:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5359241/original/078914700_1758625218-1.jpg)
1/7
Orang-orang berbelanja di sebuah minimarket dengan jendela yang ditutup rapat saat Topan Super Ragasa mendekati Zhuhai, Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan, pada Selasa 23 September 2025. (Adek BERRY/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5359242/original/010683100_1758625229-2.jpg)
1/7
Pemerintah China memerintahkan setidaknya 10 kota untuk menutup sekolah dan bisnis, seiring dengan mendekatnya Topan Super Ragasa ke wilayah selatan negara tersebut. (Adek BERRY/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5359243/original/061681600_1758625234-3.jpg)
1/7
Langkah ini akan memengaruhi aktivitas puluhan juta orang serta ribuan pabrik di wilayah pusat industri manufaktur China. Meski demikian, sejumlah wilayah utama harus segera mengadopsi langkah-langkah tersebut untuk sepenuhnya memastikan keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat, serta meminimalkan kerugian akibat bencana. (Adek BERRY/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5359244/original/029595900_1758625239-4.jpg)
1/7
Diketahui, saat ini, Topan Super Ragasa bergerak dari Filipina dan Taiwan menuju Hong Kong dan mulai memasuki gerbang China Daratan, Provinsi Guangdong. (Adek BERRY/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5359245/original/055033100_1758625248-5.jpg)
1/7
Di Guangdong badai diperkirakan membawa hembusan angin berkecepatan hingga 230 kilometer (km) per jam. (Adek BERRY/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5359246/original/006468400_1758625253-6.jpg)
1/7
Topan Super Ragasa melintasi Laut Cina Selatan, setelah sebelumnya menghantam sebagian Filipina, membuat satu orang tewas. (Adek BERRY/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5359247/original/001485800_1758625257-7.jpg)
1/7
Sejumlah ilmuwan umumnya sepakat bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia membuat badai semakin kuat dan sering terjadi seiring dengan pemanasan global. (Adek BERRY/AFP)