Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, demonstrasi dan aksi massa kerap mewarnai berbagai kota besar di Indonesia. Tidak jarang, situasi yang awalnya damai berubah ricuh hingga aparat keamanan terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Penggunaan gas air mata memang dianggap sebagai salah satu cara “kurang mematikan” dalam mengendalikan kerumunan, namun efeknya bisa sangat menyiksa bagi tubuh.
Gas air mata dapat menyebabkan perih pada mata, sesak napas, iritasi kulit, hingga muntah. Efek ini biasanya muncul dalam hitungan detik setelah terpapar. Meski bersifat sementara, paparan yang lama atau dalam ruangan tertutup bisa menimbulkan komplikasi serius, termasuk masalah pernapasan jangka panjang.
Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama bila terkena gas air mata. Liputan6.com akan membahas pertolongan pertama jika terkena gas air mata, bagaimana mencegah efek buruknya, serta jawaban atas pertanyaan umum terkait gas air, Sabtu (30/8/2025).
Apa Itu Gas Air Mata dan Efeknya pada Tubuh
Gas air mata atau riot control agents merupakan senyawa kimia yang menyebabkan iritasi pada mata, hidung, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan kulit. Menurut CDC, senyawa ini bisa berupa Chloroacetophenone (CN), Chlorobenzylidenemalononitrile (CS), Chloropicrin (PS), dan Dibenzoxazepine (CR). Paparan biasanya terjadi melalui udara ketika zat tersebut disemprotkan atau dilepaskan dalam bentuk granat dan canister.
Efek umum dari gas air mata antara lain:
- Mata: perih, berair berlebihan, penglihatan buram, kemerahan.
- Hidung: pilek, sensasi terbakar, pembengkakan.
- Mulut & Tenggorokan: rasa terbakar, sulit menelan, air liur berlebih.
- Paru-paru: sesak, batuk, tersedak, suara mengi, sulit bernapas.
- Kulit: gatal, kemerahan, bahkan luka bakar ringan.
- Gejala lain: mual dan muntah.
Paparan berat atau dalam ruang tertutup berpotensi menyebabkan glaukoma, kerusakan paru permanen, bahkan kematian akibat gagal napas.
Pertolongan Pertama Jika Terkena Gas Air Mata
Menurut CDC (2023) dan panduan Physicians for Human Rights, langkah-langkah berikut bisa dilakukan segera setelah terpapar:
1. Menjauh dari Sumber Paparan
- Segera keluar dari area yang dipenuhi gas.
- Cari tempat dengan udara segar. Jika di luar ruangan, hindari dataran rendah karena gas biasanya lebih pekat di area rendah. Pilih tempat lebih tinggi.
- Jika paparan terjadi di dalam ruangan, segera evakuasi keluar.
2. Lindungi Pernapasan
- Hindari bernapas terlalu cepat karena akan membuat lebih banyak gas masuk ke paru-paru.
- Jika tersedia, gunakan masker atau kain basah untuk menutupi hidung dan mulut.
3. Lepaskan dan Amankan Pakaian
- Segera lepaskan pakaian yang terpapar. Jangan ditarik melewati kepala, lebih baik digunting agar tidak mengenai wajah.
- Masukkan pakaian ke dalam kantong plastik tertutup rapat, lalu masukkan ke kantong lain (double bag). Jangan dicuci bersama pakaian bersih karena residu gas bisa bertahan hingga beberapa hari.
4. Cuci Tubuh dengan Air dan Sabun
- Segera mandi menggunakan air dingin mengalir dan sabun.
- Hindari air panas karena dapat membuka pori-pori kulit dan memperparah penyerapan zat kimia.
- Cuci rambut dengan sampo lembut.
5. Bilas Mata
- Jika mata perih atau pandangan buram, bilas dengan air bersih selama 10–15 menit.
- Lepaskan lensa kontak bila digunakan. Jangan dipakai kembali.
- Kacamata dapat dipakai kembali setelah dicuci dengan sabun dan air.
6. Cari Bantuan Medis
- Jika gejala tidak hilang setelah 30 menit, atau muncul sesak napas berat, segera cari pertolongan medis.
- Obat bronkodilator atau steroid kadang diperlukan untuk pasien dengan riwayat asma atau masalah paru.
Cara Menghindari Efek Buruk Gas Air Mata
Berdasarkan panduan PHR (2022), beberapa langkah pencegahan sebelum mengikuti aksi atau berada di area berisiko adalah:
- Gunakan pelindung wajah: masker, respirator, atau bandana basah untuk menyaring udara.
- Gunakan pelindung mata: kacamata renang atau kacamata pelindung anti pecah lebih baik daripada kacamata biasa.
- Kenakan pakaian tertutup: baju lengan panjang, celana panjang, dan sepatu tertutup untuk meminimalisir kontak kulit.
- Hindari lensa kontak dan make-up: keduanya dapat memperangkap partikel kimia.
- Bawa air bersih dalam botol dengan tutup semprot untuk membilas mata atau kulit.
- Segera ganti pakaian setelah aksi agar tidak membawa pulang residu gas ke rumah.
- Ketahui jalur evakuasi sebelum bergabung dalam kerumunan.
Sumber
- CDC – Riot Control Agents (Tear Gas): Facts About (Centers for Disease Control and Prevention, 2023) www.cdc.gov
- Physicians for Human Rights – Preparing for, Protecting Against, and Treating Tear Gas and Other Chemical Irritant Exposure: A Protestor’s Guide (2022) phr.org
- Physicians for Human Rights – Lethal in Disguise: The Health Consequences of Crowd-Control Weapons (2020) phr.org
FAQ Seputar Gas Air Mata
1. Apakah gas air mata berbahaya untuk kesehatan jangka panjang?
Sebagian besar gejala hilang setelah paparan berhenti. Namun, paparan berat bisa menyebabkan glaukoma, asma, atau kerusakan paru-paru.
2. Apakah ada obat khusus untuk keracunan gas air mata?
Tidak ada antidot khusus. Penanganan dilakukan dengan dekontaminasi (cuci tubuh, ganti pakaian) dan perawatan medis suportif.
3. Bisakah susu atau soda digunakan untuk membilas mata yang terkena gas air mata?
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan susu atau soda. Cara terbaik adalah membilas dengan air bersih.
4. Berapa lama efek gas air mata berlangsung?
Biasanya 15–30 menit setelah menjauh dari sumber paparan dan melakukan dekontaminasi. Namun bisa lebih lama jika dosis tinggi atau terjebak di ruang tertutup.
5. Apakah anak-anak dan lansia lebih rentan terkena gas air mata?
Ya. Anak-anak, lansia, dan penderita asma lebih berisiko mengalami komplikasi serius akibat sistem pernapasan mereka yang lebih sensitif.

1 month ago
34
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390981/original/057293600_1761293252-unnamed_-_2025-10-24T145223.488.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390752/original/058683100_1761288540-rumah_batu_7__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390931/original/091164400_1761292191-unnamed_-_2025-10-24T143727.213.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390525/original/048487700_1761280336-unnamed_-_2025-10-24T112507.929.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384490/original/023037800_1760781910-SnapInsta.to_564863993_18540112648050560_2063980325148305475_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342985/original/065614300_1757405288-Gemini_Generated_Image_n2gu6qn2gu6qn2gu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390952/original/007024400_1761292543-unnamed__50_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390771/original/058314800_1761288908-Pantun_Selamat_Datang.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390868/original/048595500_1761290871-unnamed_-_2025-10-24T141429.766.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390345/original/054947900_1761274750-unnamed_-_2025-10-24T095451.904.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388273/original/030150200_1761116424-rumah_kecil_dengan_pencahayaan_alami__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5329802/original/054142200_1756310328-rumah_sederhana_mewah_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390550/original/010212700_1761280649-unnamed_-_2025-10-24T112925.642.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390691/original/016015100_1761287494-pagar_kayu_dengan_tanaman_bebas_ular_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390630/original/094581100_1761285745-gaya_blow_rambut_ala_sosialita.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390722/original/066354900_1761287923-unnamed_-_2025-10-24T133059.419.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390512/original/047547100_1761280186-Model_pagar_rumah_untuk_area_sempit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373176/original/051711100_1759814401-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_12.14.19.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390232/original/057017300_1761269113-rumah_batu_alam_9.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390570/original/005246000_1761281644-purwakarta.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266202/original/065804400_1750988995-20250627-Antrean_Warga-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266352/original/097575800_1750998486-20250627-Real_Madrid-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266789/original/079047500_1751016420-Gemini_Generated_Image_6z4mat6z4mat6z4m.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272075/original/060632100_1751531089-20250703-Hasto-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266617/original/013241900_1751011298-20250627-Prabowo_Terima_PM_Malaysia-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5265631/original/021279300_1750928195-20250626-Sunatan_Massal-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266927/original/015329200_1751027743-20250627-Piknik-ANG_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5265554/original/033392500_1750925786-ChatGPT_Image_Jun_26__2025__03_14_19_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5231117/original/057757900_1748064590-ChatGPT_Image_May_24__2025__12_25_25_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266728/original/075090800_1751015060-Gemini_Generated_Image_kb3evhkb3evhkb3e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5282834/original/056940500_1752485776-WhatsApp_Image_2025-07-11_at_08.31.06__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264823/original/002570300_1750905670-Depositphotos_6629713_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266568/original/060896200_1751009133-Gemini_Generated_Image_v9w1krv9w1krv9w1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266405/original/018430800_1751000815-53d0c965-050c-4a8a-bb06-45b62b7a7450.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266848/original/058915200_1751019639-42f731a9-e2a2-4e2a-aa0b-8aa008a574a3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266557/original/058277000_1751008277-Gemini_Generated_Image_pfd0ohpfd0ohpfd0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1717130/original/011652000_1506046757-kirab_kerbau_bule3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266771/original/024354800_1751016288-Gemini_Generated_Image_sxa7fdsxa7fdsxa7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266872/original/091656500_1751020587-3afeb162-7d60-47d6-b4ea-eb4e012c4f78.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266678/original/043669500_1751012674-5197f2e3-5d3d-40d1-8de4-72258c76292a.jpg)