10 Jenis Barang Bekas yang Bisa Jadi Sarang Ular di Halaman, Sering Disepelekan

3 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta Ular seringkali mencari tempat persembunyian yang gelap, lembap, dan tersembunyi di sekitar halaman rumah. Barang-barang bekas yang dibiarkan menumpuk dan tidak dipakai, dapat menciptakan habitat ideal bagi ular untuk bersembunyi atau bahkan berkembang biak serta mencari makan.

Memahami jenis barang yang dapat menjadi sarang ular sangat penting untuk menjaga keamanan lingkungan rumah. Seringkali, kita mengabaikan benda-benda tersebut dan enggan membereskannya. Masalahnya, ular bisa kapan saja menempati benda-benda tersebut dan dapat mengancam keselamatan manusia di sekitarnya.

Lantas barang apa saja yang berpotensi dijadikan tempat yang nyaman bagi ular untuk bersarang? Simak informasinya berikut, dirangkum Liputan6 untuk Anda agar dapat meningkatkan kewaspadaan dari serangan hewan liar, termasuk hewan melata tersebut, Senin (22/9).

1. Celah Bekas Mesin Pompa Bisa Jadi Jalur Masuk Ular Tanpa Disadari

Dikutip dari situs Rattlesnake Solutions, area di sekitar mesin pompa, terutama yang jarang dibersihkan atau memiliki celah terbuka, sering kali menjadi tempat yang ideal bagi ular untuk bersembunyi. Ular tertarik pada kelembapan dan naungan dari sinar matahari langsung, dan ruang di bawah atau di sekitar mesin pompa menyediakannya secara alami.

Selain itu, bagian yang tak terlihat ini jarang diawasi, menjadikannya tempat yang aman dari gangguan manusia. Masalah ini semakin besar jika pompa air atau kolam terpasang dekat dengan dinding rumah atau taman yang memiliki vegetasi lebat. Kombinasi antara panas dari mesin, kelembapan dari air, dan keteduhan membuat area ini menarik bagi ular, terutama saat musim panas.

Jika tidak segera diperbaiki, kerusakan kecil atau rongga tanah akibat erosi bisa menjadi pintu gerbang ular masuk ke rumah. Solusinya adalah menutup setiap celah di bawah pompa dengan bahan keras, rutin membersihkan area sekitarnya, dan memastikan tidak ada jejak tikus atau lubang di tanah yang bisa memperluas area persembunyian ular.

2. Bekas Ember atau Jerigen Besar Menjadi Tempat Berteduh yang Ideal

Ember atau jerigen yang dibiarkan terbalik di halaman atau taman sering kali luput dari perhatian, padahal bisa menjadi ruang persembunyian yang sangat disukai ular. Ular menyukai tempat gelap, lembab, dan stabil, serta tidak terganggu manusia. Ember besar atau jerigen menciptakan mikrohabitat yang cocok, terutama jika berada dekat tumpukan daun atau tanaman.

Apalagi jika bagian dalam ember dibiarkan kotor atau masih mengandung sisa air, maka akan semakin mengundang hewan kecil seperti kodok atau serangga, yang menjadi mangsa potensial bagi ular. Di sinilah siklus alami terbentuk tanpa disadari, mengundang predator seperti ular untuk datang.

Langkah antisipasi terbaik adalah menyimpan semua wadah kosong secara tertutup atau menggantungnya, serta rutin mengecek bagian bawahnya sebelum dipindahkan.

3. Sisa Pipa Tidak Terpakai Membentuk Terowongan Alami untuk Ular

Pipa bekas dengan ukuran sedang hingga besar, baik yang dari PVC maupun logam, sering menjadi tempat favorit ular untuk berlindung, terutama jika panjang dan tertutup di kedua ujungnya. Ular secara alami menyukai ruang sempit namun panjang untuk bersembunyi dari predator dan panas matahari.

Selain menjadi tempat berteduh, pipa bekas juga bisa menjadi ‘jalur transportasi’ ular dari satu area ke area lain tanpa terlihat. Kondisi ini sering ditemukan di halaman yang sedang atau pernah direnovasi, dan pipa dibiarkan terbengkalai begitu saja di sudut taman atau garasi.

Solusinya adalah menyimpan pipa bekas secara vertikal dan digantung atau dimasukkan ke dalam tempat tertutup, serta menghindari menumpuknya di atas tanah langsung.

4. Tumpukan Kayu di Area Taman Meningkatkan Risiko Sarang Ular

Menurut situs Big Blog of Gardening, kayu bekas yang ditumpuk sembarangan, entah untuk bahan bakar atau proyek DIY yang tak kunjung selesai sering kali menjadi rumah musim dingin favorit bagi berbagai jenis ular, terutama saat suhu mulai menurun. Kayu yang basah atau terkena embun pagi menciptakan kondisi lembap yang disukai ular.

Tumpukan kayu yang diletakkan langsung di atas tanah memberikan akses langsung dari bawah, memudahkan ular masuk tanpa terlihat. Jika tumpukan tersebut berada di dekat pagar atau dinding, maka semakin besar kemungkinan ular datang dari luar dan menetap di sana.

Untuk mencegah hal ini, simpan kayu pada rak setinggi minimal 30 cm dari tanah, pindahkan lokasi penumpukan secara berkala, dan jaga agar tidak terlalu lembap.

5. Helm Bekas di Bawah Tangga Bisa Jadi Tempat Persembunyian Ideal

Helm yang diletakkan terbalik di bawah tangga atau dekat pintu belakang, biasanya sebagai tempat cadangan, sering menjadi lokasi sarang yang tak terduga. Ular suka tempat tertutup rapat yang cukup besar untuk badannya, dan bagian dalam helm memberikan ruang sempit tapi cukup nyaman.

