Niat Sholat Taubat Zina: Tata Cara dan Syarat Diterimanya Taubat Nasuha

1 month ago 28

Liputan6.com, Jakarta Niat sholat taubat zina merupakan salah satu amalan yang sangat penting bagi muslim yang ingin bertaubat dari dosa besar zina. Dalam syariat Islam, zina dikategorikan sebagai dosa kabair (dosa besar) yang memerlukan taubat nasuha (taubat yang sungguh-sungguh) dengan disertai sholat taubat yang dilakukan dengan penuh penyesalan.

Pelaksanaan niat sholat taubat zina tidak hanya sekadar gerakan fisik semata, melainkan harus disertai dengan penyesalan mendalam, tekad kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, dan komitmen untuk memperbaiki diri secara menyeluruh. Islam memberikan jalan ampunan bagi setiap hamba yang berdosa melalui pintu taubat, dan sholat taubat menjadi salah satu sarana terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Para ulama sepakat bahwa pintu taubat selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin kembali ke jalan yang benar, termasuk mereka yang telah terjatuh dalam dosa zina. Dengan memahami tata cara dan bacaan niat sholat taubat zina yang tepat, seseorang dapat melaksanakan ibadah taubat ini dengan penuh keyakinan bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat hamba-Nya. Mari simak informasi lengkapnya, dalam rangkuman yang telah Liputan6.com susun berikut ini.

Pengertian dan Urgensi Sholat Taubat untuk Dosa Zina

Definisi Zina dalam Perspektif Islam

Zina dalam terminologi syariat Islam adalah hubungan seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan yang sah. Imam An-Nawawi dalam kitab "Al-Majmu'" mendefinisikan zina sebagai "memasukkan kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan yang bukan istrinya dan bukan budaknya dengan syahwat." Dosa ini termasuk dalam kategori dosa kabair (dosa besar) yang sangat dibenci Allah SWT dan memiliki konsekuensi yang berat baik di dunia maupun di akhirat.

Al-Quran dengan tegas menyebutkan larangan zina dalam Surah Al-Isra ayat 32: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." Ayat ini tidak hanya melarang perbuatan zina itu sendiri, tetapi juga segala hal yang dapat mengarah kepada zina. Oleh karena itu, taubat dari dosa ini memerlukan kesungguhan dan proses yang mendalam melalui sholat taubat yang khusyuk.

Keutamaan Taubat dari Dosa Besar

Meskipun zina merupakan dosa besar, Islam tidak menutup pintu taubat bagi siapa pun yang ingin kembali kepada Allah SWT. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

Hadits Arab: كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Latin: Kullu ibni Adama khathaa'un wa khairu al-khathaa'iina at-tawwaabuun

Artinya: "Setiap anak Adam itu berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat." (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Hadits ini memberikan harapan besar bahwa tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni Allah SWT selama seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Sholat taubat menjadi salah satu sarana terbaik untuk mewujudkan taubat yang sesungguhnya, karena menggabungkan aspek fisik, spiritual, dan psikologis dalam satu kesatuan ibadah yang sempurna.

Niat Sholat Taubat Zina yang Benar

Bacaan Niat dalam Bahasa Arab dan Artinya

Niat merupakan rukun pertama dalam setiap ibadah, termasuk sholat taubat. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW: "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya" (HR. Bukhari dan Muslim). Untuk sholat taubat khusus dari dosa zina, berikut adalah bacaan niat yang dapat digunakan:

Niat Bahasa Arab: أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ مِنْ ذَنْبِ الزِّنَا رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnata at-taubati min dzanbi az-zinaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat sholat sunnah taubat dari dosa zina dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Syarat dan Etika Membaca Niat

Niat sholat taubat hendaknya dibaca dalam hati dengan penuh kekhusyukan dan penyesalan. Tidak ada keharusan untuk mengucapkan niat dengan suara keras, karena yang terpenting adalah ketulusan hati dan kesungguhan untuk bertaubat. Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam "Fathul Bari" menekankan bahwa niat yang paling utama adalah yang muncul dari kedalaman hati dengan disertai penyesalan yang mendalam.

