:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368826/original/061525900_1759392861-1.jpg)
1/7
Tim penyelamat membersihkan puing-puing di lokasi runtuhnya bangunan yang sedang dibangun di sebuah pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 2 Oktober 2025. (AP Photo/Trisnadi)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368827/original/034315800_1759392862-2.jpg)
1/7
Tim pencari dan penyelamat gabungan berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi puluhan korban runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 2 Oktober 2025. (AP Photo/Trisnadi)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368828/original/060555300_1759392869-3.jpg)
1/7
Tim berpacu dengan golden time yang disebut-sebut idealnya berada di 72 jam. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368829/original/064871800_1759392872-4.jpg)
1/7
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya Mohammad Syafii menegaskan, pada Rabu (1/9/2025), tim SAR tetap akan melanjutkan operasi selama masih ada tanda-tanda kehidupan para korban tertimbun. (AP Photo/Trisnadi)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368830/original/012468400_1759392874-5.jpg)
1/7
Ia menambahkan operasi pencarian dan penyelamatan korban runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini melibatkan tim gabungan yang besar, terdiri dari 65 institusi dengan total personel mencapai 379 orang. (AP Photo/Trisnadi)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368831/original/047965600_1759392875-6.jpg)
1/7
Penggunaan alat berat pun mulai dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi. (AP Photo/Trisnadi)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368832/original/057486400_1759392879-7.jpg)
1/7
Untuk menghindari getaran yang dapat membahayakan struktur bangunan yang tersisa, tim gabungan terpaksa membatasi penggunaan alat. (AP Photo/Achmad Ibrahim)