Liputan6.com, Jakarta Punya taman di rumah bisa jadi sumber ketenangan dan tempat relaksasi terbaik setelah hari yang panjang. Area hijau di halaman belakang juga meningkatkan estetika rumah dan menambah nilai properti. Namun, tak semua elemen di taman mendukung nuansa yang menyegarkan.
Beberapa item yang sering ditemukan di taman justru membuat area terlihat usang dan berantakan. Mulai dari pot bunga lama, pencahayaan berlebihan, hingga tanaman mati sering kali luput dari perhatian. Hal-hal ini perlahan mengurangi daya tarik visual tamanmu.
Desainer interior hingga arsitek lanskap menyarankan untuk lebih selektif dalam menjaga elemen taman. Ada benda-benda yang lebih baik disingkirkan demi menciptakan suasana yang harmonis dan bersih. Apalagi saat musim berkumpul di luar rumah tiba, taman harus siap menyambut tamu dengan nyaman.
Artikel ini akan membantumu mengenali apa saja yang sebaiknya dibuang dari taman sekarang juga. Dengan panduan dari para ahli, kamu bisa memperbarui halaman belakang agar lebih segar dan modern. Berikut tips para ahli untuk taman dirangkum Liputan6.com dari Livingetc, Senin (12/5/2025).
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo.
Dari bekerja di hotel selama 10 tahun, Ni Made Roni banting setir jadi petani. Bukan petani biasa, ia mengolah beragam tanaman jadi teh herbal. Pundi-pundi cuan pun dibaginya dengan menggerakkan warga sekitar dengan konsep kebun berdaya. Inilah Beran...
1. Tanaman yang Layu dan Mati
Tanaman yang sudah kering dan tidak bisa diselamatkan hanya membuat taman terlihat kusam. Kondisi ini juga bisa menarik hama atau menyebarkan penyakit ke tanaman sehat lainnya. Segera ganti dengan tanaman baru yang segar dan sesuai musim.
Lakukan pengecekan rutin setiap awal musim untuk mengidentifikasi tanaman yang tidak bertahan. Potong bagian yang rusak dan beri pupuk agar tanaman baru tumbuh subur. Gunakan mulsa segar untuk menutup tanah dan menjaga kelembapan.
2. Pencahayaan Taman yang Berlebihan
Lampu taman yang terlalu banyak membuat area terlihat ramai dan tidak nyaman. Alih-alih mempercantik, pencahayaan berlebihan justru mengganggu kesan tenang di malam hari. Gunakan lampu secukupnya dan fokus pada titik-titik penting.
Pilih desain pencahayaan yang sederhana dan hemat energi. Hindari warna lampu terlalu mencolok agar tidak mengacaukan nuansa taman. Pencahayaan yang pas akan memberi kesan elegan dan menyatu dengan alam.
3. Tanaman Invasif
Beberapa tanaman seperti ivy atau bambu bisa tumbuh cepat dan merusak tatanan taman. Jenis ini cenderung mengambil alih ruang dan menghancurkan struktur taman lainnya. Segera pangkas atau ganti dengan tanaman yang lebih ramah lingkungan.
Tanaman invasif juga menyulitkan pemeliharaan taman dalam jangka panjang. Pilih tanaman tahunan atau semak berstruktur seperti lavender atau boxwood. Ini akan membuat tamanmu tetap tertata dan estetis.
4. Pot Tanaman yang Kusam dan Rusak
Pot yang sudah retak, pudar, atau kotor memberikan kesan taman yang tidak terawat. Banyak orang lupa bahwa wadah tanaman juga bagian dari dekorasi taman. Ganti dengan pot baru yang serasi dengan konsep tamanmu.
Material seperti fiberstone atau beton ringan bisa jadi pilihan karena lebih tahan lama. Pot baru juga bisa membuat tanaman tampak lebih hidup dan menarik perhatian. Jangan biarkan pot lama merusak keseluruhan tampilan taman.
5. Bedengan Tanaman yang Sudah Usang
Bedeng tanaman dari kayu atau bahan lainnya akan rusak seiring waktu. Bila dibiarkan, tampilannya akan tampak membusuk dan menciptakan kesan berantakan. Perbarui dengan wadah baru yang lebih bersih dan fungsional.
Kamu bisa menggunakan bedengan dari batu alam atau logam yang tahan lama. Desain modern juga akan menonjolkan tanaman di dalamnya. Selain memperindah, ini membuat perawatan taman jadi lebih mudah.
6. Perabot Taman yang Sudah Ketinggalan Zaman
Perabotan tua sering kali membuat taman terlihat jadul dan kusam. Kursi plastik pudar atau meja besi berkarat tidak memberi kesan nyaman. Pilih perabot modern dengan bahan tahan cuaca dan desain netral.
Bantal dan aksesoris luar ruangan juga bisa diperbarui dengan motif yang lebih segar. Tambahkan karpet outdoor untuk suasana hangat. Dengan perabot baru, tamanmu akan terasa seperti ruang tamu di luar rumah.
7. Genteng dan Beton Rusak
Kerusakan di jalur taman atau paving bisa membahayakan dan mengganggu tampilan. Ubin pecah, beton retak, atau batu yang longgar harus segera diperbaiki. Unsur hardscaping seperti ini butuh pengecekan rutin.
Ganti bagian yang rusak dengan material baru agar taman tampak rapi. Kamu juga bisa menyesuaikan warna dan pola untuk nuansa yang lebih modern. Taman jadi lebih aman dan estetis dalam waktu bersamaan.
8. Rumput Sintetis yang Sudah Usang
Rumput buatan sering terlihat tidak alami dan cepat rusak jika terkena cuaca ekstrem. Ini juga bisa terasa panas dan tidak nyaman untuk diinjak. Lebih baik ganti dengan rumput alami atau batu kerikil hias.
Taman dengan elemen alami lebih menenangkan dan estetis. Rumput asli juga mendukung ekosistem taman dengan lebih baik. Investasi kecil untuk rumput asli bisa memberi efek visual yang besar.
9. Aksesoris Taman yang Tidak Relevan
Terlalu banyak dekorasi seperti patung kecil, lonceng angin, atau perlengkapan lama membuat taman terasa penuh. Barang-barang ini mudah berdebu dan rusak seiring waktu. Kurangi jumlahnya untuk tampilan yang minimalis.
Simpan hanya dekorasi yang masih relevan dan berkualitas baik. Buang peralatan lama seperti selang bocor atau kantong mulsa kosong. Semakin sedikit barang, semakin luas dan lega tamanmu terlihat.
10. Tumpukan Sampah dan Daun Kering
Sampah kebun seperti daun kering, ranting, dan gulma harus rutin dibersihkan. Jika dibiarkan, bisa menarik serangga atau bahkan ular. Kebersihan taman sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan.
Sisihkan waktu setiap minggu untuk membersihkan area luar rumah. Gunakan tempat kompos atau kantong khusus untuk membuang limbah taman. Dengan taman yang bersih, kamu bisa lebih leluasa menikmati waktu santai di luar rumah.