Sebelum membaca niat, hendaknya seseorang telah dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar, menghadap kiblat, dan berada di tempat yang suci. Mental dan spiritual juga harus dipersiapkan dengan baik, termasuk merenungkan kebesaran Allah SWT dan betapa besarnya dosa yang telah diperbuat, sehingga niat yang dibaca benar-benar keluar dari hati yang menyesal dan ingin kembali kepada jalan yang benar.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Taubat Zina

Persiapan Sebelum Sholat

Sebelum melaksanakan sholat taubat zina, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk memaksimalkan kualitas ibadah. Pertama adalah mandi junub (mandi wajib) jika dosa zina yang dilakukan menyebabkan junub, kemudian dilanjutkan dengan wudhu yang sempurna. Berdasarkan hadits Abu Bakar Ash-Shiddiq yang telah disebutkan sebelumnya, "bersuci dengan baik" merupakan syarat penting dalam sholat taubat.

Selanjutnya adalah memilih waktu dan tempat yang tepat untuk melaksanakan sholat taubat. Waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir ketika Allah SWT turun ke langit dunia dan menerima doa serta permohonan ampun dari hamba-Nya. Tempat yang dipilih hendaknya tenang dan jauh dari gangguan, sehingga dapat berkonsentrasi penuh dalam beribadah dan meresapi makna taubat yang sedang dilakukan.

Berikut adalah langkah-langkah detail pelaksanaan sholat taubat zina:

  1. Menghadap Kiblat dan Membaca Niat: Berdiri menghadap kiblat dengan khusyuk. Membaca niat sholat taubat zina dalam hati dengan penuh penyesalan.
  2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Membaca "Allahu Akbar" dengan penuh penghayatan.
  3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah): Disunnahkan membaca doa iftitah untuk membuka hati. Merenungkan keagungan Allah SWT.
  4. Membaca Al-Fatihah: Membaca surah Al-Fatihah dengan tartil dan khusyuk. Meresapi makna setiap ayat yang dibaca.
  5. Membaca Surah Pendek: Disunnahkan membaca surah yang berkaitan dengan taubat, seperti Surah Al-Baqarah ayat 37 atau ayat-ayat tentang ampunan.
  6. Rukuk dengan Tuma'ninah: Rukuk dengan tenang sambil bertasbih. Merenungkan kebesaran Allah SWT.
  7. I'tidal (Bangkit dari Rukuk): Berdiri tegak dengan tuma'ninah. Membaca "Sami'allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamd".
  8. Sujud Pertama: Sujud dengan khusyuk dan penuh penyesalan. Memperbanyak doa dan istighfar.
  9. Duduk Antara Dua Sujud: Duduk dengan tenang sambil berdoa. Memohon ampun kepada Allah SWT.
  10. Sujud Kedua: Mengulangi sujud dengan penuh kekhusyukan. Memperdalam rasa penyesalan dan permohonan ampun.
  11. Berdiri untuk Rakaat Kedua: Mengulangi bacaan Al-Fatihah dan surah pendek. Melaksanakan rukun-rukun sholat yang sama.
  12. Tasyahud Akhir: Duduk tasyahud dengan khusyuk. Membaca tasyahud dan sholawat kepada Nabi SAW.
  13. Salam: Mengucapkan salam untuk mengakhiri sholat: "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh".

Doa dan Dzikir Setelah Sholat Taubat Zina

Istighfar Khusus untuk Dosa Besar

Setelah menyelesaikan sholat taubat zina, sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan doa taubat. Berdasarkan hadits Abu Bakar Ash-Shiddiq, istighfar setelah sholat taubat merupakan kunci untuk mendapatkan ampunan Allah SWT. Berikut adalah bacaan istighfar yang khusus untuk taubat dari dosa besar:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ مِنْ جَمِيعِ ذُنُوبِي وَأَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا

Latin: Astaghfirullaahal 'azhiimal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu min jamii'i dzunuubii wa atuubu ilaihi taubata 'abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, dari semua dosa-dosaku, dan aku bertaubat kepada-Nya dengan taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kezaliman, yang tidak memiliki untuk dirinya sendiri bahaya dan manfaat, kematian, kehidupan, dan kebangkitan."

Doa Taubat Nasuha

Dilanjutkan dengan doa taubat nasuha (taubat yang sungguh-sungguh) yang disebutkan dalam Al-Quran:

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Latin: Rabbana zhalamna anfusana wa in lam taghfir lana wa tarhamna lanakuunanna minal khaasiriin

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'raf: 23)

Syarat-syarat Taubat dari Zina yang Diterima Allah

Tiga Syarat Utama Taubat Nasuha

Berdasarkan konsensus para ulama dan dalil-dalil Al-Quran serta hadits, terdapat tiga syarat utama agar taubat dari dosa zina benar-benar diterima Allah SWT. Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa taubat nasuha harus memenuhi syarat-syarat ini secara bersamaan dan tidak boleh ada yang tertinggal.

Syarat pertama adalah An-Nadam (penyesalan yang mendalam). Pelaku dosa zina harus benar-benar menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan, bukan karena takut hukuman dunia atau akhirat semata, melainkan karena menyadari telah melanggar perintah Allah SWT. Penyesalan ini harus muncul dari kedalaman hati dan disertai dengan perasaan malu kepada Allah yang telah memberikan nikmat namun dibalas dengan kemaksiatan.

Syarat kedua adalah Al-Iqla' (meninggalkan perbuatan dosa). Setelah melakukan sholat taubat, pelaku harus benar-benar berhenti total dari perbuatan zina dan segala hal yang dapat mengarah kepadanya. Ini termasuk memutuskan hubungan dengan pasangan zina, menghindari tempat-tempat yang dapat memicu syahwat, dan menjauhi segala bentuk maksiat yang berkaitan dengan zina seperti melihat hal-hal yang dapat membangkitkan nafsu.

Syarat ketiga adalah Al-Azm (tekad kuat untuk tidak mengulangi). Pelaku harus memiliki komitmen yang kuat dalam hatinya untuk tidak akan mengulangi perbuatan zina sampai akhir hayatnya. Tekad ini harus disertai dengan usaha nyata untuk memperkuat iman, memperbanyak ibadah, dan mencari lingkungan yang mendukung untuk tetap istiqamah di jalan yang benar.

Setelah melakukan sholat taubat zina, terdapat beberapa langkah praktis yang harus dilakukan untuk menjaga keistiqamahan taubat:

  • Memperbanyak Ibadah dan Amal Shaleh: Meningkatkan kualitas sholat lima waktu, memperbanyak sholat sunnah dan membaca Al-Quran, berzakat, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama.
  • Menghindari Kemaksiatan dan Lingkungan Negatif: Menjauhi tempat-tempat yang dapat memicu syahwat, memutuskan hubungan dengan teman-teman yang membawa kepada maksiat, mengontrol penggunaan media sosial dan internet.
  • Memperkuat Iman dan Ilmu Agama: Mengikuti kajian-kajian keagamaan secara rutin, membaca buku-buku Islam untuk memperdalam pemahaman, bergaul dengan orang-orang shaleh yang dapat menguatkan iman.
  • Segera Menikah Jika Mampu: Menikah dengan cara yang halal untuk menyalurkan kebutuhan biologis, mempersiapkan diri secara materi dan mental untuk berumah tangga, memilih pasangan yang shaleh dan dapat membantu menjaga ketakwaan.

Hikmah dan Pelajaran dari Taubat Zina

Melaksanakan sholat taubat zina dengan sungguh-sungguh akan membawa dampak positif yang sangat besar bagi pelakunya. Secara spiritual, taubat yang tulus akan membersihkan jiwa dari noda-noda dosa dan mengembalikan fitrah suci yang telah tercemar. Al-Quran menyebutkan dalam Surah Az-Zumar ayat 53 bahwa Allah tidak akan menolak taubat hamba-Nya selama dilakukan dengan ketulusan: 

"قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ" 

Artinya: "Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" (Al-Quran | Surah Az-Zumar: 53). 

Dari segi psikologis, taubat yang benar akan memberikan ketenangan batin dan kedamaian hati.

Orang yang telah berhasil bertaubat dari dosa zina dan istiqamah dalam kebaikan dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi orang lain yang mungkin sedang berjuang dengan masalah yang sama. Kisah taubat yang tulus dan perubahan hidup yang nyata dapat memberikan motivasi kepada orang lain bahwa tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni dan tidak ada orang yang tidak bisa berubah selama ada kemauan dan usaha yang sungguh-sungguh. Namun, dalam berbagi pengalaman taubat, seseorang harus bijaksana dan tidak perlu menceritakan detail dosa yang pernah dilakukan. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa semua umat-Nya akan diampuni kecuali orang yang menjahirkan (menceritakan) dosanya kepada orang lain: 

"كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافَى إِلَّا اْلمُجَاهِرِيْنَ" 

Artinya: "Setiap umatku dimaafkan (dosanya), kecuali orang-orang yang menampak-nampakkannya." (HR. Bukhari)

Tanya Jawab (Q&A) Seputar Niat Sholat Taubat Zina

Q: Apakah sholat taubat zina harus dilakukan berulang kali?

