Liputan6.com, Jakarta Seorang pria asal Inggris bernama Dale-Saint Cullen, 31 tahun, viral setelah mengaku menjalani serangkaian operasi plastik demi terlihat seperti hasil filter Instagram. Ia berasal dari Chester-le-Street, County Durham, dan mulai melakukan prosedur kecantikan pertamanya di Polandia pada November 2019.
Sampai saat ini, ia telah menghabiskan lebih dari Rp 720 juta untuk mengubah wajah dan tubuhnya agar menyerupai penampilan yang disunting secara digital lewat fitur filter di Instagram
Filter Instagram adalah fitur visual yang memodifikasi wajah pengguna secara instan membuat kulit lebih halus, hidung lebih kecil, bibir lebih penuh, hingga kontur wajah lebih tajam. Fitur ini awalnya diciptakan untuk hiburan dan estetika, namun perlahan menjadi standar kecantikan baru yang tidak realistis. Bagi Dale, filter Instagram bukan sekadar efek kamera, melainkan bentuk wajah yang ia kejar dalam dunia nyata.
Selama enam tahun terakhir, Dale terobsesi dengan tampilan digital tersebut. Ia terbang ke Polandia dan Turki sebanyak 10 kali untuk melakukan prosedur mulai dari implan dagu, sedot lemak, hingga transplantasi rambut.
Tak tanggung-tanggung, total jarak yang ia tempuh mencapai 38 ribu kilometer, demi terlihat seperti foto yang sudah difilter. Berikut kisahnya dirangkum Liputan6.com dari Thenorthernecho, Kamis (8/5/2025).
Bekerja dan bersosialisasi dari rumah saja selama pandemi ternyata membawa dampak tak terduga bagi sebagian warga AS. Banyak yang merasa risih setelah melihat wajah sendiri saat ber-Zoom atau ber-Skype, dan akhirnya memutuskan untuk suntik botox atau...
Dari Filter ke Pisau Bedah
Filter Instagram awalnya hanya fitur hiburan yang mempercantik wajah secara digital. Namun bagi Dale, filter itu menjadi obsesi dan referensi utama saat menjalani operasi plastik. Ia menunjukkan hasil foto yang sudah difilter kepada dokter bedah setiap kali akan melakukan prosedur.
Filter memberi ilusi wajah sempurna rahang tegas, bibir penuh, dan kulit halus yang tak mungkin didapat secara alami. Dale tidak hanya menginginkan wajah yang mirip, tapi benar-benar ingin menjadi versi difilter dirinya. Ia menganggap filter sebagai citra ideal yang harus diwujudkan di dunia nyata.
Obsesi ini mendorongnya ke lingkaran kecanduan prosedur kosmetik. Setiap hasil operasi membuatnya merasa senang sesaat, tapi segera muncul keinginan untuk perubahan lain. Filter digital yang awalnya hanya efek kamera kini jadi tolok ukur hidupnya.
Rp720 Juta Demi Jadi Wajah Filter Instagram
Demi mirip dengan tampilan filter, Dale rela terbang bolak-balik ke Polandia dan Turki. Ia telah menempuh 24.000 mil dengan biaya penerbangan sekitar Rp60 juta hanya untuk mengakses klinik kecantikan yang ia percaya. Total prosedur yang dijalani mencakup implan dagu, kontur tubuh, hingga rekonstruksi rahang.
Biaya yang ia keluarkan sangat besar, yakni sekitar Rp720 juta. Mahkota gigi (dental crown) saja menghabiskan lebih dari Rp120 juta, dan transplantasi rambutnya butuh dua sesi operasi delapan jam. Semua itu dilakukan semata-mata untuk menghapus "kekurangan" wajahnya yang tidak sesuai dengan filter.
Dale menyebut prosedur ini sebagai bentuk "pembersihan total". Setiap kali selesai satu operasi, ia sudah punya rencana untuk yang berikutnya. Ia terperangkap dalam siklus transformasi tanpa henti demi mengejar ilusi yang diciptakan teknologi.
Merasa Tidak Nyaman
Dale baru menyadari bahayanya setelah menerima diagnosis disforia tubuh pada Mei 2022. Ia merasa tampilan yang ia kejar selama ini ternyata tidak pernah benar-benar membuatnya puas. Filter Instagram menanamkan citra wajah yang sempurna, tapi tidak realistis.
Media sosial membuat Dale yakin bahwa dirinya harus berubah agar bisa diterima. Padahal, ia tidak pernah dirundung di masa kecil atau remaja. Rasa tidak puas berasal dari ekspektasi palsu yang terbentuk dari tampilan virtual.
Ia menyesali motivasinya dalam menjalani semua prosedur itu, bukan hasil akhirnya. Dale menyadari banyak orang bisa terjebak ke dalam obsesi yang sama. Karena itu, ia ingin memberi peringatan terutama untuk generasi muda yang kini tumbuh bersama standar digital yang menyesatkan.
Obsesi Tak Pernah Berakhir
Kini Dale memiliki wajah dan tubuh seperti yang selama ini ia dambakan. Namun, ia sendiri mengakui bahwa dorongan untuk melakukan operasi lagi masih ada. Ia menyebutnya sebagai "rasa gatal" yang sulit dihilangkan.
Ia menggambarkan setiap operasi sebagai pengalaman penuh euforia dan kejutan. Meski menyakitkan, hasil instan membuatnya selalu ingin lagi dan lagi. Bahkan setelah nyaris kolaps pasca transplantasi rambut, ia tetap melanjutkan prosedur lain.
Dale ingin orang-orang sadar bahwa filter Instagram bukan standar kecantikan yang harus dikejar. Ia telah melalui semua perubahan fisik, tapi tetap belum merasa cukup. Kini, ia menyerukan pentingnya mencintai diri sendiri sebelum teknologi menjadikan diri membenci tampilan asli.