6 Model Pagar Rumah Bata Ekspos Anti Ular dan Mudah Dirawat, Estetik dan Fungsional

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta Pagar rumah tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tetapi juga menjadi elemen penting yang memperkuat karakter sebuah hunian. Dalam tren arsitektur modern, penggunaan bata ekspos semakin digemari karena tampilannya yang hangat, alami, dan tetap terlihat modern tanpa perlu finishing berlebih. Tekstur bata yang khas mampu memberikan kesan kokoh sekaligus artistik bagi rumah bergaya minimalis maupun industrial.

Namun, bagi mereka yang tinggal di area dekat kebun, sawah, atau lahan kosong, ada tantangan tersendiri. Kehadiran hewan liar, terutama ular, sering kali menjadi kekhawatiran utama karena hewan ini bisa masuk melalui celah kecil pada pagar. Maka dari itu, dibutuhkan desain pagar yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga mampu menutup semua potensi celah dengan rapat.

Solusinya ada pada pagar bata ekspos yang kuat, solid, dan bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan. Enam model pagar rumah bata ekspos anti ular dan mudah dirawat dari Liputan6.com berikut ini menghadirkan keseimbangan antara keindahan, keamanan, dan efisiensi perawatan yang cocok untuk hunian modern masa kini, Kamis (23/10/2025).

Promosi 1

1. Pagar Monolitik Solid dengan Ketinggian Standar

Model pagar ini cocok untuk Anda yang mengutamakan keamanan maksimal. Dinding bata dibangun utuh dari bawah ke atas tanpa celah sedikit pun. Ketinggian idealnya sekitar satu setengah meter sehingga cukup tinggi untuk melindungi area rumah. Bagian pondasi dibuat tertutup rapat dan diaci halus hingga setidaknya tiga puluh sentimeter di atas tanah agar tidak ada ruang bagi ular untuk melata masuk.

Perawatannya juga sangat sederhana. Pagar hanya perlu diberi lapisan pelindung atau sealer setiap satu hingga dua tahun agar warna bata tetap tajam dan tidak ditumbuhi lumut. Dengan struktur yang kokoh dan tampilan alami, pagar ini menjadi pilihan aman dan menawan bagi rumah di area terbuka.

2. Pagar Kombinasi Bata Ekspos dan Plat Besi Gaya Minimalis

Bagi pencinta desain modern, kombinasi antara bata ekspos dan plat besi menjadi alternatif yang menarik. Bagian bawah pagar biasanya dibuat dari bata ekspos setinggi sekitar satu meter, sementara bagian atasnya menggunakan plat besi polos atau berpola laser cutting dengan jarak antar celah yang sangat rapat.

Kombinasi dua material ini tidak hanya menampilkan kesan industrial yang elegan, tetapi juga efektif menahan masuknya hewan melata. Bata di bagian bawah berfungsi sebagai penghalang utama, sedangkan plat besi di bagian atas memperkuat perlindungan tanpa membuat pagar terlihat tertutup sepenuhnya.

Dari segi perawatan, pagar jenis ini sangat mudah dirawat. Plat besi cukup dicat ulang dengan cat anti karat setiap beberapa tahun, sementara bata ekspos hanya perlu dibersihkan dari debu dengan lap lembap. Tidak heran jika model ini banyak dipilih karena tampilannya yang rapi dan praktis.

3. Pagar Bata Ekspos dengan Roster Vertikal Rapat

Jika Anda ingin pagar tetap terasa terbuka namun tetap aman, desain dengan roster vertikal bisa menjadi pilihan yang cerdas. Roster bata dipasang secara tegak dengan jarak antar lubang yang sangat kecil, tidak lebih dari satu sentimeter. Jarak ini masih memungkinkan udara dan cahaya masuk, tetapi terlalu sempit bagi ular untuk melewatinya.

Selain itu, posisi vertikal membuat air hujan tidak mudah mengendap di dalam lubang, sehingga risiko tumbuhnya lumut bisa diminimalkan. Pagar ini memberi kesan sejuk, ringan, dan tetap aman tanpa kehilangan karakter alami dari bata ekspos. Pembersihannya pun mudah, cukup dengan menyiram air bersih secara berkala untuk menghilangkan debu dan kotoran.

4. Pagar Bata Ekspos dengan Pondasi Sloof Beton Kuat

Desain pagar ini berfokus pada kekuatan pondasi. Bagian bawah pagar diperkuat dengan sloof beton yang dibuat rata dengan permukaan tanah atau sedikit terbenam di bawahnya. Struktur seperti ini menciptakan sambungan yang rapat antara pagar dan tanah, sehingga tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan ular untuk masuk.

Dari sisi estetika, perpaduan antara bata ekspos dan beton memberi kesan tangguh dan modern. Selain itu, struktur yang solid membuat pagar lebih tahan terhadap retakan atau pergeseran akibat perubahan tanah. Pagar jenis ini juga termasuk mudah dirawat karena tidak memerlukan perbaikan rutin. Pemeriksaan tahunan sudah cukup untuk memastikan semuanya tetap rapat dan kuat.

5. Pagar Cantilever Bata Ekspos Bergaya Melayang

Model pagar cantilever atau pagar melayang kini menjadi tren di kalangan rumah modern. Pagar ini tampak seperti menggantung di udara karena memiliki tumpuan tersembunyi di bagian dalam pondasi. Meski terlihat ringan, sebenarnya struktur ini sangat kuat dan kokoh.

Celah di bagian bawah pagar dibuat sangat sempit, hanya sekitar lima sentimeter, sehingga tidak cukup lebar untuk dilalui ular. Celah seragam di sepanjang pagar juga membuat hewan melata kesulitan mencari jalan masuk.

Selain tampil menawan, pagar cantilever mudah dirawat. Karena bagian bawahnya terbuka, area di bawah pagar bisa dibersihkan dengan cepat menggunakan semprotan air. Desain ini memberikan kesan rumah modern yang bersih dan terawat tanpa perlu upaya besar.

6. Pagar Half-Wall Bata Ekspos dengan Kawat Pelindung

Desain ini memadukan keindahan bata ekspos dengan fungsionalitas kawat jaring halus. Pagar dibuat setengah tinggi menggunakan bata ekspos, lalu bagian atasnya dilengkapi jaring baja atau kawat nyamuk rapat. Kombinasi ini memungkinkan sirkulasi udara dan pandangan tetap terbuka, sekaligus menutup rapat setiap celah yang mungkin dilewati ular.

Keunggulan pagar ini ada pada perawatannya yang ringan. Karena bagian bata hanya setengah tinggi, area yang perlu diberi lapisan pelindung menjadi lebih sedikit. Sementara itu, kawat baja cukup dibersihkan dengan air sabun jika berdebu. Hasilnya adalah pagar yang aman, ringan secara visual, dan tetap elegan.

Tips Penting untuk Pemasangan dan Perawatan Pagar Bata Ekspos

Agar pagar bata ekspos tetap kuat dan awet, selalu gunakan sealer anti lumut dan anti UV untuk melindungi permukaan bata dari cuaca ekstrem. Pastikan setiap celah antar bata diisi penuh dengan adukan semen atau grouting yang rapat agar tidak menjadi tempat bersarang hewan kecil.

Selain itu, buatlah lantai beton atau keramik selebar setengah meter di depan pagar, terutama di sisi luar, untuk mencegah rumput tumbuh dan menghilangkan area lembap yang sering menjadi tempat persembunyian ular. Jangan lupa memastikan sistem drainase di sekitar pagar berfungsi dengan baik agar tidak ada genangan air yang bisa menarik hewan datang.

Dengan perawatan yang tepat, model pagar rumah bata ekspos anti ular dan mudah dirawat akan tetap kuat, indah, dan bersih selama bertahun-tahun.

FAQ Seputar Pagar Anti Ular

1. Apakah semua pagar bata ekspos bisa mencegah ular masuk?

Tidak semua. Pagar harus dibuat rapat tanpa celah di bagian dasar agar benar-benar efektif menahan ular.

2. Apakah perlu tambahan kawat di bagian bawah pagar?

Bagi rumah yang berada di area dekat kebun atau sawah, penambahan kawat baja atau wiremesh di bagian bawah sangat disarankan untuk perlindungan ekstra.

3. Berapa tinggi ideal pagar agar aman dari ular?

Ketinggian minimal satu setengah meter dianggap cukup untuk menghalangi ular memanjat ke area rumah.

4. Apakah penggunaan coating akan mengubah warna alami bata?

Tidak. Sealer transparan justru membuat warna bata lebih hidup dan membantu melindunginya dari lumut serta cuaca lembap.

5. Seberapa sering pagar bata ekspos perlu dirawat?

Perawatan sederhana setiap satu atau dua tahun sudah cukup. Pemeriksaan kecil dan pembersihan rutin dapat membuat pagar bertahan hingga puluhan tahun tanpa perbaikan besar.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |