Liputan6.com, Jakarta Menyambut momen Lebaran, di Indonesia dikenal dengan tradisi pulang ke kampung halaman atau mudik. Selain manusia, ternyata ada juga spesies kupu-kupu yang melakoni perjalanan 'mudik'. Ia adalah kupu-kupu raja (kupu-kupu monarch).
Kupu-kupu raja, dengan sayapnya yang menawan, dikenal karena migrasi spektakulernya. Perjalanan ini bukan hanya sekadar terbang, melainkan sebuah fenomena alam yang luar biasa, di mana kupu-kupu raja menempuh jarak hingga 4.800 kilometer! Perjalanan panjang ini dilakukan dalam beberapa generasi, dimulai dari Amerika Utara hingga ke Meksiko dan California untuk menghindari musim dingin, lalu kembali lagi ke utara pada musim semi. Spesies utama yang terkenal dengan migrasi ini adalah Danaus plexippus, kupu-kupu raja Amerika Utara.
Migrasi kupu-kupu raja bukanlah perjalanan tunggal yang dilakukan oleh satu generasi. Butuh beberapa generasi kupu-kupu untuk menyelesaikan perjalanan pulang pergi ini. Generasi yang memulai migrasi ke selatan tidak akan pernah mencapai tujuan akhir di Amerika Utara. Generasi berikutnya akan melanjutkan perjalanan, dan begitu seterusnya. Proses ini melibatkan siklus hidup kupu-kupu yang terdiri dari empat tahap: telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan dewasa.
Meskipun jaraknya sangat jauh, kupu-kupu raja mampu terbang dengan kecepatan hingga 32 kilometer per jam. Mereka memiliki rentang sayap hingga 10 sentimeter dan dapat hidup hingga 9 bulan, meskipun sebagian besar generasi hanya hidup beberapa minggu. Generasi yang bermigrasi ke selatan untuk musim dingin memiliki umur yang lebih panjang, sekitar 8-9 bulan, untuk bisa bertahan hidup selama perjalanan dan masa hibernasi di Meksiko.
Rahasia Navigasi Kupu-Kupu Raja
Bagaimana kupu-kupu raja dapat menavigasi dengan begitu akurat selama perjalanan ribuan kilometer masih menjadi misteri. Melansir dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) para peneliti masih menyelidiki alat bantu arah apa yang digunakan oleh kupu-kupu raja untuk menemukan lokasi mereka selama musim dingin.
Dipercaya bahwa mereka menggunakan kombinasi petunjuk, seperti posisi matahari, medan magnet bumi, dan landmark, untuk menemukan jalan mereka. Ada juga teori yang menyebutkan bahwa pengetahuan tentang migrasi ini sudah tertanam dalam gen mereka.
Dalam migrasi musim gugur, jutaan kupu-kupu raja berkumpul di pegunungan Sierra Madre, Meksiko, berdesakan di pohon cemara oyamel dan lantai hutan. Di sana, mereka memasuki masa diapause atau hibernasi selama beberapa bulan. Suhu yang menghangat di musim semi memberi sinyal kepada mereka untuk memulai perjalanan kembali ke utara.
Perilaku migrasi kupu-kupu raja ini telah berlangsung selama jutaan tahun. Kemampuan mereka untuk menandai tempat persinggahan dan melakukan perjalanan sejauh itu merupakan bukti adaptasi evolusioner yang luar biasa. Para ilmuwan terus meneliti mekanisme navigasi dan perilaku migrasi kupu-kupu raja untuk mengungkap rahasia menakjubkan dari perjalanan epik ini.
Kupu-kupu Raja di Indonesia
Meskipun migrasi paling terkenal terjadi di Amerika Utara, Danaus plexippus juga ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Meskipun jarak migrasi di Indonesia tidak sejauh di Amerika Utara, keberadaan kupu-kupu raja di Indonesia tetap menarik perhatian. Salah satu tempat terbaik untuk melihat migrasi kupu-kupu raja di Indonesia adalah di Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatra Utara.
Di Indonesia, terdapat juga spesies kupu-kupu raja lainnya, yaitu Troides helena, yang dikenal sebagai Kupu-kupu Raja Asia atau Indonesia. Spesies ini memiliki ukuran yang lebih besar dan warna yang berbeda dengan Danaus plexippus, dengan sayap bawah berwarna kuning keemasan dan bintik hitam.
Baik Danaus plexippus maupun Troides helena memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai penyerbuk. Namun, populasi mereka rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga konservasi menjadi sangat penting.
Ancaman dan Konservasi
Kehilangan habitat merupakan ancaman terbesar bagi kupu-kupu raja. Berkurangnya tanaman milkweed, makanan utama larva kupu-kupu raja, dan area berhutan yang mereka gunakan selama musim dingin, mengancam kelangsungan hidup mereka. Selain itu, predator seperti burung, tikus, dan serangga juga menjadi ancaman bagi kupu-kupu raja.
Warna-warna mencolok pada sayap kupu-kupu raja sebenarnya berfungsi sebagai peringatan bagi predator tentang toksisitasnya. Larva kupu-kupu raja memakan tanaman milkweed yang mengandung racun, sehingga membuat mereka tidak enak dimakan oleh predator. Namun, beberapa predator tetap mampu memangsa kupu-kupu raja.
Konservasi kupu-kupu raja sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Upaya pelestarian habitat dan tanaman milkweed, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya melindungi kupu-kupu raja, sangat dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies yang menakjubkan ini.
Migrasi kupu-kupu raja merupakan bukti keajaiban alam dan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan. Perjalanan epik ini mengingatkan kita akan keindahan dan kerentanan alam, serta pentingnya upaya konservasi untuk melindungi spesies yang luar biasa ini.