Liputan6.com, Jakarta Munculnya bau sarang ular di rumah sering menandakan adanya ular yang bersembunyi di sekitar area tersebut. Aromanya khas, agak menyengat, dan bisa berasal dari kulit ular, kotoran, atau sisa mangsanya. Mengenali bau ini penting agar penghuni rumah dapat segera waspada.
Biasanya, bau sarang ular muncul di tempat lembap dan gelap seperti gudang, kolong lemari, atau tumpukan barang. Area seperti ini sering menjadi lokasi nyaman bagi ular untuk bersembunyi. Menjaga kebersihan dan memastikan sirkulasi udara lancar dapat membantu mencegahnya.
Jika bau sarang ular tetap tercium meski sudah dibersihkan, sebaiknya hubungi petugas profesional. Mereka dapat memeriksa area secara menyeluruh dan memastikan rumah bebas dari ancaman ular.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan bau sarang ular, Selasa (4/11/2025).
Karakteristik Bau Sarang Ular
1. Aroma Khas dan Mencolok
Kehadiran ular sering bisa dideteksi melalui bau sarang ular yang unik dan kuat. Aroma ini biasanya muncul secara tiba-tiba di area tertentu yang sebelumnya tidak berbau mencolok. Bau tersebut menjadi tanda awal bahwa mungkin ada ular yang bersembunyi di sekitar rumah, terutama di tempat lembap dan gelap.
2. Bau Seperti Timun atau Mentimun
Salah satu ciri paling umum dari bau sarang ular adalah aromanya yang menyerupai timun segar. Bau ini berasal dari kelenjar sekresi ular dan cenderung lebih kuat di area yang jarang disentuh atau minim sirkulasi udara. Jika aroma mentimun tercium di lokasi yang tidak wajar, hal ini dapat menjadi sinyal bahwa ular mungkin berada di sekitar tempat tersebut.
3. Aroma Amis dan Anyir Khas Ular Kobra
Beberapa spesies, seperti ular kobra, mengeluarkan bau sarang ular yang lebih menyengat dan amis. Aroma ini sering digambarkan sebagai perpaduan antara bau tanah lembap dan bau amonia tajam dari urin ular. Selain itu, kulit ular yang terkelupas juga dapat menimbulkan bau apak khas yang sering ditemukan di balik furnitur, tumpukan barang, atau sudut-sudut rumah yang jarang dibersihkan.
Sumber Bau Khas Ular
Selain punya bau yang khas, ular juga dapat mengidentifikasi bau. Mengutip buku berjudul Toksikologi Lingkungan (2023) oleh Indang Dewata, Yun Hendri Danhas, setiap cabang lidah ular dilengkapi dengan kelenjar yang dapat menangkap partikel bau di udara, lalu ular akan menarik lidahnya kembali ke mulut.
Selanjutnya, partikel-partikel bau yang menempel di lidahnya itu disalurkan ke sebuah organ pengenal bau yang terletak di langit-langit rahang atasnya. Organ tersebut disebut organ jacobson.
Berikut ini sumber bau khas ular:
1. Sekresi Kelenjar Ular
Salah satu penyebab utama munculnya bau sarang ular adalah sekresi alami dari kelenjar ular. Cairan ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri dan biasanya mengeluarkan aroma mirip timun yang cukup menyengat. Bau tersebut akan semakin kuat di area lembap atau tertutup, terutama jika ular telah berdiam cukup lama di tempat tersebut.
2. Kotoran dan Urin Ular
Kotoran ular juga menjadi sumber utama bau sarang ular yang mudah dikenali. Warnanya umumnya gelap dengan ujung putih akibat kandungan asam urat, serta memiliki aroma tajam dan tidak sedap. Selain itu, urin ular yang mengandung lendir berbau menyengat akan semakin kuat jika reptil tersebut mengalami dehidrasi atau sering berdiam di satu tempat.
3. Sisa Mangsa yang Membusuk
Faktor lain yang sering menimbulkan bau sarang ular adalah sisa mangsa yang membusuk di area tersembunyi. Ular yang memangsa hewan kecil di dalam rumah mungkin meninggalkan sisa bangkai tanpa sengaja, dan jika tidak segera ditemukan, proses pembusukan akan menghasilkan bau busuk yang tajam. Kombinasi dari ketiga sumber ini sering menimbulkan aroma kompleks yang menjadi indikator kuat keberadaan ular di sekitar rumah.
Faktor yang Memengaruhi Intensitas Bau Ular
Menurut Ajeng (2015) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA), 1(1) Maret 2019: 36-43, ular umumnya ditemukan di daerah yang memiliki suhu, kelembaban, cahaya matahari yang stabil, serta adanya kelimpahan makanan.
Mengutip buku berjudul Ular dan Reptilia Lain (2005) oleh Steve Setford, ular juga mengeluarkan bau khusus ketika seekor ular betina menarik perhatian ular jantan.
Berikut ini faktor yang memengaruhi intensitas bau ular:
1. Kondisi Lingkungan Sekitar
Tingkat kelembapan dan pencahayaan suatu area sangat memengaruhi kuat atau lemahnya bau sarang ular. Lingkungan yang lembap, gelap, serta jarang disentuh membuat aroma khas ular bertahan lebih lama dan terasa lebih tajam. Area seperti gudang, kolong lemari, atau tumpukan barang tidak terpakai sering kali menjadi tempat potensial bagi ular untuk bersarang dan menimbulkan bau menyengat.
2. Letak dan Struktur Sarang Ular
Posisi sarang juga turut menentukan intensitas bau sarang ular. Jika sarang berada di ruang tertutup dengan sirkulasi udara buruk, bau khasnya akan lebih mudah terperangkap dan menyebar ke sekitar ruangan. Kondisi ini sering membuat aroma ular tercium meskipun hewan tersebut tidak terlihat secara langsung. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin pada area tersembunyi sangat disarankan.
3. Respons Pertahanan Ular
Beberapa spesies ular memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan bau menyengat saat merasa terancam. Aroma ini menjadi bentuk peringatan atau pertahanan diri dari gangguan luar. Ketika bau sarang ular tiba-tiba tercium kuat di sekitar rumah, bisa jadi ular sedang merasa terganggu atau sedang berusaha melindungi diri dari keberadaan manusia di sekitarnya.
Bau Khas Spesies Ular Tertentu
1. Ular Copperhead dengan Aroma Mentimun
Salah satu jenis bau sarang ular yang paling dikenal berasal dari ular Copperhead. Spesies ini sering mengeluarkan aroma mirip mentimun segar, terutama ketika merasa takut atau terganggu.
Jika aroma seperti mentimun muncul tiba-tiba di area lembap atau semak, sebaiknya berhati-hati karena bisa jadi ular Copperhead berada di sekitar lokasi tersebut.
2. Ular Kobra dengan Bau Amis Menyengat
Ular kobra memiliki bau sarang ular yang sangat khas, yaitu amis dan musky. Aroma ini biasanya muncul di area tempat mereka bersembunyi atau bersarang. Bau amis yang kuat bisa berasal dari sekresi kelenjar dan urin ular yang berfungsi sebagai tanda wilayah atau bentuk pertahanan diri.
Jika bau menyengat seperti campuran amis dan amonia tercium di tempat gelap atau lembap, besar kemungkinan terdapat sarang kobra di sekitarnya.
3. Ular Tikus dan Bau dari Liang Sarangnya
Jenis lain seperti ular tikus juga menghasilkan bau sarang ular yang menyengat, terutama di sekitar liang atau tempat bersembunyi mereka. Aroma yang dihasilkan biasanya lebih lembut dibanding kobra, namun tetap dapat tercium cukup kuat jika ular berada dalam jumlah lebih dari satu.
Meskipun tidak semua ular mengeluarkan bau yang mencolok, mengenali perbedaan aroma dari masing-masing spesies dapat membantu dalam mengidentifikasi keberadaan ular secara dini.
Ular tikus adalah salah satu ular yang sering ditemukan di pekarangan rumah karena tertarik dengan keberadaan tikus sebagai sumber makanan.
Mengutip buku berjudul Reptilia Tasikmalaya & Sekitarnya (2020) oleh Dr. Diana Hernawati, S.Pd., M.Pd., Diki Muhamad Chaidir, S.Pd., M.Pd, ular ini sering ditemukan di hutan terbuka, kebun halaman belakang, padi, padang rumput, perkebunan dan di sekitar tempat tinggal manusia (hingga 900 mdpl).
Spesies ini termasuk diurnal yang menunjukkan aktivitas arboreal dan terestrial tergantung pada kebutuhan mencari makan dan beristirahat.
Tanda-tanda Lain Keberadaan Sarang Ular
Selain bau, ada beberapa tanda visual dan auditori yang dapat mengindikasikan adanya sarang ular di rumah atau sekitarnya. Mengenali tanda-tanda ini bersamaan dengan bau khas dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang keberadaan reptil ini.
