:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372426/original/057996800_1759742721-1.jpg)
1/9
Sebuah foto yang diambil di Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 11 Desember 2023, menunjukkan tentara Israel berjaga di sebuah bukit yang menghadap ke Gaza utara, di tengah pertempuran yang terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Menahem KAHANA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372427/original/066903000_1759742722-2.jpg)
1/9
Dua tahun sejak perang Israel–Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern. Tampak dalam foto, anak-anak pengungsi Palestina mengantre untuk menerima makanan hangat dari dapur amal di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza yang dikepung Israel pada 11 September 2025, di tengah bencana kelaparan yang dinyatakan PBB setelah hampir dua tahun perang. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372428/original/091781800_1759742723-3.jpg)
1/9
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan agresi Israel yang kini memasuki hari ke-730 sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 67.000 warga Palestina gugur dan ratusan ribu lainnya luka-luka. Sementara itu, 90 persen wilayah Gaza nyaris rata dengan tanah akibat serangan udara dan darat Israel. Tampak dalam foto, seorang perempuan Palestina menggendong seorang anak sambil berjalan di antara reruntuhan dekat Menara Tiba yang runtuh beberapa saat setelah serangan Israel menargetkan gedung tinggi tersebut di Kota Gaza pada 10 September 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372429/original/008288600_1759742725-4.jpg)
1/9
Lebih dari 1.600 tenaga medis berikut 254 jurnalis dan 540 pekerja bantuan kemanusiaan tewas. Tampak dalam foto, seorang pria memeriksa kerusakan di sebuah ruangan setelah pengeboman Israel di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, pada 17 Desember 2023. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372430/original/099930600_1759742726-5.jpg)
1/9
Sedikitnya, 650.000 anak menghadapi kelaparan akut dan 22.000 pasien yang membutuhkan perawatan terjebak di Gaza akibat kekurangan pasokan obat-obatan, bahan bakar, dan makanan. Tampak dalam foto, anak-anak Palestina berdesak-desakan untuk mendapatkan makanan hangat dari dapur amal di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza yang dikepung Israel pada 4 September 2025. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372431/original/055605300_1759742728-6.jpg)
1/9
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa Gaza kini menghadapi bencana kelaparan dan kehancuran total. Tampak dalam foto, para perempuan Palestina mencari kacang-kacangan atau beras di pasir di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 5 Agustus 2025. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372432/original/039955700_1759742729-7.jpg)
1/9
Badan dunia itu menyebut 2,4 juta penduduk Gaza mengalami kekurangan pangan ekstrem dan hampir semuanya bergantung pada bantuan kemanusiaan. Tampak dalam foto, warga Palestina duduk di belakang truk sambil membawa barang-barang mereka saat mengungsi dari Kota Gaza menuju Gaza selatan, pada 10 September 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372433/original/051479100_1759742730-9.jpg)
1/9
Otoritas Gaza menyeru kepada dunia internasional untuk menekan Israel agar menghentikan agresi serta membuka blokade jalur bantuan tanpa hambatan. Tampak dalam foto, warga Palestina, membawa tas dan kardus kosong, berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali dari titik distribusi makanan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel, di dekat koridor Netsarim di Jalur Gaza tengah pada 5 Oktober 2025. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5372434/original/074209500_1759742731-11.jpg)
1/9
Sejumlah pihak menuding dalam dua tahun terakhir Israel melakukan genosida dan pembersihan etnis di Gaza. Tampak dalam foto yang diambil dari posisi di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul di tengah pemboman Israel atas wilayah Palestina yang terkepung pada 16 September 2025. (Menahem KAHANA/AFP)