Apalagi jika helm diletakkan di area yang lembap atau gelap, misalnya dekat dengan talang air atau pot tanaman yang tidak digunakan. Kotoran burung atau serangga yang bersarang di dalamnya bisa memperbesar peluang datangnya ular.

Solusi utamanya adalah menyimpan helm dalam rak tertutup atau menggantungnya secara terbuka dan terbalik agar air dan debu tidak menumpuk.

6. Sepatu Lawas yang Tidak Terpakai Menjadi Lubang Sarang Ular Kecil

Sepatu yang disimpan sembarangan di luar rumah atau di gudang dapat menjadi tempat perlindungan ular kecil. Kasus nyata menunjukkan ular muda atau spesies kecil seperti nightsnake senang bersarang dalam sepatu bot, sepatu olahraga, atau sepatu proyek yang lama tidak dipakai.

Bau manusia yang sudah lama menghilang dari sepatu, ditambah dengan kondisi lembap akibat cuaca, membuat sepatu menjadi ‘goa buatan’ bagi ular. Bahkan kasus gigitan ular dalam sepatu tercatat di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Solusinya, simpan sepatu tak terpakai dalam wadah tertutup, dan selalu periksa bagian dalam sepatu sebelum dipakai kembali.

7. Tumpukan Kardus di Dalam Gudang Menyediakan Naungan Gelap bagi Ular

Gudang yang penuh dengan tumpukan kardus lama adalah surga bagi tikus dan serangga—dua makanan utama ular. Kardus menyerap kelembapan dan mudah hancur, menciptakan kondisi ideal untuk hewan kecil bersarang, dan secara tidak langsung mengundang ular sebagai predator.

Tumpukan yang tidak pernah dibuka atau dibersihkan menjadi tempat aman yang tak terganggu selama berbulan-bulan. Ular bisa hidup diam-diam dalam tumpukan ini tanpa diketahui hingga musim kawin tiba atau saat mereka keluar mencari makanan.

Cegah dengan mengganti penyimpanan ke wadah plastik, menaikkan rak dari lantai, dan melakukan rotasi serta pembersihan berkala.

8. Batu-Batu Bekas Bangunan Menyimpan Suhu Stabil untuk Ular Berteduh

Sisa batu atau puing bekas pembangunan rumah biasanya disimpan begitu saja di sudut halaman, dan kondisi ini menciptakan lingkungan yang sangat cocok bagi ular untuk tinggal. Batu mempertahankan suhu dengan stabil, memberikan kehangatan di malam hari dan kesejukan saat siang.

Celakanya, di antara tumpukan batu biasanya juga terdapat lubang kecil atau celah yang menjadi jalur masuk tikus atau cicak, sehingga memancing kehadiran ular sebagai pemangsa. Kombinasi mangsa dan tempat teduh adalah ‘paket lengkap’ yang sulit ditolak oleh ular.

Solusinya, buang sisa bangunan segera setelah proyek selesai atau simpan dalam rak khusus dan tertutup agar tidak berserakan.

9. Tembok Runtuh atau Retak Menjadi Sarang Permanen Jika Tak Diperbaiki

Tembok yang sudah retak, runtuh sebagian, atau memiliki rongga, bisa menjadi tempat persembunyian ular, terutama jika dekat dengan taman atau saluran air. Rongga ini menciptakan kondisi sejuk dan gelap yang disukai ular, serta menyulitkan manusia untuk memeriksanya.

Sering kali, retakan dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan, dan semakin lama, rongga tersebut menjadi habitat tetap bagi ular dan hewan lain seperti tikus atau kecoa.

Langkah pencegahannya adalah melakukan inspeksi berkala, menutup setiap retakan dengan semen atau bahan tahan air, serta tidak membiarkan dinding rusak dalam waktu lama.

10. Tumpukan Pot Tanaman Tak Terpakai Jadi Labirin Nyaman Bagi Ular

Pot-pot plastik atau tanah liat yang tidak digunakan dan ditumpuk begitu saja sering menjadi tempat tinggal ular kecil, terutama jika bagian dalam pot tidak dibersihkan atau ada sisa tanah. Saat ditumpuk, pot menciptakan lorong sempit berlapis yang memberikan rasa aman dan suhu stabil.

Jika pot berada di area taman yang rimbun atau dekat dengan pagar, maka semakin besar kemungkinan ular datang dan tinggal di dalamnya, karena merasa tidak terganggu oleh aktivitas manusia.

Solusinya, bersihkan pot sebelum disimpan, susun dengan posisi terbalik atau dalam rak yang tertutup, dan hindari menumpuk terlalu banyak dalam satu tempat.

People Also Ask

Apa yang menyebabkan ular masuk ke halaman rumah?

Ular masuk karena tergoda mangsa seperti tikus atau serangga, serta mencari tempat berlindung yang sejuk dan lembap.

Apakah tumpukan barang bisa mengundang ular?

Ya. Barang bekas seperti kayu, kardus, dan pot menciptakan habitat ideal bagi ular.

Bagaimana cara mengetahui ada ular di sekitar rumah?

Tanda-tandanya bisa berupa kulit ular, jejak pergerakan, atau suara gesekan saat bergerak.

Apakah semua ular yang ditemukan di rumah berbisa?

Tidak. Banyak ular tidak berbisa, namun tetap sebaiknya tidak ditangani tanpa keahlian.

Apa solusi paling efektif untuk mencegah ular datang?

Membersihkan halaman secara rutin, menutup celah, dan membuang tempat yang berpotensi menjadi sarang ular.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |