Liputan6.com, Jakarta Di tengah derasnya tren busana modern, tunik batik tetap menjadi pilihan yang tak lekang oleh waktu. Dengan sentuhan motif khas dan nilai budaya yang kental, tunik batik mampu menghadirkan kesan anggun tanpa harus terlihat kaku. Apalagi jika dipadukan dengan desain bordir asimetris, tampilannya bisa semakin modis dan kontemporer.
Model tunik dengan bordir asimetris memberi aksen visual yang unik dan dinamis. Ketidakteraturan yang dirancang secara artistik menjadikan pakaian ini terasa lebih hidup. Cocok bagi perempuan yang ingin tampil beda tanpa kehilangan kesan elegan dan santun.
Tujuh tunik ini dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan pemakaian. Desain yang tidak ribet membuatnya ideal dikenakan dalam berbagai kesempatan, baik formal maupun kasual.
1. Tunik Batik "Sagara" – Elegan dalam Gradasi Laut
Model “Sagara” terinspirasi dari lekuk ombak laut yang mengalun, tercermin dalam bordir asimetrisnya yang lembut dan mengalir. Motif batik parang kontemporer berpadu dengan bordir bergradasi biru keputihan menciptakan harmoni yang menenangkan. Potongan A-line memberikan kesan langsing sekaligus memudahkan mobilitas.
Material katun dobby halus membuat tunik ini terasa adem di kulit dan cocok dipakai seharian. Bordir diletakkan hanya di satu sisi bawah tunik, memberikan efek dramatis tanpa berlebihan. Cocok dipadukan dengan celana bahan putih atau rok midi polos untuk hasil akhir yang bersih dan elegan.
Keunikan lainnya adalah penggunaan kancing tersembunyi di bagian depan. Ini membuat penampilan semakin rapi dan sleek. Dengan begitu, tunik ini ideal dikenakan saat acara semi-formal atau pertemuan penting yang tetap ingin terlihat effortless.
2. Tunik Batik "Rinjani" – Kontras Alam dan Urban
Tunik ini memadukan motif batik klasik sogan dengan bordir geometris modern berwarna tembaga. Letak bordirnya tidak simetris: sebagian melintang dari bahu kanan ke pinggang kiri. Hal ini menciptakan ilusi visual yang memanjangkan tubuh secara vertikal.
Material semi-linen memberi kesan struktur dan kokoh, namun tetap ringan saat digunakan. Potongan leher shanghai dan lengan ¾ menambah kesan kontemporer. Pilihan warna earthy seperti karamel dan olive memperkuat nuansa modern-nostalgik.
Tunik “Rinjani” cocok untuk digunakan ke kantor atau acara formal non-resmi. Kesan bold-nya tetap dibalut dengan unsur elegan dari motif batik klasik. Efek asimetrisnya memberi sentuhan kreatif pada siluet tubuh tanpa terlihat mencolok.
3. Tunik Batik "Laras" – Feminin dalam Simplicity
Bagi penyuka gaya minimalis tapi tetap ingin tampil beda, “Laras” adalah jawabannya. Motif batik truntum berpadu lembut dengan bordir floral asimetris di bagian kerah dan bahu. Kombinasi ini menciptakan aura feminin yang hangat.
Tunik ini menggunakan bahan viscose yang jatuh dengan cantik dan tidak mudah kusut. Bordirnya tidak mencolok, namun cukup untuk memberi karakter unik pada tampilan keseluruhan. Potongan loose-fit membuatnya cocok untuk semua bentuk tubuh.
Cocok dipakai untuk arisan, makan siang formal, atau bahkan presentasi kerja. Tinggal padukan dengan heels nude dan clutch minimalis, Anda siap tampil memukau. “Laras” membuktikan bahwa less is indeed more.
4. Tunik Batik "Kirana" – Urban Chic Bertabur Etnik
Model ini menampilkan bordir asimetris diagonal yang menembus motif batik kawung besar. Efek potongan ini membentuk siluet tubuh yang ramping dan proporsional. Warna tunik ini lebih berani—perpaduan navy dengan aksen mustard yang menggoda.
Material scuba ringan memberi tampilan modern dan tidak mudah kusut. Meski terlihat struktur, tunik ini tetap nyaman dan elastis saat dipakai. Bordir asimetris ditambah dengan layering kain organza di bagian bawah memberikan depth tanpa berat.
