Liputan6.com, Jakarta Saat musim hujan, ular biasanya keluar dari sarangnya untuk mencari tempat kering dan makanan, membuat kemungkinan bertemu mereka semakin tinggi. Meski menakutkan, ada cara sederhana untuk mencegah ular mendekati rumah tanpa harus melukai mereka.
Kuncinya adalah menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi ular. Caranya bisa dengan menghilangkan tempat persembunyian, mengurangi populasi tikus, dan memasang penghalang alami di sekitar rumah.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan bahan kimia dan bahan alami sebagai pengusir ular. Beberapa bahan yang terbukti efektif antara lain belerang, minyak serai, cuka, dan bubuk kayu manis.
Aroma kuat dari bahan-bahan ini membuat ular enggan mendekat, sehingga rumah dan halaman Anda tetap bebas dari ancaman reptil berbisa. Berikut ulasan lengkapnya yang dilansir Liputan6.com dari laman Times of India, Rabu (22/10/2025).
1. Naphthalene (Kapur Barus)
Kapur barus mengandung naphthalene yang mengeluarkan uap kuat untuk mengusir serangga dan reptil. Namun, penggunaan berlebihan berbahaya bagi manusia, dapat mengiritasi mata dan paru-paru, menyebabkan anemia, serta diduga bersifat karsinogenik. Disarankan hanya digunakan di area luar ruangan yang berventilasi baik, jauh dari anak-anak dan hewan peliharaan. Kini, banyak negara melarang kapur barus berbahan naphthalene.
2. Bubuk Belerang
Bubuk belerang sering digunakan dalam campuran pengusir ular komersial. Serbuk halusnya mengiritasi kulit dan penciuman ular, membuatnya enggan mendekat. Taburkan di sekitar pondasi rumah, celah, atau batas taman. Aman bagi manusia dan hewan, meski baunya menyengat, jadi sebaiknya gunakan masker saat menaburkannya. Ulangi setelah hujan agar tetap efektif.
3. Amonia
Amonia memiliki bau tajam yang tidak disukai ular. Cara pakainya: rendam kain dengan amonia, masukkan ke dalam kantong plastik berlubang, dan letakkan di sekitar titik masuk ular. Efeknya sementara, jadi kain perlu diganti setiap minggu, terutama setelah hujan. Aman bila digunakan dengan benar, tetapi hindari paparan langsung terhadap manusia dan hewan peliharaan.
4. Asam Karbol / Fenol
Dulu sering digunakan untuk menyemprot area rumah atau kebun, namun sangat beracun bagi manusia dan hewan. Baunya memang menolak ular, tapi risiko kesehatan seperti iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan keracunan tinggi. Karena berbahaya, penggunaan asam karbol kini tidak disarankan sebagai pengusir ular.
5. Cuka Putih
Menaburkan cuka putih di sekitar kolam atau taman bisa mengusir ular karena keasamannya membuat kulit ular terasa tidak nyaman. Namun, efeknya cepat hilang dan perlu sering diaplikasikan ulang. Meski tidak membahayakan ular, cuka hanya efektif sebagai pencegah sementara.
6. Minyak Cengkih & Kayu Manis
Minyak esensial ini mengandung eugenol dan cinnamaldehyde, zat yang dibenci ular. Aromanya bisa memicu ular menjauh. Campurkan beberapa sendok ke dalam air dan semprotkan di sekitar pintu, jendela, atau pagar setiap beberapa hari. Aman bagi manusia, tapi hindari terkena hidung dan mata hewan peliharaan.
7. Bawang Putih & Bawang Merah
Keduanya mengandung asam sulfonat, senyawa alami yang tidak disukai ular. Anda bisa menaruh potongan bawang atau membuat semprotan air bawang untuk digunakan di jalur masuk ular. Efeknya sedang, tetapi harus rutin diperbarui agar perlindungan tetap maksimal.
FAQ
Apakah kapur barus benar-benar efektif mengusir ular?
Ya, kapur barus mengandung naphthalene yang baunya bisa membuat ular menjauh. Namun, penggunaannya tidak disarankan karena bisa berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan. Gunakan hanya di luar ruangan dan jangan berlebihan.
Bahan alami apa yang paling aman dan efektif untuk mengusir ular?
Bahan alami seperti minyak cengkih, minyak kayu manis, bawang putih, dan bawang merah adalah pilihan paling aman. Aromanya kuat, tidak beracun, dan bisa diaplikasikan dengan mudah di sekitar rumah atau taman.
Apakah cuka benar-benar bisa membuat ular tidak mendekat?
Ya, cuka putih memiliki sifat asam yang membuat ular merasa tidak nyaman di kulitnya. Tapi efeknya sementara dan mudah hilang karena air atau panas, jadi perlu diaplikasikan ulang secara rutin.
Apakah aman menggunakan bubuk belerang di sekitar rumah?
Aman, asal digunakan dengan hati-hati. Bubuk belerang tidak beracun bagi manusia atau hewan, tapi memiliki bau menyengat. Disarankan memakai masker saat menaburkannya dan mengulang setelah hujan agar tetap efektif.
Seberapa sering saya harus menggunakan bahan pengusir ular?
Frekuensinya tergantung bahan yang digunakan. Untuk bahan alami seperti minyak esensial atau bawang, ulang setiap 3–5 hari. Sementara bahan seperti belerang atau kapur barus perlu diganti setelah terkena hujan atau menguap agar efeknya tetap kuat.