:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5356846/original/054034000_1758511997-1.jpg)
1/6
Seorang demonstran bentrok dengan polisi anti huru-hara selama demonstrasi anti pemerintah di Lima, Peru pada 21 September 2025. (ERNESTO BENAVIDES/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5356847/original/033732400_1758512002-2.jpg)
1/6
Sejumlah orang mencoba mendobrak barisan personel keamanan saat aksi unjuk rasa yang berlangsung di pusat Kota Lima, Peru pada 21 September 2025. (ERNESTO BENAVIDES/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5356848/original/016206400_1758512006-3.jpg)
1/6
Ratusan orang yang didominasi oleh kelompok pemuda atau Generasi Z (Gen Z) berkumpul dalam aksi protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte. (ERNESTO BENAVIDES/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5356849/original/067034100_1758512009-4.jpg)
1/6
Aksi protes dilakukan setelah Kongres menyetujui penarikan sebagian dana pensiun swasta, sebuah langkah yang dapat menyebabkan jutaan warga Peru kehilangan dana pensiun. (ERNESTO BENAVIDES/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5356850/original/021448300_1758512013-6.jpg)
1/6
Aksi protes memanas hingga menimbulkan kericuhan yang terjadi di pusat Kota Lima, Peru. (ERNESTO BENAVIDES/AFP
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5356851/original/045280300_1758512017-5.jpg)
1/6
Dikabarkan, 18 orang—termasuk personel kepolisian dan jurnalis—mengalami luka dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan di Lima, Peru. (ERNESTO BENAVIDES/AFP)