“Kirana” sangat pas untuk acara sore hingga malam hari seperti launching event atau jamuan formal. Tampil beda tapi tetap dalam koridor klasik-modern. Tidak perlu banyak aksesori—tunik ini sudah cukup mencuri perhatian.
5. Tunik Batik "Sekar Jagad" – Dramatis dalam Detail
Mengangkat motif klasik sekar jagad, tunik ini diberi twist modern lewat bordir berbentuk kurva spiral yang hanya ada di sisi kiri. Letaknya melintang dari dada hingga paha, memberi kesan gerak visual. Warna-warna yang dipakai cukup bold seperti ungu dan burgundy.
Material satin silk membuat tunik ini terlihat mewah tanpa terasa berat. Kombinasi kain batik dan bordir dikerjakan tangan memberi nilai artistik tinggi. Meski detailnya rumit, potongan tuniknya tetap simple dan mudah dipakai.
Model ini ideal dikenakan saat acara malam resmi atau resepsi keluarga. Cukup tambahkan anting statement dan heels warna netral. Tunik ini membuktikan bahwa busana etnik juga bisa tampil dramatis namun tetap wearable.
6. Tunik Batik "Langit Sore" – Lembut dan Imajinatif
“Langit Sore” hadir dengan warna pastel dan motif batik mega mendung yang dimodifikasi. Bordir asimetris berbentuk kabut awan diletakkan di bagian belakang bahu hingga tangan kanan. Penempatan ini tidak biasa, namun justru menjadi daya tarik utama.
Bahan polycotton dengan lapisan tipis satin memberi kesan dreamy dan romantis. Tunik ini ringan namun tidak menerawang, sangat cocok untuk kegiatan luar ruangan. Bordirnya tidak mencolok tapi detailnya halus dan elegan.
Gaya tunik ini paling cocok untuk pemotretan, gathering outdoor, atau acara dengan dress code semi-formal. Berani bermain dengan detail asimetris di tempat tidak biasa membuat tunik ini terasa artistik dan sangat personal.
7. Tunik Batik "Tara" – Eksentrik yang Terkontrol
Desain “Tara” menonjol dengan bentuk tunik layer diagonal dan bordir asimetris berbentuk fauna abstrak. Letaknya menyebar dari sisi bawah kiri ke belakang kanan. Warna dominannya adalah hitam dengan aksen toska dan emas.
Kain yang digunakan adalah tencel blend, breathable tapi tetap mewah dalam tampilan. Potongannya sedikit trapeze, membuat gerak pemakai terlihat flowy dan hidup. Bordirnya dipilih dari benang matte agar tidak terkesan glamor berlebihan.
“Tara” cocok untuk perempuan dengan karakter kuat namun tetap elegan. Model ini sangat cocok untuk event fashion atau seminar kreatif. Ia menjadi simbol dari keberanian, ekspresi diri, dan keanggunan dalam satu paket.
Pertanyaan Seputar Topik
1. Apakah bordir asimetris cocok untuk semua bentuk tubuh?
Ya, selama desain bordir ditempatkan secara strategis, seperti vertikal atau diagonal, justru bisa membantu menciptakan ilusi tubuh yang lebih proporsional. Hindari bordir besar di area tubuh yang ingin disamarkan. Pilih bordir tipis atau menyebar jika ingin tampilan lebih ringan.
2. Bagaimana memilih bahan tunik agar nyaman tapi tetap tampak elegan?
Prioritaskan bahan breathable seperti tencel, katun dobby, atau viscose yang jatuh. Untuk kesan lebih glamor, gunakan satin atau silk blend pada acara malam. Kuncinya adalah memilih bahan yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas dan cuaca.
3. Apa kriteria bordir yang anti-basic tapi tetap mudah dipadukan?
Bordir yang bersifat artistik namun tidak terlalu ramai, seperti motif geometris atau floral abstrak dengan warna tone-sur-tone. Hindari bordir glittery atau terlalu kontras kecuali untuk acara khusus. Pilih desain dengan garis halus dan warna netral jika ingin tetap versatile.
4. Apakah tunik dengan bordir asimetris cocok untuk acara formal?
Sangat cocok, terutama jika dipadukan dengan bahan mewah dan potongan yang bersih. Bordir asimetris justru memberikan nilai tambah artistik yang membuatnya terlihat lebih sophisticated. Kuncinya adalah menjaga keseluruhan tampilan tetap balance dan tidak over-accessorized.