Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Resign, Cegah Penyesalan Sebelum Terlambat

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Keputusan untuk resign dari pekerjaan bukanlah hal yang sepele. Ini adalah langkah besar yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari stabilitas finansial hingga perkembangan karier. Banyak orang yang merasa terpaksa mengambil keputusan ini tanpa mempertimbangkan semua faktor yang ada, yang bisa berujung pada penyesalan di kemudian hari.

Dalam dunia kerja yang kompetitif, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh sebelum mengajukan surat pengunduran diri. Keputusan yang terburu-buru dapat mengakibatkan kesulitan finansial, kehilangan kesempatan karier, atau bahkan dampak negatif pada kesehatan mental. Oleh karena itu, memahami dan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum resign adalah langkah yang bijak.

Artikel ini akan membahas 8 hal penting yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk resign dari pekerjaan. Dengan memahami setiap poin ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan strategis, sehingga mengurangi risiko penyesalan di masa depan. Simak informasinya, dirangkum Liputan6, Senin (20/10).

Kesiapan Finansial dan Dana Darurat

Sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan, kesiapan finansial adalah hal yang harus menjadi prioritas utama. Memiliki dana darurat yang cukup sangat penting untuk menopang kehidupan selama periode transisi atau jika terjadi jeda antarpekerjaan. Idealnya, Anda harus memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi biaya hidup setidaknya selama tiga hingga enam bulan.

Perhitungan dana darurat ini harus mencakup semua pengeluaran bulanan esensial seperti sewa, tagihan utilitas, makanan, transportasi, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan potensi pengeluaran tak terduga yang mungkin muncul selama periode tanpa penghasilan tetap. Tanpa bantalan finansial yang kuat, tekanan ekonomi dapat memperburuk stres selama pencarian pekerjaan baru.

Kesiapan finansial juga mencakup evaluasi terhadap utang yang dimiliki. Mengurangi atau melunasi utang sebelum resign dapat meringankan beban finansial dan memberikan keleluasaan lebih besar. Memiliki rencana anggaran yang jelas untuk periode setelah resign akan membantu menjaga stabilitas keuangan dan mencegah penyesalan di kemudian hari.

Tujuan Karier Jangka Panjang dan Keselarasan

Refleksi terhadap tujuan karier jangka panjang Anda sangat penting sebelum mengambil keputusan untuk resign. Pekerjaan saat ini seharusnya selaras dengan aspirasi karier Anda. Pengunduran diri seharusnya bukan hanya reaksi terhadap ketidakpuasan, melainkan langkah strategis menuju pencapaian visi karier yang lebih besar.

Evaluasi ini melibatkan pertanyaan mendalam tentang apa yang Anda inginkan dari karier Anda dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Apakah pekerjaan saat ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang relevan? Jika tidak, resign mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk mencari peluang yang lebih sesuai.

Keselarasan antara pekerjaan dan tujuan hidup juga mencakup aspek nilai-nilai pribadi. Pastikan bahwa budaya perusahaan saat ini sejalan dengan etika dan prinsip yang Anda pegang. Jika ada ketidakselarasan yang signifikan, hal itu dapat berdampak negatif pada motivasi dan kesejahteraan Anda.

Evaluasi Tawaran Pekerjaan Baru (Jika Ada)

Jika Anda memutuskan untuk resign karena telah menerima tawaran pekerjaan baru, evaluasi tawaran tersebut secara menyeluruh adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Jangan hanya terpaku pada gaji, tetapi pertimbangkan paket kompensasi secara keseluruhan, termasuk tunjangan kesehatan, bonus, dan fasilitas lainnya.

Perhatikan juga deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab yang akan diemban. Pastikan bahwa peran baru ini sesuai dengan minat, keterampilan, dan tujuan karier Anda. Tanyakan tentang budaya perusahaan dan peluang pengembangan profesional untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang lingkungan kerja yang akan Anda masuki.

Faktor-faktor non-finansial seperti lokasi, waktu tempuh, dan fleksibilitas kerja juga harus dipertimbangkan. Sebuah pekerjaan dengan gaji tinggi mungkin tidak sepadan jika mengorbankan kualitas hidup Anda secara signifikan. Melakukan riset mendalam tentang perusahaan baru sangat penting untuk memastikan bahwa Anda membuat keputusan yang tepat.

Dampak Terhadap Kesehatan Mental dan Kesejahteraan

Keputusan untuk resign dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan. Proses transisi ini bisa menimbulkan stres, kecemasan, dan ketidakpastian, terutama jika Anda belum memiliki pekerjaan baru. Penting untuk mengakui potensi tekanan ini dan mempersiapkan diri secara mental.

Evaluasi alasan utama Anda ingin resign. Jika masalah-masalah seperti lingkungan kerja yang toksik atau beban kerja berlebihan adalah pemicunya, resign mungkin merupakan langkah yang tepat untuk memprioritaskan kesehatan mental Anda. Namun, pastikan Anda memiliki strategi untuk mengelola stres selama periode tanpa pekerjaan.

Kesejahteraan juga mencakup aspek work-life balance. Apakah pekerjaan saat ini menguras energi Anda sehingga tidak ada waktu untuk kehidupan pribadi? Pertimbangkan bagaimana keputusan resign akan memengaruhi waktu luang dan hubungan pribadi Anda.

Jaringan Profesional dan Reputasi

Cara Anda mengundurkan diri dari pekerjaan dapat memiliki dampak jangka panjang pada jaringan profesional dan reputasi Anda di industri. Penting untuk menjaga hubungan baik dengan atasan, rekan kerja, dan klien, bahkan setelah Anda memutuskan untuk pergi. Memberikan pemberitahuan yang memadai dan menyelesaikan semua tugas yang tertunda adalah praktik terbaik yang akan meninggalkan kesan positif.

Hindari membakar jembatan atau berbicara negatif tentang perusahaan atau rekan kerja Anda saat ini. Dunia profesional seringkali lebih kecil dari yang Anda kira, dan reputasi yang buruk dapat menyebar dengan cepat, berpotensi menghambat peluang karier di masa depan.

Mempertahankan hubungan baik dengan mantan kolega dan atasan dapat membuka pintu untuk referensi di masa depan, peluang kolaborasi, atau bahkan tawaran pekerjaan baru. Oleh karena itu, pastikan proses resign Anda dilakukan dengan etika dan profesionalisme tertinggi.

Periode Pemberitahuan (Notice Period) dan Transisi

Setiap karyawan memiliki kewajiban untuk memberikan pemberitahuan pengunduran diri sesuai dengan kontrak kerja atau peraturan perusahaan. Mematuhi periode pemberitahuan adalah hal yang esensial untuk menjaga profesionalisme dan memberikan waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti serta melakukan serah terima pekerjaan.

Selama periode pemberitahuan, fokuslah untuk menyelesaikan semua tugas yang tertunda, mendokumentasikan proses kerja Anda, dan melatih pengganti jika memungkinkan. Ini akan membantu memastikan transisi yang mulus bagi tim dan perusahaan.

Menunjukkan komitmen hingga hari terakhir akan meninggalkan kesan positif dan memperkuat reputasi profesional Anda. Mengabaikan notice period atau pergi secara tiba-tiba dapat merusak hubungan dengan mantan atasan dan rekan kerja.

Rencana Cadangan dan Skenario Terburuk

Meskipun Anda telah melakukan perencanaan terbaik, selalu ada kemungkinan hal-hal tidak berjalan sesuai harapan. Oleh karena itu, memiliki rencana cadangan dan mempertimbangkan skenario terburuk adalah langkah bijak sebelum memutuskan untuk resign. Apa yang akan Anda lakukan jika pekerjaan baru tidak sesuai ekspektasi?

Rencana cadangan bisa berupa opsi pekerjaan sementara, proyek lepas, atau bahkan kembali ke pendidikan untuk meningkatkan keterampilan. Memiliki sumber pendapatan alternatif atau strategi untuk mengurangi pengeluaran secara drastis dapat memberikan ketenangan pikiran jika terjadi kemunduran.

Diskusikan skenario ini dengan pasangan atau keluarga Anda untuk mendapatkan dukungan dan perspektif tambahan. Mempertimbangkan skenario terburuk bukan berarti bersikap pesimis, melainkan realistis dan proaktif.

Refleksi Diri dan Alasan Sebenarnya

Sebelum mengajukan surat pengunduran diri, luangkan waktu untuk melakukan refleksi diri yang mendalam tentang alasan sebenarnya di balik keinginan Anda untuk resign. Apakah ini keputusan yang didasari oleh emosi sesaat, ataukah hasil dari pertimbangan rasional dan jangka panjang?

Identifikasi akar masalah yang membuat Anda tidak bahagia atau tidak termotivasi. Memahami akar masalah ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat, baik itu resign atau mencari solusi di tempat kerja saat ini.

Pastikan bahwa keputusan resign Anda didasari oleh keinginan untuk bergerak maju menuju sesuatu yang lebih baik, bukan hanya lari dari situasi yang tidak menyenangkan. Refleksi diri yang jujur akan memberikan kejelasan dan keyakinan dalam setiap langkah yang Anda ambil.

People Also Ask

Q: Kapan waktu terbaik untuk resign dari pekerjaan?

A: Waktu terbaik untuk resign adalah ketika Anda memiliki pekerjaan baru yang terkonfirmasi dan dana darurat yang cukup.

Q: Apa saja hak karyawan setelah resign?

A: Hak karyawan setelah resign umumnya meliputi sisa cuti tahunan dan hak atas jaminan sosial.

Q: Berapa lama idealnya dana darurat yang harus dimiliki sebelum resign?

A: Idealnya, Anda harus memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup minimal 3 hingga 6 bulan.

Q: Bagaimana cara resign yang baik dan profesional?

A: Cara resign yang baik meliputi memberikan pemberitahuan sesuai kontrak dan menyelesaikan semua tugas yang tertunda.

Q: Apa yang harus dilakukan jika tidak memiliki pekerjaan baru setelah resign?

A: Fokuslah pada pencarian kerja aktif dan pertimbangkan pekerjaan sementara untuk menjaga arus kas.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |