:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5355438/original/051385600_1758330484-1.jpg)
1/6
Pengungsi Palestina berdesak-desakan di depan dapur umum di Khan Yunis, Jalur Gaza Selatan, pada 19 September 2025. (Foto: AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5355439/original/095713700_1758330486-2.jpg)
1/6
Jumlah korban tewas akibat kelaparan di Gaza terus meningkat. (Foto: AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5355440/original/076234600_1758330488-3.jpg)
1/6
Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa 16 September 2025 mengungkap ada 428 orang, termasuk 146 anak-anak Palestina meninggal dunia dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan malnutrisi. (Foto: AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5355441/original/016464800_1758330492-4.jpg)
1/6
Kondisi ini terus memburuk seiring penutupan semua penyeberangan perbatasan oleh Israel. (Foto: AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5355442/original/070641100_1758330494-5.jpg)
1/6
Diketahui, Israel menutup penyeberangan Gaza sejak 2 Maret 2025. Israel juga mencegah truk makanan dan bantuan masuk meski ratusan orang telah menunggu di perbatasan. (Foto: AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5355443/original/068404900_1758330496-6.jpg)
1/6
Langkah Israel kian memperburuk bencana kemanusiaan, membuat warga Palestina di Gaza tidak memiliki akses ke pasokan dasar. (Foto: AFP)