Berikut adalah beberapa tanda lain yang perlu diperhatikan:
- Kulit Ular Terkelupas: Ular secara berkala mengganti kulitnya. Kulit lama yang ditinggalkan biasanya transparan, memiliki tekstur seperti kertas tipis, dan menunjukkan pola sisik yang jelas. Penemuan kulit ini adalah salah satu tanda paling jelas adanya ular.
 - Jejak Merayap: Ular meninggalkan jejak di permukaan berdebu atau tertutup tanah. Jejak ini bisa membentuk pola 'S' atau bervariasi tergantung gerakan ular, terutama terlihat di area yang jarang dijamah.
 - Suara Aneh: Suara mendesis atau gesekan yang tidak biasa, terutama di tempat gelap dan sempit, bisa menjadi indikasi keberadaan ular. Mendengarkan suara-suara ini dengan seksama dapat membantu mendeteksi ular yang bersembunyi.
 - Berkurangnya Hama Pengerat: Jika populasi tikus atau hewan pengerat lainnya di rumah berkurang drastis tanpa sebab yang jelas, ini bisa mengindikasikan adanya predator seperti ular yang telah memangsa mereka.
 - Lubang atau Celah: Ular sering memanfaatkan lubang atau celah di dinding, lantai, atau halaman sebagai tempat bersembunyi atau bersarang. Memeriksa area ini secara rutin dapat membantu menemukan potensi sarang.
 - Kehadiran Telur atau Anak Ular: Menemukan telur ular atau anak ular di suatu area adalah tanda pasti bahwa ada sarang ular di dekatnya. Ini menunjukkan bahwa ular telah berkembang biak di lokasi tersebut.
 - Area yang Berantakan atau Rusak: Ular dapat membuat sarang di tumpukan daun kering, kotoran, atau reruntuhan di sekitar dinding atau sudut rumah. Area yang tidak terawat dan berantakan menjadi tempat ideal bagi ular untuk bersembunyi dan bersarang.
 
Hal-hal yang Menarik Ular ke Suatu Area
Ular memiliki indra penciuman yang sangat peka, terutama melalui organ Jacobson atau organ vomeronasal, yang memungkinkan mereka mendeteksi aroma dari jarak jauh. Beberapa aroma spesifik dan kondisi lingkungan tertentu dapat menarik ular untuk mendekat atau bahkan bersarang di suatu area.
Berikut adalah beberapa faktor penarik ular:
- Bau Tikus dan Kotorannya: Ular sangat peka terhadap urine dan kotoran tikus, yang menjadi sinyal jelas keberadaan mangsa. Kehadiran hama pengerat ini secara otomatis akan mengundang ular.
 - Bau Burung, Sarang, dan Kotorannya: Ular sering mengikuti aroma mangsanya. Bau burung, kotorannya, atau sarangnya dapat menarik ular predator seperti ular tikus yang memakan telur burung.
 - Aroma Ikan, Kolam Kotor, dan Genangan Air: Aroma ini menjadi daya tarik bagi ular air dan pemangsa ikan. Kolam yang tidak terawat atau genangan air dapat menjadi habitat menarik bagi mereka.
 - Bau Serangga: Serangga seperti jangkrik, katak, dan kodok adalah makanan pokok bagi banyak spesies ular. Oleh karena itu, bau keberadaan serangga ini dapat mengundang ular untuk mencari mangsa.
 - Feromon Ular Lain: Ular dapat mendeteksi feromon, yaitu zat kimia yang dilepaskan oleh sesama jenisnya, terutama saat musim kawin. Ini bisa menarik ular lain ke area tersebut untuk tujuan reproduksi.
 - Lokasi yang Cocok untuk Sarang: Ular juga tertarik pada bau lokasi yang ideal untuk bersarang, seperti tumpukan sampah, kayu, dan rerumputan lebat. Area-area ini menyediakan tempat persembunyian dan perlindungan yang aman bagi mereka.
 
Q & A Seputar Topik
Apa yang dimaksud dengan bau sarang ular?
Bau sarang ular adalah aroma khas yang muncul dari tempat ular bersembunyi atau bersarang. Bau ini bisa berasal dari kotoran, sekresi tubuh, kulit ular yang mengelupas, maupun sisa mangsa yang membusuk. Aromanya biasanya menyengat, amis, atau seperti timun tergantung jenis ularnya.
Bagaimana cara mengenali bau sarang ular di rumah?
