga dalam, karena ular memiliki kemampuan untuk menggali tanah sebagai jalur perjalanan mereka mencari mangsa. Disarankan untuk menanam bagian bawah pagar sedalam 10 hingga 30 cm ke dalam tanah. Jika memungkinkan, permukaan pagar juga bisa dibuat sedikit miring ke arah luar atau dilapisi bahan licin untuk menyulitkan ular memanjat.

Pastikan Area Sekitar Pagar Bersih dan Bisa Diberi Tanaman Pencegah Ular

Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari ular di sekitar pagar dan rumah. Selain menjaga kebersihan lingkungan dan merawat pagar, ada beberapa langkah pencegahan tambahan yang bisa diterapkan. Menanam tanaman pengusir ular seperti serai wangi, pandan, atau lidah mertua di sepanjang pagar dapat membantu, karena aroma atau struktur tanaman ini tidak disukai ular.

Memasang penerangan yang cukup di area pagar dan halaman pada malam hari juga dapat mengurangi kemungkinan ular mendekat, karena ular cenderung menghindari area terang. Selain itu, menutup setiap celah atau lubang di fondasi rumah atau di bawah pagar dengan kawat ram kecil atau semen akan memblokir jalur masuk ular.

Jika Anda menemukan ular di sekitar pagar atau di halaman, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau relawan penyelamat satwa yang terlatih untuk penanganan yang aman.

People Also Ask (PAA)

Apakah pagar kayu benar-benar menarik ular?

Tidak secara langsung. Pagar kayu tidak menarik ular karena materialnya, tetapi karena celah, retakan, atau tumpukan kayu di sekitarnya dapat menyediakan tempat persembunyian yang gelap, lembap, dan aman bagi ular.

Bagaimana cara membuat pagar kayu anti-ular yang efektif?

Pagar kayu anti-ular harus tinggi (minimal 70-90 cm), memiliki bilah yang rapat tanpa celah, dan bagian bawahnya tertanam sedalam 10-30 cm ke dalam tanah untuk mencegah ular menggali.

Tanaman apa yang bisa ditanam di dekat pagar untuk mengusir ular?

Beberapa tanaman yang dikenal dapat mengusir ular adalah serai wangi, pandan, lidah mertua, rosemary, dan zodia.

Apa saja tanda-tanda umum keberadaan ular di halaman rumah?

Tanda-tanda umum termasuk ditemukannya kulit ular yang mengelupas, kotoran ular, jejak melata di tanah berdebu, lubang misterius di tanah, serta suara mendesis dari semak-semak.

Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di dekat pagar?

Tetap tenang, jangan panik, dan jangan mencoba menangkap atau membunuh ular sendiri. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau relawan penyelamat satwa yang terlatih untuk penanganan yang aman.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |