Liputan6.com, Jakarta Tasyahud, atau yang lebih dikenal dengan tahiyat, merupakan bagian penting dalam sholat. Doa ini dibaca setelah duduk di antara dua sujud pada rakaat terakhir. Tasyahud mengandung pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, serta pengakuan akan keesaan Allah dan kenabian Muhammad. Pentingnya tasyahud dalam sholat tidak dapat diabaikan, karena ia merupakan salah satu rukun sholat menurut jumhur ulama.
Hukum membaca doa tasyahud adalah wajib, menurut pendapat mayoritas ulama. Keutamaan membaca doa tasyahud terletak pada kandungannya yang penuh dengan pujian dan pengakuan kepada Allah SWT serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca doa tasyahud, kita dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Meskipun inti bacaan doa tasyahud sama, terdapat beberapa versi bacaan yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW. Perbedaan-perbedaan ini umumnya terletak pada tambahan kalimat shalawat atau pujian. Perbedaan tersebut tidak mengurangi keabsahan sholat, namun menunjukkan kekayaan dan keluasan dalam ajaran Islam.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai macam bacaan doa tasyahud yang disunnahkan, berdasarkan hadits-hadits shahih. Dengan memahami berbagai versi bacaan, kita dapat lebih memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dengan lebih baik. Berikut adalah macam-macam bacaan doa tasyahud yang sesuai dengan sunnah nabi, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/3/2025).
Beredar rekaman kamera CCTV yang menampilkan detik-detik seorang dosen IAIN Langsa meninggal dunia saat melaksanakan ibadah sholat Ashar.
Pengertian dan Hukum Bacaan Tasyahud dalam Shalat
Secara bahasa, tasyahud berarti memberi penghormatan atau salam. Secara istilah, tasyahud adalah doa yang dibaca setelah duduk di antara dua sujud pada rakaat terakhir sholat. Doa ini merupakan rukun sholat yang wajib dibaca.
Hukum membaca tasyahud adalah wajib, menurut jumhur ulama (mayoritas ulama). Pendapat ini didasarkan pada banyak hadits yang menjelaskan tentang bacaan tasyahud dalam sholat. Meninggalkan bacaan tasyahud akan menyebabkan sholat menjadi tidak sah.
Tasyahud dibaca dua kali dalam sholat, yaitu tasyahud awal (pada rakaat kedua sholat empat rakaat) dan tasyahud akhir (pada rakaat terakhir). Tasyahud awal dibaca setelah duduk di antara dua sujud pada rakaat kedua, sedangkan tasyahud akhir dibaca setelah duduk di antara dua sujud pada rakaat terakhir sebelum salam.
Adab membaca tasyahud antara lain membaca dengan khusyuk, tenang, dan memahami artinya. Selain itu, disunnahkan untuk membaca shalawat tambahan setelah tasyahud, sebelum mengucapkan salam. Membaca tasyahud dengan benar dan khusyuk akan meningkatkan kualitas ibadah sholat.
Tasyahud Ibnu Mas'ud (Tasyahud Pertama)
التحيات لله والصلوات والطيبات، السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
At-tahiyyaatu lillaahi was-shalawaatu wat-thayyibaat, as-salaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu, as-salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin, asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu
Artinya: "Segala penghormatan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah senantiasa tercurah atasmu, wahai Nabi Muhammad. Semoga keselamatan juga tercurah atas kami dan atas seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah."
Dalil: Hadits riwayat Bukhari no. 1202 dan Muslim no. 402 dari Ibnu Mas’ud.
Tasyahud ini merupakan salah satu bacaan doa tasyahud yang paling populer dan sering diajarkan oleh Nabi SAW. Lafadznya ringkas namun mencakup seluruh makna yang terkandung dalam doa tasyahud. Keutamaan tasyahud ini terletak pada kesederhanaan dan kelengkapannya. Ia mudah dihafal dan dipahami, sehingga cocok bagi semua kalangan.
Dengan membaca tasyahud ini, kita dapat meneladani kesederhanaan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam beribadah. Semoga dengan mengamalkan bacaan doa tasyahud ini, sholat kita menjadi lebih khusyuk dan diterima oleh Allah SWT. Membaca doa tasyahud dengan khusyuk merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tasyahud Ibnu Abbas (Tasyahud Kedua)
التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله، السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً رسول الله
At-tahiyyaatul-mubaarakatu ash-shalawaatu ath-thayyibaatu lillah, as-salaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu, as-salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin, asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah
Artinya: "Segala penghormatan yang diberkahi, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah senantiasa tercurah atasmu, wahai Nabi Muhammad. Semoga keselamatan juga tercurah atas kami dan atas seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Dalil: Hadits riwayat Muslim no. 403 dari Ibnu Abbas.
Perbedaan utama tasyahud Ibnu Abbas dengan tasyahud Ibnu Mas’ud terletak pada tambahan kata “al-mubaarakaat” (yang diberkahi) pada awal kalimat. Meskipun terdapat perbedaan lafadz, kedua bacaan tasyahud ini sama-sama sahih dan tidak mengurangi keabsahan sholat.
Membaca tasyahud dengan berbagai lafadz yang sahih dapat menambah kekhusyukan dan ketaatan dalam beribadah. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam mengamalkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam sholat. Dengan mempelajari berbagai bacaan doa tasyahud, kita dapat lebih memahami kekayaan dan keindahan ajaran Islam.
Tasyahud Ibnu Umar (Tasyahud Ketiga)
التحيات لله، الصلوات الطيبات، السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
At-tahiyyaatu lillah, ash-shalawaatu ath-thayyibaat, as-salaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu, as-salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin, asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu
Artinya: "Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan kebaikan. Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah senantiasa tercurah atasmu, wahai Nabi Muhammad. Semoga keselamatan juga tercurah atas kami dan atas seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."
Dalil: Hadits riwayat Abu Dawud no. 971.
Tasyahud Ibnu Umar menambahkan kalimat “wahdahu laa syariika lah” (Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya) dalam pengakuan keesaan Allah. Penambahan ini semakin menegaskan keesaan Allah SWT dan ketauhidan kita kepada-Nya.
Perbedaan lafadz dalam bacaan doa tasyahud menunjukkan kekayaan dan keluasan dalam ajaran Islam. Semoga kita dapat memahami dan mengamalkan berbagai bacaan doa tasyahud dengan benar. Mengikuti sunnah Nabi SAW dalam berbagai bentuk bacaan tasyahud akan menambah kesempurnaan ibadah kita.
Tasyahud Abu Musa Al-Asy'ari (Tasyahud Keempat)
التحيات الطيبات الصلوات لله، السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
At-tahiyyaatu ath-thayyibaatu ash-shalawaatu lillah, as-salaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu, as-salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin, asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu
Artinya: "Segala penghormatan yang baik, shalawat bagi Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah senantiasa tercurah atasmu, wahai Nabi Muhammad. Semoga keselamatan juga tercurah atas kami dan atas seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."
Dalil: Hadits riwayat Muslim dari Abu Musa Al-Asy’ari.
Tasyahud Abu Musa Al-Asy’ari memiliki susunan kalimat yang sedikit berbeda dengan bacaan lainnya. Perbedaan ini tidak mengurangi keabsahan dan keutamaan bacaan doa tasyahud ini. Membaca doa tasyahud dengan berbagai lafadz yang sahih menambah kekayaan dalam ibadah.
Semoga kita dapat memahami dan mengamalkan berbagai bacaan doa tasyahud dengan khusyuk. Keberagaman bacaan doa tasyahud menunjukkan keluasan dan kekayaan ajaran Islam.
Tasyahud Aisyah (Tasyahud Kelima)
التحيات الطيبات الصلوات الزاكيات لله، السلام على النبي ورحمة الله وبركاته…
At-tahiyyaatu ath-thayyibaatu ash-shalawaatu az-zakiyaatu lillah, as-salaamu ‘alan-nabiyyi wa rahmatullaahi wa barakaatuhu…
Artinya: Segala penghormatan yang baik, shalawat yang suci bagi Allah, keselamatan atas Nabi, rahmat Allah dan berkah-Nya…
Dalil: Hadits riwayat Malik di Muwaththa’ dan Al-Baihaqi dari Aisyah.
Tasyahud Aisyah menambahkan kata “az-zakiyaat” (yang suci) pada shalawat. Penambahan ini semakin meningkatkan kualitas dan kesucian shalawat yang kita panjatkan. Perbedaan lafadz dalam bacaan doa tasyahud menunjukkan kekayaan dan keluasan dalam ajaran Islam.
Semoga kita dapat memahami dan mengamalkan berbagai bacaan doa tasyahud dengan khusyuk. Mengikuti sunnah Nabi SAW dalam berbagai bentuk bacaan tasyahud akan menambah kesempurnaan ibadah kita.
Bacaan Tasyahud Minimal yang Diperbolehkan
Menurut beberapa ulama, terdapat bacaan tasyahud minimal yang masih dianggap sah. Ibnu Qudamah menyebutkan bacaan minimal adalah:
التحيات لله، السلام عليك أيها النبي ورحمة الله، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
Ibnu Muflih menyebutkan 5 kalimat wajib dalam tasyahud:
التحيات لله، سلام عليك أيها النبي ورحمة الله، سلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
Imam An-Nawawi mengatakan bacaan minimal:
التحيات لله، سلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، سلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمداً رسول الله
Meskipun terdapat bacaan minimal, membaca tasyahud secara lengkap dan sempurna tetap dianjurkan.
Keutamaan dan Hikmah Keberagaman Bacaan Tasyahud
Keberagaman bacaan doa tasyahud menunjukkan kekayaan dan keluasan dalam ajaran Islam. Hal ini memberikan kesempatan kepada kita untuk memvariasikan bacaan doa tasyahud dalam sholat.
Memvariasikan bacaan doa tasyahud merupakan bentuk ikhtibar (mengambil pelajaran) dari berbagai riwayat hadits yang sahih. Dengan demikian, kita dapat lebih memahami dan menghayati makna doa tasyahud.
Mengikuti sunnah Nabi SAW dalam berbagai bentuk bacaan tasyahud akan menambah kesempurnaan ibadah sholat kita. Semoga kita selalu istiqomah dalam menjalankan ibadah sholat dengan benar.
Dengan memahami dan mengamalkan berbagai bacaan doa tasyahud, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kepada Allah SWT.
Artikel ini telah menjelaskan lima macam bacaan doa tasyahud yang disunnahkan, beserta dalil dan penjelasannya. Perbedaan lafadz dalam bacaan doa tasyahud tidak mengurangi keabsahan sholat, namun menunjukkan kekayaan dan keluasan dalam ajaran Islam.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca dalam memahami dan mengamalkan bacaan doa tasyahud dengan benar. Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas ibadah sholat kita dengan membaca doa tasyahud dengan khusyuk dan memahami maknanya.