A: Sholat taubat zina tidak harus dilakukan berulang kali jika taubat yang dilakukan sudah memenuhi syarat-syarat taubat nasuha. Namun, jika seseorang merasa perlu untuk memperdalam taubatnya atau masih merasa gelisah, boleh mengulanginya. Yang terpenting adalah tidak berlebihan hingga menimbulkan keraguan (waswas) terhadap penerimaan taubat dari Allah SWT. Berdasarkan pendapat Imam An-Nawawi dalam "Riyadhus Shalihin", sekali taubat yang tulus sudah cukup, namun istighfar dan doa dapat diperbanyak kapan saja.

Q: Bagaimana jika dosa zina dilakukan berulang kali, apakah masih bisa diampuni?

A: Allah SWT Maha Pengampun dan pintu taubat selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin bertaubat, meskipun dosa telah dilakukan berulang kali. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman: "Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni apa yang telah engkau perbuat dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu." (HR. At-Tirmidzi). Yang penting adalah taubat harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan disertai tekad kuat untuk tidak mengulangi.

Q: Apakah perlu memberitahu pasangan (suami/istri) tentang dosa zina yang pernah dilakukan sebelum menikah?

A: Menurut mayoritas ulama, tidak ada kewajiban untuk memberitahu pasangan tentang dosa yang telah dilakukan sebelum menikah, termasuk zina, selama sudah bertaubat dengan taubat nasuha. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang Allah tutupi aibnya di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat" (HR. Muslim). Namun, jika dosa tersebut dapat berdampak pada kesehatan pasangan (seperti penyakit menular), maka ada kewajiban moral untuk memberitahunya atau berkonsultasi dengan ahli kesehatan terlebih dahulu.

Q: Bagaimana cara mengetahui bahwa taubat sudah diterima Allah SWT?

A: Tidak ada tanda pasti yang menunjukkan bahwa taubat sudah diterima, karena hal ini merupakan urusan ghaib yang hanya Allah ketahui. Namun, ada beberapa indikator positif seperti: merasa tenang dan damai setelah bertaubat, mudah melakukan kebaikan dan berat melakukan kemaksiatan, peningkatan kualitas ibadah, dan mendapat kemudahan dalam urusan dunia. Yang terpenting adalah husnuzhan (berprasangka baik) kepada Allah SWT dan yakin bahwa Dia Maha Pengampun. Imam Ibnu Qayyim dalam "Madarijus Salikin" menyebutkan bahwa ketenangan hati setelah taubat adalah salah satu tanda bahwa taubat telah diterima.

Q: Apakah boleh melakukan sholat taubat zina secara berjamaah?

A: Sholat taubat adalah sholat sunnah yang bersifat personal dan individual, sehingga tidak boleh dilakukan secara berjamaah. Hal ini berdasarkan keterangan dalam "Panduan Shalat Rasulullah" karya Imam Abu Wafa bahwa sholat taubat harus dilakukan secara munfarid (sendiri). Taubat merupakan urusan pribadi antara hamba dengan Tuhannya yang memerlukan introspeksi dan penyesalan yang mendalam, sehingga lebih tepat dilakukan sendirian agar dapat berkonsentrasi penuh dan merasakan kekhusyukan yang maksimal.

Q: Apa yang harus dilakukan jika tergoda untuk kembali berbuat zina setelah bertaubat?

A: Jika tergoda untuk kembali berbuat zina, segera lakukan langkah-langkah berikut: 1) Perbanyak istighfar dan dzikir, 2) Segera ambil wudhu dan sholat sunnah, 3) Baca Al-Quran terutama ayat-ayat tentang azab Allah, 4) Ingat kematian dan hari pembalasan, 5) Hindari tempat dan situasi yang memicu godaan, 6) Cari teman atau konselor yang dapat memberikan dukungan spiritual, 7) Perbanyak puasa sunnah untuk mengendalikan nafsu. Rasulullah SAW bersabda: "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah, karena pernikahan itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi tameng baginya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |