Kenali Bedanya Jejak Ular dengan Cicak atau Tikus di Rumah, Sangat Mungkin Ditemukan di Dalam Rumah

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran hewan liar di dalam rumah seringkali menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi penghuninya. Ular, cicak, dan tikus merupakan beberapa jenis hewan yang sangat mungkin ditemukan berkeliaran di lingkungan hunian, membawa potensi risiko kesehatan maupun kerusakan properti. Mengidentifikasi keberadaan mereka sejak dini menjadi langkah krusial untuk mencegah masalah yang lebih besar.

Meskipun ketiga hewan ini dapat menyelinap masuk ke dalam rumah, masing-masing meninggalkan jejak atau tanda-tanda khas yang membedakan keberadaan mereka. Memahami perbedaan jejak ini adalah kunci untuk menentukan jenis penanganan yang tepat dan efektif. Tanpa identifikasi yang akurat, upaya pengusiran atau pencegahan bisa menjadi sia-sia.

Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri spesifik dari jejak ular, cicak, dan tikus di dalam rumah adalah kemampuan penting yang harus dimiliki setiap pemilik rumah. Berikut informasi selengkapnya, dirangkum Liputan6, Sabtu (30/8).

Kehadiran ular di dalam rumah dapat menjadi ancaman serius, terutama jika ular tersebut berbisa. Penting untuk mengenali tanda-tanda keberadaannya, karena ular cenderung menyukai tempat yang gelap, lembap, dan jarang tersentuh manusia. Lokasi seperti gudang, ruang cuci, atau ruang bawah tanah sering menjadi tempat persembunyian ular, karena kondisi ini membantu mereka menjaga suhu tubuh dan merasa aman.

Menurut situs penanganan hewan liar di San Fransisco Amerika bayareawildlifesolutions.com, salah satu jejak fisik paling jelas yang ditinggalkan ular adalah kulitnya yang terkelupas. Ular berganti kulit secara berkala, rata-rata empat kali setahun, namun bisa mencapai 10-12 kali tergantung spesiesnya. Kulit yang terkelupas ini sering ditemukan di area persembunyian mereka dan menjadi indikasi kuat adanya ular di sekitar.

Selain itu, jejak melata ular juga dapat terlihat pada permukaan berdebu atau tanah, berupa pola melengkung atau bergelombang. Aroma yang tidak biasa, seperti bau mentimun atau sayuran membusuk, juga bisa menjadi tanda keberadaan ular. Jika Anda menemukan tanda-tanda ini, penting untuk tetap tenang dan melakukan pemeriksaan menyeluruh di tempat-tempat gelap dan lembap dengan senter.

Cicak adalah reptil kecil yang umum ditemukan di dalam rumah, dan meskipun umumnya tidak berbahaya, keberadaannya dapat mengganggu kenyamanan dan kebersihan. Kotoran cicak, yang berukuran kecil dan berwarna gelap, sering menjadi indikator utama keberadaan mereka. Bentuk kotoran cicak mirip butiran beras kecil atau lada hitam, dan sering ditemukan di area yang sering dilalui cicak.

Suara cicak yang khas, seperti "cek-cek-cek," juga menjadi indikator keberadaan mereka, terutama saat malam hari. Untuk mengantisipasi keberadaan cicak, menjaga kebersihan rumah sangat penting, termasuk membuang sisa makanan dengan benar dan menjaga kelembaban rumah agar tidak menarik cicak. Mengurangi sumber makanan cicak, seperti serangga, juga merupakan langkah efektif untuk mengurangi populasi mereka di dalam rumah.

Dengan menjaga kebersihan dan kerapian, Anda dapat mencegah cicak berkeliaran di dalam rumah. Pastikan untuk memeriksa area yang sering dilalui cicak dan membersihkan kotoran mereka secara rutin agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Tikus merupakan hama pengerat yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada properti dan menyebarkan berbagai penyakit berbahaya. Salah satu tanda paling jelas keberadaan tikus adalah kotorannya, yang berukuran kecil, lonjong, dan berwarna hitam atau gelap. Kotoran tikus dapat tersebar di mana saja, terutama di dekat sumber makanan atau di bawah laci dan wastafel.

Selain kotoran, tikus juga meninggalkan bekas gigitan pada berbagai material. Mereka sering menggerogoti kayu, kabel listrik, dan kemasan makanan untuk membuat akses atau sarang. Bekas gigitan pada kabel listrik sangat berbahaya karena dapat memicu korsleting dan kebakaran, sehingga penting untuk segera mengambil tindakan jika ditemukan.

Suara garukan atau gesekan di dinding dan langit-langit, terutama pada malam hari, juga merupakan indikasi kuat adanya tikus. Bau urin tikus yang kuat, mirip amonia, dapat tercium di area tertutup, menandakan bahwa tikus telah membuat sarang di sekitar rumah Anda.

Membedakan jejak ketiga hewan ini memerlukan observasi yang cermat terhadap karakteristik unik yang mereka tinggalkan. Perbedaan paling mencolok terletak pada jenis kotoran, pola pergerakan, dan tanda-tanda kerusakan yang ditimbulkan. Kotoran ular umumnya berbentuk silinder panjang, seringkali dengan ujung tumpul, dan mungkin mengandung sisa-sisa mangsa seperti tulang atau bulu.

Sementara itu, kotoran cicak berukuran sangat kecil, berbentuk butiran atau silinder pendek, berwarna gelap, dan seringkali memiliki ujung putih. Berbeda dengan keduanya, kotoran tikus berbentuk lonjong, berwarna hitam atau gelap, dan ukurannya bervariasi dari sekitar 5 mm untuk tikus mencit hingga lebih besar untuk tikus rumah.

Selain kotoran, pola pergerakan dan tanda fisik lainnya juga menjadi pembeda. Ular meninggalkan jejak melata berupa pola bergelombang atau garis di permukaan berdebu, sedangkan cicak lebih sering terlihat di dinding dan langit-langit. Tikus meninggalkan jejak kaki kecil di area berdebu dan noda minyak di sepanjang jalur yang sering mereka lewati.

Pencegahan adalah kunci utama untuk menjaga rumah tetap aman dari ular, cicak, dan tikus. Langkah pertama yang paling efektif adalah menutup semua celah dan lubang yang dapat menjadi jalur masuk bagi hewan-hewan ini. Tikus dapat masuk melalui lubang sekecil diameter pensil, sementara ular dapat menyelinap melalui celah kecil di dinding atau bawah pintu.

Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan rumah juga sangat penting. Ular menyukai tempat yang rimbun dan tumpukan barang, jadi pastikan rumput di halaman dipangkas pendek secara berkala. Untuk cicak dan tikus, pastikan tidak ada sisa makanan yang terbuka, dan area lembap seperti di bawah wastafel selalu kering dan bersih.

Penggunaan penolak alami atau tanaman pengusir juga dapat menjadi lapisan pertahanan tambahan. Ular tidak menyukai aroma menyengat seperti kapur barus, sementara tanaman seperti serai wangi dan bawang putih juga dikenal efektif mengusir ular. Menempatkan bahan-bahan ini di area yang sering dilalui hewan dapat membantu mengusir mereka secara alami.

Q: Apa tanda paling jelas adanya ular di dalam rumah?

A: Tanda paling jelas adanya ular di dalam rumah adalah penemuan kulit ular yang terkelupas.

Q: Bagaimana cara membedakan kotoran cicak dan tikus?

A: Kotoran cicak berukuran sangat kecil, berbentuk butiran, sedangkan kotoran tikus berbentuk lonjong dan lebih besar.

Q: Selain kotoran, jejak apa lagi yang ditinggalkan tikus?

A: Tikus juga meninggalkan bekas gigitan pada kayu, kabel, dan noda minyak di sepanjang jalur yang sering mereka lewati.

Q: Apakah garam efektif untuk mengusir ular?

A: Tidak, garam tidak efektif untuk mengusir ular.

Q: Tanaman apa saja yang bisa mengusir ular, cicak, dan tikus?

A: Tanaman seperti serai wangi, bawang putih, dan minyak peppermint efektif mengusir hewan tersebut.