:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5353557/original/083542400_1758177176-1.jpg)
1/7
Sebuah tabung gas air mata dilemparkan saat polisi dan pengunjuk rasa bentrok di Paris pada 18 September 2025, selama hari aksi mogok dan protes nasional yang diprakarsai oleh serikat pekerja terkait anggaran nasional Prancis. (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5353558/original/019832900_1758177178-2.jpg)
1/7
Prancis menghadapi gelombang protes dan pemogokan massal pada Kamis (18/9/2025). (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5353559/original/063171900_1758177179-3.jpg)
1/7
Aksi protes dan pemogokan massal terkait rencana pemerintah memangkas anggaran. (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5353560/original/094973700_1758177180-4.jpg)
1/7
Diperkirakan sekitar 800.000 orang akan turun ke jalan ambil bagian dalam gelombang protes dan pemogokan massal di Prancis. (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5353561/original/039851600_1758177182-5.jpg)
1/7
Sebelumnya, serikat pekerja Prancis menolak rencana pemotongan belanja publik yang dinilai tidak adil. (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5353562/original/071782800_1758177183-6.jpg)
1/7
Mereka juga menuntut peningkatan anggaran layanan publik, pajak lebih tinggi untuk mereka yang lebih mampu, serta pembatalan perubahan pada dana pensiun negara. (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5353563/original/005258300_1758177185-7.jpg)
1/7
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan, pemerintah Prancis menyiagakan 80.000 aparat, unit anti huru-hara, drone, dan kendaraan lapis baja. (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)