Tanda paling umum adalah munculnya aroma aneh yang belum pernah ada sebelumnya, seperti bau mentimun, amis tanah lembap, atau amonia tajam. Bau ini sering tercium di area gelap, lembap, atau jarang dibersihkan seperti gudang, kolong lemari, dan tumpukan barang.
Apakah semua ular mengeluarkan bau khas?
Tidak semua spesies ular mengeluarkan bau sarang ular yang mencolok. Namun, beberapa jenis seperti ular kobra dan ular Copperhead diketahui memiliki bau kuat sebagai mekanisme pertahanan diri. Ular kobra mengeluarkan bau amis menyengat, sedangkan Copperhead beraroma seperti mentimun.
Mengapa bau sarang ular bisa bertahan lama?
Aroma ular dapat bertahan karena kelembapan udara dan ventilasi yang buruk membuat bau sulit hilang. Sekresi tubuh, urin, atau sisa mangsa yang membusuk juga dapat memperpanjang durasi bau di suatu area, terutama jika sarangnya tidak segera ditemukan dan dibersihkan.
Apa yang harus dilakukan jika mencium bau sarang ular?
Jika tercium bau sarang ular di sekitar rumah, hindari panik dan jangan langsung mencoba mencari ular sendiri. Tutup semua celah masuk, jauhkan hewan peliharaan, lalu hubungi petugas pemadam kebakaran atau ahli penanganan ular untuk pemeriksaan dan evakuasi yang aman.

                        5 hours ago
                                3
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402321/original/028126300_1762243724-keramik_dapur_3a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399998/original/035412000_1762056964-unnamed_-_2025-11-02T110315.750.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402286/original/048169500_1762242606-hl2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385637/original/025945000_1760938136-Caladium_Merah__Keladi_Merah_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402213/original/030874600_1762240512-membacakan_dongeng_sebelum_tidur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402228/original/026455600_1762241281-pot_gantung_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402077/original/042190100_1762236660-cincin_emas_model_bambu_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402153/original/052855800_1762239571-rumah_kecil_ala_resor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402344/original/005548800_1762244592-unnamed_-_2025-11-04T151732.523.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402183/original/094353600_1762239952-Dongeng_Sebelum_Tidur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402062/original/015634000_1762236456-desain_halaman_belakang_untuk_ternak_lele.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400541/original/060129900_1762138655-Gemini_Generated_Image_e1gvp6e1gvp6e1gv.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4936523/original/029900000_1725446327-deski-jayantoro-FykjNi1TiFY-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402163/original/073361700_1762239806-dapur_mini.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400572/original/052631100_1762140024-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385837/original/002587900_1760945637-unnamed_-_2025-10-20T141337.099.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/730895/original/066292000_1409570929-roach.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401727/original/062505100_1762226927-wanita_sedang_membuka_TikTok.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402109/original/010487300_1762237316-Balmond.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402058/original/043660000_1762236266-Gemini_Generated_Image_u0ab8ku0ab8ku0ab.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1575592/original/030040000_1493029413-cangkangtelurcov.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5282834/original/056940500_1752485776-WhatsApp_Image_2025-07-11_at_08.31.06__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295897/original/086370600_1753509077-Berita_Foto_BRI_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5211828/original/091966300_1746597373-d6eefd3e-54b7-4818-8769-4a67a6537df0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286804/original/038187200_1752757959-20250717-Latihan_Timnas_U-23-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275364/original/048061500_1751875806-f82b7c28-efb0-4efb-9d44-edd4eb3a562e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286843/original/071903200_1752765496-20250717-Mitsubishi-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280485/original/087995100_1752226890-20250711-Mobil_Bulan-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279716/original/066535200_1752154238-20250710-KUR-ANG_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276932/original/070099600_1751968075-20250708-Warga_Terdampak-HER_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280552/original/036242600_1752231569-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277023/original/008494200_1751973688-20250708-Arema_vs_Liga_Indonesia-IST_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276243/original/046693800_1751948558-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4974144/original/022388500_1729446118-Snapinsta.app_464065641_18424310452075453_5243831146971915124_n_1080.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279590/original/076649000_1752141574-ChatGPT_Image_10_Jul_2025__16.58.52.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275469/original/000483000_1751879543-Gemini_Generated_Image_8ftnbr8ftnbr8ftn.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286267/original/021438400_1752739245-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275406/original/034085600_1751876881-Gemini_Generated_Image_r301lbr301lbr301.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275513/original/081650300_1751880272-ChatGPT_Image_Jul_7__2025__04_24_23_PM.jpg)