Perbedaan Drama China dan Korea Lengkap dengan Rekomendasi Judul yang Wajib Ditonton

9 hours ago 5

Perbedaan antara drama China dan Korea tidak hanya sekadar pada bahasa yang digunakan, melainkan merambah ke berbagai aspek produksi dan narasi yang membentuk identitas unik masing-masing. Memahami karakteristik ini penting bagi penikmat drama untuk mengapresiasi keragaman sinema Asia. Aspek-aspek ini mencakup durasi, genre, hingga detail teknis produksi.

1. Jumlah Episode dan Durasi

Salah satu perbedaan paling mencolok adalah durasi dan jumlah episode. Drama China umumnya memiliki jumlah episode yang jauh lebih banyak, seringkali berkisar antara 40 hingga 70 episode per musim, bahkan ada yang mencapai lebih dari 100 episode. Durasi per episode C-drama rata-rata sekitar 40-45 menit, membuatnya cocok untuk tontonan maraton yang panjang.

Sebaliknya, Drama Korea cenderung lebih ringkas dengan rata-rata 16-20 episode per musim, meskipun ada juga yang lebih pendek atau sedikit lebih panjang. Durasi setiap episode K-drama biasanya lebih panjang, yaitu 60-90 menit. Format yang lebih singkat ini seringkali membuat alur cerita K-drama terasa lebih padat dan intens.

2. Gaya Penceritaan dan Genre Dominan

 Dalam hal gaya penceritaan, Drama China sering menghadirkan cerita epik dengan latar sejarah yang megah, fantasi (Xianxia), atau wuxia (seni bela diri) yang kaya akan intrik, budaya, tradisi, dan mitologi Tiongkok. Cerita romantis modernnya cenderung lebih ringan dan manis, dengan sedikit sentuhan fisik yang lebih halus. Ini mencerminkan nilai-nilai budaya yang ditekankan.

Sementara itu, Drama Korea lebih mengutamakan emosi dan pengembangan karakter, dengan alur cerita yang fokus pada hubungan antartokoh dan konflik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Genre romantis modern, thriller, dan aksi sangat populer di K-drama, seringkali memiliki nilai produksi yang tinggi dan plot twist yang tak terduga. K-drama juga dikenal dengan kemampuannya menyentuh hati penonton secara mendalam.

3. Sistem Produksi

Perbedaan signifikan lainnya terletak pada sistem produksi. Drama China umumnya diproduksi sepenuhnya (pre-produced) sebelum ditayangkan. Ini karena C-drama harus melewati sensor ketat pemerintah, sehingga seluruh proses produksi, termasuk pasca-produksi, diselesaikan sebelum jadwal tayang. Hal ini memastikan konsistensi cerita dan kualitas visual yang terjaga.

Di sisi lain, Drama Korea terkadang menggunakan sistem live-shoot, di mana syuting dan penayangan dilakukan hampir bersamaan. Sistem ini memungkinkan produser dan penulis untuk menyesuaikan cerita dengan reaksi penonton secara real-time, meskipun kadang kala dapat menimbulkan tekanan lebih pada kru dan aktor. Fleksibilitas ini menjadi salah satu daya tarik K-drama.

4. Efek Visual (CGI) dan Sinematografi

Baik C-drama maupun K-drama memiliki sinematografi yang memukau, namun dengan penekanan yang berbeda. Drama China, terutama dalam genre sejarah dan fantasi, dikenal dengan perhatian besar pada set, kostum, dan adegan pertempuran yang detail. Efek visualnya (CGI) juga semakin memukau pada produksi terbaru, menciptakan dunia fantasi yang imersif dan kolosal.

Drama Korea juga sering menggunakan efek visual yang canggih dan menarik, terutama pada genre fantasi dan sejarah, namun dengan pendekatan yang lebih halus dan terintegrasi. K-drama secara keseluruhan dikenal dengan nilai produksi yang tinggi, menampilkan kualitas gambar yang jernih, pencahayaan dramatis, dan komposisi visual yang artistik, memberikan pengalaman menonton yang premium.

5. Penampilan Fisik Aktor/Aktris dan Dubbing

Dalam pemilihan aktor dan aktris, Drama China memiliki keberagaman yang lebih luas karena adanya 56 etnis di Tiongkok, sehingga penampilan fisik pemeran bisa sangat bervariasi. Pakaian yang digunakan dalam C-drama juga tampak lebih santai dan non-formal untuk cerita ringan, mencerminkan gaya hidup sehari-hari. Ini memberikan kesan yang lebih realistis dan relatable bagi penonton.

Sebaliknya, Drama Korea menampilkan keberagaman karakter yang lebih pada tipe peran, mulai dari yang biasa hingga high class, dengan pilihan pakaian yang variatif dan seringkali menjadi tren mode. Selain itu, banyak C-drama menggunakan sulih suara (dubbing) untuk menstandardisasi aksen dan dialek, memastikan kejelasan bagi audiens yang luas karena keragaman linguistik di China. Drama Korea jarang menggunakan sulih suara, suara asli aktor biasanya digunakan, menambah keaslian akting.

6. Emansipasi Perempuan

Aspek emansipasi perempuan juga menjadi poin menarik. Banyak drama China menampilkan karakter utama perempuan yang memiliki posisi kuat atau bahkan lebih tinggi dibandingkan karakter pria, seperti dalam drama "Eternal Love" di mana Bai Qian adalah dewi dengan kekuatan tertinggi. Ini menunjukkan representasi perempuan yang mandiri dan berdaya dalam narasi C-drama.

Di sisi lain, tokoh utama perempuan dalam Drama Korea seringkali digambarkan dengan perjalanan karakter yang kompleks, seperti anak bangsawan yang mengalami friksi atau tantangan sebelum mencapai tujuan atau menikah dengan tokoh utama pria. Meskipun demikian, K-drama juga banyak menampilkan karakter perempuan kuat yang berjuang untuk kesuksesan dan kemandirian dalam berbagai bidang.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |