Liputan6.com, Jakarta Taman yang tertata rapi tidak hanya enak dipandang, tetapi juga harus aman dari hewan berbahaya. Salah satu hal penting adalah memahami cara menjaga taman agar tidak jadi sarang ular, terutama di lingkungan yang banyak tanaman dan lembap.
Langkah utama dalam cara menjaga taman agar tidak jadi sarang ular yaitu rutin memangkas rumput, membersihkan dedaunan kering, serta menghindari tumpukan batu atau kayu yang bisa jadi tempat persembunyian.
Selain itu, pastikan tidak ada sumber makanan seperti tikus atau katak di sekitar taman. Menanam serai wangi dan menutup lubang tanah juga termasuk cara menjaga taman agar tidak jadi sarang ular yang ampuh dan mudah dilakukan.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang cara menjaga taman agar tidak jadi sarang ular, Selasa (21/10/2025).
Cara Menjaga Taman agar Tidak Menjadi Sarang Ular
Ular tikus adalah salah satu ular yang sering ditemukan di pekarangan rumah karena tertarik dengan keberadaan tikus sebagai sumber makanan.
Mengutip buku berjudul Reptilia Tasikmalaya & Sekitarnya (2020) oleh Dr. Diana Hernawati, S.Pd., M.Pd., Diki Muhamad Chaidir, S.Pd., M.Pd, ular ini sering ditemukan di hutan terbuka, kebun halaman belakang, padi, padang rumput, perkebunan dan di sekitar tempat tinggal manusia (hingga 900 mdpl). Spesies ini termasuk diurnal yang menunjukkan aktivitas arboreal dan terestrial tergantung pada kebutuhan mencari makan dan beristirahat.
Berikut ini cara menjaga taman agar tidak menjadi sarang ular:
1. Menjaga Kebersihan dan Kerapian Taman
Menjaga taman tetap bersih dan rapi adalah langkah pertama untuk mencegah ular bersarang. Ular menyukai tempat yang lembap, gelap, dan rimbun sebagai lokasi persembunyian. Pastikan taman selalu bersih agar tidak menarik perhatian mereka.
2. Memangkas Rumput dan Semak Secara Rutin
Rumput tinggi dan semak belukar dapat menjadi tempat persembunyian ideal bagi ular. Potong rumput secara teratur dan jaga agar semak tidak terlalu rimbun. Selain mencegah ular bersembunyi, hal ini juga memudahkan Anda mendeteksi keberadaan mereka lebih awal.
3. Membersihkan Tumpukan Barang dan Puing
Singkirkan tumpukan kayu, daun kering, batu, kardus, atau material bangunan yang tidak terpakai. Ular sering bersembunyi di balik benda-benda tersebut karena gelap dan lembap. Perhatikan juga bagian belakang pot dan sela-sela batu hias.
4. Menghindari Penggunaan Mulsa dan Batu Besar
Mulsa tebal dan batu besar dapat menjadi tempat ular maupun mangsanya bersembunyi. Gunakan kerikil kecil atau batu sungai rapat sebagai alternatif. Jika tetap ingin menggunakan mulsa, pilih mulsa kayu keras dengan ketebalan maksimal 2,5 cm agar tidak menjadi sarang ular.
5. Menghilangkan Sumber Makanan dan Air
Ular sering datang untuk mencari makanan seperti tikus atau katak. Kendalikan hama pengerat dengan menjaga kebersihan, menutup tempat sampah rapat, dan membersihkan sisa makanan hewan peliharaan. Hindari pula genangan air dengan memperbaiki saluran drainase serta keran bocor.
6. Memasang Penghalang Fisik
Pasang pagar anti-ular dari jaring kawat halus (ukuran lubang ≤ 1,25 cm) setinggi ±75 cm dan ditanam sedikit ke dalam tanah. Miringkan bagian atas pagar 30° ke luar agar ular sulit memanjat. Tutup juga celah di fondasi rumah, ventilasi, dan pintu untuk mencegah ular masuk.
7. Memanfaatkan Tanaman Pengusir Ular
Beberapa tanaman efektif mengusir ular berkat aroma atau bentuknya, seperti serai wangi, marigold, lavender, bawang putih, rosemary, dan lidah mertua. Tanam di tepi taman atau jalur masuk rumah untuk menciptakan penghalang alami yang wangi dan aman.
8. Menggunakan Penolak Alami
Gunakan bahan alami seperti belerang bubuk, cuka putih, atau campuran minyak cengkeh dan kayu manis untuk menolak ular. Taburkan bubuk kopi atau cangkang telur di sekitar taman sebagai pengusir tambahan. Ulangi aplikasi setelah hujan untuk hasil optimal.
9. Mendorong Kehadiran Predator Alami
Predator alami seperti burung hantu dan elang membantu mengontrol populasi ular secara alami. Pasang tenggeran atau rumah burung di sekitar taman untuk menarik mereka. Selain menekan jumlah ular, kehadiran burung ini juga mengurangi populasi tikus sebagai sumber makanan ular.
Penataan Taman yang Disukai Ular
Mengutip buku berjudul Hewan Melata (reptilia) (2023) oleh Dhany Ardyansyah, seperti kebanyakan reptilia lain, untuk menghangatkan suhu tubuh dan juga untuk membantu kelancaran pencernaan, ular sering kali berjemur (basking) di bawah sinar matahari. Sebagai hewan eksoterm, berjemur merupakan salah satu cara ular mempertahankan suhu tubuhnya secara eksternal.
Menurut Ajeng (2015) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA), 1(1) Maret 2019: 36-43, ular umumnya ditemukan di daerah yang memiliki suhu, kelembaban, cahaya matahari yang stabil, serta adanya kelimpahan makanan.
Berikut ini penataan taman yang disukai ular:
1. Rumput dan Semak Terlalu Rimbun
Ular menyukai area yang tertutup dan lembap, seperti semak lebat atau rumput tinggi yang jarang dipangkas.
2. Tumpukan Barang atau Sampah Organik
Tumpukan daun kering, kayu, batu, atau puing bekas sering dijadikan tempat bersembunyi yang aman bagi ular.
3. Adanya Genangan Air atau Kolam Tak Terawat
Genangan air menarik katak dan hewan kecil lain yang menjadi mangsa ular, sehingga mereka betah di sekitar taman.
4. Area Gelap dan Jarang Dilewati Manusia
Bagian taman yang sepi, tertutup pepohonan lebat, atau jarang diterangi lampu malam sangat disukai ular.
5. Penggunaan Mulsa Tebal atau Batu Hias Besar
Mulsa yang terlalu tebal atau batu besar menciptakan ruang lembap dan hangat di bawahnya, ideal untuk ular bersembunyi.
6. Banyak Celah di Sekitar Tembok atau Pagar
Celah kecil di tembok, pot besar, atau pagar batu bisa menjadi jalan masuk maupun tempat persembunyian ular.
7. Taman Tidak Bersih dan Kurang Perawatan
Taman yang jarang dibersihkan membuat ekosistem kecil seperti tikus, katak, atau serangga berkembang—dan ini menarik ular datang.
Q & A Seputar Topik
Apa penyebab utama ular sering muncul di taman rumah?
Ular biasanya tertarik ke taman yang lembap, rimbun, dan memiliki banyak tempat bersembunyi. Keberadaan hewan kecil seperti tikus, katak, atau serangga juga bisa menarik ular karena menjadi sumber makanan mereka.
Bagaimana cara menjaga taman agar tidak jadi sarang ular?
Pastikan taman selalu bersih, rumput dipangkas secara rutin, dan tidak ada tumpukan daun kering atau sampah organik. Hindari pula menumpuk batu atau kayu di satu tempat karena bisa menjadi tempat persembunyian ular.
Apakah pencahayaan taman berpengaruh dalam mencegah ular?
Ya, sangat berpengaruh. Ular tidak menyukai area terang, jadi pasang lampu taman di area yang gelap untuk mengurangi kemungkinan ular datang, terutama di malam hari.
Apakah tanaman tertentu bisa membantu mengusir ular dari taman?
Beberapa tanaman seperti serai wangi, marigold, dan bawang putih dipercaya memiliki aroma yang tidak disukai ular. Menanamnya di sekitar taman dapat membantu mengurangi risiko ular datang.
Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di taman?
Jangan panik dan hindari menyentuhnya. Segera jaga jarak, amankan hewan peliharaan atau anak kecil, lalu hubungi petugas pemadam kebakaran atau pihak berwenang untuk mengevakuasi ular dengan aman.