Liputan6.com, Jakarta Istilah "backburner" kini semakin populer, terutama di kalangan generasi Z, merujuk pada sesuatu atau seseorang yang tidak menjadi prioritas utama saat ini, namun tetap dijaga untuk kemungkinan di masa depan. Konsep ini berasal dari dunia masak, di mana "back burner" atau bagian belakang kompor digunakan untuk menjaga makanan tetap hangat tanpa dimasak secara aktif.
Dalam analogi dapur, tungku bagian belakang kompor berfungsi untuk hidangan yang tidak memerlukan perhatian intens, sementara tungku depan digunakan untuk masakan utama yang menjadi fokus. Idiom "on the back burner" secara harfiah berarti sesuatu yang tidak sedang ditangani karena dianggap kurang mendesak.
Penggunaan istilah "backburner" paling sering ditemukan dalam konteks hubungan romantis. Ini menggambarkan seseorang yang terus diajak berinteraksi secara minimal tanpa komitmen jelas, disimpan sebagai cadangan untuk masa depan. Berikut pengertian backburner, situasi yang tepat untuk menggunakannya, hingga contoh penerapannya dalam kalimat.
Pengertian Backburner
Menurut Merriam-Webster dalam Merriam-Webster Dictionary, istilah backburner adalah idiom yang menggambarkan kondisi ketika sesuatu “tidak dalam pertimbangan aktif atau pengembangan” karena sengaja ditunda.
Secara harfiah, "backburner" berasal dari idiom bahasa Inggris "on the back burner" yang mengacu pada proses memasak. Dalam konteks dapur, tungku bagian belakang kompor digunakan untuk bahan makanan yang tidak memerlukan perhatian utama atau pemanasan intens, sementara bagian depan (front burner) untuk masakan utama yang menjadi prioritas. Idiom "on the back burner" berarti sesuatu yang tidak sedang ditangani saat ini karena dianggap tidak penting atau tidak mendesak.
Secara umum, "backburner" berarti menunda atau memprioritaskan hal lain terlebih dahulu. Sesuatu yang ditempatkan di "backburner" adalah hal yang dianggap kurang mendesak dan bisa dikerjakan nanti. Ini bisa diartikan sebagai menunda sesuatu, meletakkan sesuatu sebagai prioritas kedua, atau mengalihkan fokus ke hal lain yang lebih penting. Sinonimnya antara lain: put on hold (menunda sementara), deprioritize (mengurangi prioritas), postpone (menjadwalkan ulang), atau table something (menunda keputusan atau pembahasan).
Dalam konteks hubungan, yang paling populer, "backburner" adalah seseorang yang terus diajak berinteraksi secara minimal, baik melalui pesan singkat atau media sosial, tanpa komitmen yang jelas. Orang ini tidak menjadi prioritas utama dalam hidup atau hubungan saat ini, tetapi tetap dijaga sebagai cadangan untuk kemungkinan hubungan di masa depan. Hubungan ini sering dipertahankan untuk menjaga kemungkinan tetap terbuka di masa mendatang, ketika hubungan utama mungkin tidak lagi berjalan dengan baik.
Beberapa sumber menyebutnya sebagai "pacar cadangan" atau "pilihan kedua". Fenomena ini memudahkan seseorang untuk tetap terhubung dengan banyak orang tanpa terlibat secara mendalam, dan sering muncul di kalangan Gen Z karena kemudahan teknologi dan media sosial. Hubungan "backburner" biasanya melibatkan tiga pihak: pelaku, pasangan utamanya, dan orang yang menjadi "backburner".
Contoh Pemakaian "Backburner" di Hubungan
Istilah "backburner" dalam konteks percintaan menggambarkan situasi di mana hubungan atau perhatian terhadap pasangan diprioritaskan lebih rendah karena alasan tertentu, seperti pekerjaan atau masalah pribadi. Hal ini sering terjadi ketika seseorang lebih fokus pada hal-hal penting dalam hidup mereka, sehingga hubungan menjadi terabaikan sementara. Selain itu, "backburner" juga merujuk pada seseorang yang tetap dijaga hubungan minimal, seperti melalui pesan singkat atau media sosial, tanpa komitmen yang jelas, sebagai cadangan jika hubungan utama tidak berjalan lancar di masa depan.
Contoh penggunaan "backburner" dalam bahasa gaul:
- "Gue lagi sibuk banget sama kerjaan, jadi pacaran kayaknya jadi backburner dulu deh.
- "Dia kayaknya lebih banyak waktu sama temen-temennya sekarang, gue sih udah kayak backburner aja."
- "Gue sih lagi deket sama dia, tapi enggak ada status, cuma buat cadangan aja kalau hubungan gue sama dia yang sekarang nggak jadi."
- "Dia tuh kayak backburner gue aja, ngobrol sesekali, tapi nggak pernah lebih dari itu."
Dengan kata lain, orang yang ada di "backburner" dianggap sebagai pilihan kedua atau cadangan, yang bisa dipertimbangkan lagi jika situasi berubah di masa depan.
Contoh Penggunaan Istilah "Backburner" di Pekerjaan dan Gaya Hidup
Istilah "backburner" dapat digunakan dalam berbagai situasi di luar hubungan romantis, terutama untuk menggambarkan penundaan atau deprioritisasi suatu hal. Ini sering terjadi ketika ada prioritas yang lebih mendesak atau sumber daya yang terbatas.
Dalam konteks pekerjaan, ketika ada tugas yang lebih mendesak, tugas lain dapat ditunda atau ditempatkan di "backburner". Misalnya:
- "We had to put the marketing campaign on the backburner because the product launch was our main priority." (Kami harus menunda kampanye pemasaran karena peluncuran produk adalah prioritas utama kami.)"
- Due to budget constraints, our plan to expand the office has been placed on the backburner until next year." (Karena keterbatasan anggaran, rencana untuk memperluas kantor terpaksa ditunda hingga tahun depan.)
Ini menunjukkan strategi manajemen waktu dan sumber daya dalam pekerjaan.
Dalam konteks kesehatan dan gaya hidup, "backburner" bisa berarti menunda rutinitas olahraga atau pola makan sehat karena kesibukan.Contohnya:
- "I put my workout routine on the backburner during the holidays, but now I need to get back on track." (Saya menunda rutinitas olahraga saya selama liburan, tapi sekarang saya perlu kembali ke jalur yang benar.)"
- Eating healthy has been on the backburner lately because of my busy schedule." (Makan sehat sudah menjadi hal yang saya tunda belakangan ini karena jadwal yang sibuk.)
Ciri-ciri Seseorang Dijadikan "Backburner"
Mengenali ciri-ciri seseorang dijadikan "backburner" dalam konteks hubungan sangat penting untuk menghindari kerugian emosional. Ada beberapa indikator yang jelas menunjukkan bahwa Anda mungkin berada dalam posisi ini.
- Komunikasi tidak konsisten; Anda dihubungi hanya saat orang tersebut tidak memiliki rencana lain atau saat membutuhkan sesuatu dari Anda.
- Tidak ada kejelasan status hubungan atau komitmen resmi, meskipun ada interaksi yang terus-menerus.
- Sering diberi harapan tetapi tidak ada tindakan nyata atau rencana selalu digantung tanpa kepastian.
- Anda merasa bingung tentang status hubungan, merasa lebih dari teman, tetapi bukan pasangan yang diakui.
- Pasangan sering membicarakan orang lain atau memposting orang lain di media sosial, membuat Anda merasa tidak diprioritaskan.
- Anda hanya didekati saat pelaku merasa bosan, kesepian, atau butuh perhatian, bukan karena keinginan tulus untuk menjalin hubungan.
Dampak "Backburner" dalam Hubungan
Fenomena "backburner" dalam hubungan dapat menimbulkan dampak emosional yang signifikan dan merugikan bagi pihak yang dijadikan cadangan. Memahami dampak ini penting untuk mengambil langkah yang tepat.
- Dapat menimbulkan dampak emosional negatif bagi pihak yang dijadikan "backburner", seperti perasaan tidak berharga, kebingungan, tidak percaya diri, dan harga diri menurun.
- Memicu stres karena menimbulkan emosi negatif yang berkepanjangan dan ketidakpastian.
- Merusak kepercayaan dalam hubungan, baik dengan pasangan utama maupun pasangan cadangan, menciptakan lingkungan yang tidak sehat.
- Menutup kesempatan menjalin hubungan dengan orang lain yang mungkin menjadikan seseorang sebagai prioritas utama dan memberikan komitmen jelas.
- Dapat menjadi pemicu perselingkuhan atau perilaku tidak setia, karena salah satu pihak terus mencari validasi di luar hubungan utama.
Cara Mengatasi Fenomena "Backburner"
Jika Anda merasa dijadikan "backburner" atau berada dalam situasi di mana Anda menempatkan seseorang di "backburner", ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi fenomena ini demi hubungan yang lebih sehat dan jujur.
- Memiliki komunikasi yang jelas dan terbuka mengenai perasaan serta niat terhadap seseorang adalah kunci utama. Jujurlah tentang apa yang Anda inginkan dari hubungan.
- Menjelaskan kepada pasangan mengenai hubungan yang ingin dijalani secara jujur dan transparan. Ini menghindari kesalahpahaman dan harapan palsu.
- Bertindak secara tegas untuk memilih pasangan agar tidak menyakiti kedua belah pihak. Keputusan yang jelas akan memberikan kepastian bagi semua yang terlibat.
- Mengurangi intensitas komunikasi dengan pihak yang menjadikan Anda "backburner" dapat membantu Anda melepaskan diri dari siklus tidak sehat. Ini juga berlaku untuk mengurangi komentar di media sosial, karena hubungan "backburner" sering terjalin dari platform tersebut.
- Menyayangi diri sendiri dan tidak memaksakan hubungan yang tidak sehat adalah fondasi penting. Ingatlah bahwa Anda berhak mendapatkan hubungan yang memberikan kepastian dan kebahagiaan.
- Mencari hubungan yang lebih sehat jika hubungan yang ada tidak memberikan kepastian atau kebahagiaan. Prioritaskan kesejahteraan emosional Anda di atas segalanya.
People Also Ask
1. Apa arti "backburner" secara umum?
"Backburner" secara umum berarti menunda atau memprioritaskan hal lain terlebih dahulu, menempatkan sesuatu sebagai prioritas kedua yang bisa dikerjakan nanti.
2. Bagaimana "backburner" digunakan dalam konteks hubungan?
Dalam hubungan, "backburner" adalah seseorang yang dipertahankan sebagai cadangan tanpa komitmen jelas, sering dihubungi saat pelaku butuh perhatian atau merasa bosan.
3. Apa saja ciri-ciri seseorang dijadikan "backburner" dalam hubungan?
Ciri-cirinya meliputi komunikasi tidak konsisten, tidak ada kejelasan status, sering diberi harapan palsu, dan hanya dihubungi saat dibutuhkan atau tidak ada rencana lain.