14 Fakta Unik Gajah: Tingkat Kecerdasan, Populasi, dan Saudara Jauhnya di Laut

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Siapa sih yang nggak kenal gajah? Hewan bertubuh raksasa ini sering jadi bintang di kebun binatang dan film dokumenter. Tapi, tahukah kamu kalau di balik tubuh besarnya, gajah menyimpan segudang keunikan yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya. Dari kemampuan berkomunikasi jarak jauh hingga kemampuan berhitung, faktanya gajah jauh lebih menakjubkan dari yang kamu duga.

Bayangkan, mereka bisa makan sampai 16 jam sehari dan melahap hingga 270 kg makanan – setara berat tiga orang dewasa. Gajah mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan, termasuk rumput, daun, buah, dan kulit pohon. Namun, sistem pencernaan mereka kurang efisien, sehingga hanya setengah makanan yang benar-benar diserap. Sisanya? Jadi pup. Satu gajah bisa buang kotoran 12-15 kali sehari, totalnya sekitar 100-150 kg. Bahkan, gas metana dari kotoran gajah cukup untuk menggerakkan mobil sejauh 30 km!

Fakta-fakta unik gajah ini akan membantumu untuk lebih mengenal dan mencintai hewan mamaliaa yang satu ini. Berikut Liputan6.com ulas selengkapnya fakta gajah merangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/5/2025).

Belalai Ajaib: Lebih dari Sekadar Hidung

Belalai gajah bukan cuma hidung, lho. Organ yang luar biasa ini adalah kombinasi dari lebih dari 40.000 otot tanpa tulang. Mereka bisa menggunakan belalai untuk mengambil makanan dan air, berkomunikasi, bahkan sebagai snorkel saat berenang. Hebatnya lagi, belalai bisa menyedot hampir 10 liter air sekali sedot, lalu menuangkannya ke mulut seperti pakai gelas.

Faktanya gajah juga menggunakan belalai untuk berbagai aktivitas lain, seperti mandi lumpur, menaburkan debu ke tubuh, dan bahkan untuk menggali. Kemampuan ini menunjukkan betapa pentingnya belalai bagi kehidupan gajah.

Tidak hanya itu, belalai juga berperan penting dalam komunikasi gajah. Mereka bisa menghasilkan berbagai macam suara dan getaran melalui belalai, yang digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota kawanan lainnya.

Mendengar dengan Kaki?

Tahukah kamu bahwa gajah juga bisa menangkap suara lewat kaki? Mereka sangat peka terhadap getaran di tanah, terutama suara berfrekuensi rendah yang disebut infrasonik. Peneliti Stanford University, Caitlin O'Connell-Rodwell, menemukan bahwa suara berfrekuensi rendah dan hentakan kaki gajah menghasilkan getaran yang bisa dirasakan gajah lain melalui tanah.

Jadi, kalau ada bahaya atau pesan penting, getaran itu bisa dirasakan kawanan gajah lain dari jarak bermil-mil. Kemampuan ini menunjukkan betapa canggihnya sistem sensorik gajah. Mereka tidak hanya mengandalkan pendengaran melalui telinga, tetapi juga melalui getaran di tanah.

Bayangkan betapa efektifnya sistem komunikasi ini, terutama di habitat yang luas dan bervegetasi lebat.

Fakta Gajah: Punya Emosi yang Kompleks

Jangan remehkan perasaan gajah. Mereka punya emosi kompleks seperti empati. Gajah bisa merasakan duka saat kehilangan anggota kawanan, bahkan kembali mengunjungi dan menyentuh tulang-tulang kerabat yang telah mati. Dalam penelitian, saat ada gajah yang kesusahan, gajah lain akan mendekat, menyentuh, dan mengeluarkan suara untuk menenangkannya.

Fakta menarik gajah juga bisa mengalami PTSD. Gajah yang mengalami trauma, seperti kehilangan anggota keluarga akibat perburuan, dapat menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD). Anak gajah yatim piatu bahkan menunjukkan tanda-tanda stres pascatrauma bertahun-tahun setelah kejadian

Penelitian Shoshani, Jeheskel, William J. Kupsky, and George H. Marchant. 2006. "Elephant Brain. Part I: Gross Morphology, Functions, Comparative Anatomy, and Evolution." Brain Research Bulletin 70 (2): 124–157 membuktikan rata-rata EQ (Emotional Quotient atau Encephalization Quotient) pada gajah Asia adalah 2,14, sedangkan pada gajah Afrika adalah 1,67.

Ikatan sosial yang kuat dalam kawanan gajah menunjukkan kecerdasan emosional mereka yang tinggi. Mereka bukan hanya sekadar hewan, tetapi makhluk sosial yang kompleks.

Gading Gajah: Gigi yang Terus Tumbuh

Gading gajah sebenarnya adalah gigi seri yang tumbuh terus-menerus. Beratnya bisa lebih dari 90 kg per sisi. Di Taman Nasional Gunung Elgon, Kenya, gajah bahkan memakai gadingnya untuk menambang garam di gua, demi memenuhi kebutuhan mineral.

Sayangnya, gading besar ini juga jadi incaran pemburu liar, yang mengancam kelangsungan hidup gajah. Perburuan liar gading merupakan salah satu ancaman terbesar bagi populasi gajah di dunia.

Perburuan gading telah menyebabkan penurunan drastis populasi gajah, sekitar 90% populasi gajah Afrika hilang dalam abad terakhir. Meskipun banyak negara telah melarang perdagangan gading, lebih dari 20.000 gajah masih dibunuh setiap tahun untuk memenuhi permintaan di Cina, Jepang, dan negara lain.

Kulit Tebal, Tapi Sensitif

Meski tampak tebal dan kuat, kulit gajah ternyata cukup sensitif dan bisa terbakar matahari. Untuk melindungi diri, mereka menaburkan pasir atau tanah ke tubuh mereka. Setelah mandi, mereka sering menutupi tubuh dengan lumpur atau tanah liat sebagai pelindung tambahan, semacam sunblock alami.

Kulit gajah tebalnya rata-rata 2,5 cm - bandingkan dengan kulit manusia yang hanya 2 mm (lebih dari 10 kali lebih tipis). Kerutan di kulit mereka juga punya fungsi khusus - membantu menyimpan air lebih lama untuk menjaga suhu tubuh tetap sejuk lebih lama.

Adaptasi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga suhu tubuh bagi gajah, terutama di lingkungan yang panas.

Perenang Hebat

Gajah adalah satu-satunya mamalia besar yang nggak bisa melompat. Tapi jangan salah, mereka jago berenang. Tubuh besar mereka justru membantu mengapung, dan belalai jadi snorkel saat menyelam di sungai. Gajah bisa berenang selama 6 jam nonstop dan menempuh jarak hingga 48 km.

Kemampuan berenang ini sangat penting bagi gajah, terutama untuk menyeberangi sungai dan mencari sumber air.

Bayangkan kemampuan mereka untuk berenang dalam waktu lama dan jarak jauh, menunjukkan kekuatan dan daya tahan mereka yang luar biasa.

Anak Gajah: Bayi Raksasa yang Cepat Mandiri

Bayi gajah lahir dengan berat sekitar 90-135 kg – setara motor bebek. Uniknya, anak gajah bisa berdiri 20 menit setelah lahir, berjalan dalam satu jam, dan lari kecil dalam dua hari.

Ini penting banget karena kawanan gajah selalu berpindah mencari makanan dan air.

Kemampuan adaptasi dan kemandirian anak gajah sejak dini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan bertahan hidup dalam kawanan.

Komunikasi Jarak Jauh

Gajah berkomunikasi menggunakan suara rendah yang disebut 'rumble', yang bisa terdengar hingga beberapa kilometer. Penelitian terbaru bahkan menyebutkan mereka mungkin punya 'nama panggilan' untuk memanggil individu lain, mirip seperti manusia.

Sistem komunikasi ini menunjukkan betapa canggihnya kemampuan sosial dan kognitif gajah.

Bayangkan betapa kompleksnya interaksi sosial dalam kawanan gajah, yang diperantarai oleh sistem komunikasi jarak jauh ini.

Jago Matematika

Otak gajah sangat berat - rata-rata 4,8 kg - tiga kali lebih besar dari otak manusia. Ini adalah otak terbesar dari semua hewan darat. Dengan otak sebesar itu, gajah memiliki kemampuan kognitif yang mengagumkan.

Mereka juga dikenal memiliki ingatan yang kuat – bisa mengingat lokasi sumber air, jalan migrasi, bahkan manusia yang pernah ditemui bertahun-tahun lalu.

Yang lebih mencengangkan, gajah Asia ternyata punya kemampuan matematika. Dalam sebuah eksperimen, seekor gajah Asia berhasil memilih gambar yang menunjukkan buah terbanyak di layar sentuh.

Kemampuan kognitif gajah ini menunjukkan betapa kompleksnya kemampuan otak mereka. Temuan ini menambah daftar panjang kemampuan luar biasa gajah, yang menunjukkan betapa unik dan menakjubkan hewan ini.

Gimana? Makin kagum sama gajah, kan?

Kehamilan Terlama di Dunia Hewan

Proses reproduksi gajah juga tidak kalah unik. Gajah betina mengandung selama sekitar 22 bulan - masa kehamilan terlama di antara semua mamalia di dunia. Bayangkan, hampir dua tahun mengandung.

Beda Gajah Afrika dan gajah Asia

Gajah adalah hewan darat terbesar yang masih hidup. Terdapat tiga spesies gajah yang diakui saat ini: gajah semak Afrika (Loxodonta africana), gajah hutan Afrika (Loxodonta cyclotis), dan gajah Asia (Elephas maximus).

Gajah Afrika cenderung lebih besar dengan telinga berbentuk seperti benua Afrika, sedangkan gajah Asia lebih kecil dengan telinga yang lebih bulat. Selain itu, gajah Afrika memiliki dua "jari" di ujung belalainya, sementara gajah Asia hanya memiliki satu.

Siapa kerabat dekat gajah?

Kerabat dekat gajah ternyata bukan Badak atau Kuda Nil, lho. Siapa sangka, kerabat terdekat gajah bukan badak atau kuda nil, tapi hyrax batu. Hewan mungil mirip marmut yang hidup di Afrika dan Timur Tengah. Meski tampak sangat berbeda, hyrax memiliki ciri mirip gajah, seperti gigi seri yang membentuk taring, kuku datar, dan kemiripan organ reproduksi. Semua ini berasal dari nenek moyang bersama bernama Tethytheria, yang punah lebih dari 50 juta tahun lalu.

Selain itu, manatee (dugong) juga masih satu keluarga jauh dengan gajah.

Struktur keluarga gajah dipimpin betina

Dalam kelompok gajah, pemimpin utamanya adalah matriark, yang biasanya merupakan betina tertua dan terbesar di dalam keluarga. Matriark ini memiliki peran penting dalam memandu kelompok saat mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan dan air. Selain itu, matriark juga bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas kelompok dan menyelesaikan berbagai konflik yang mungkin timbul di antara anggota kelompok.

Meskipun matriark memiliki peran kepemimpinan yang dominan, anggota kelompok gajah lainnya juga menunjukkan tingkat kerja sama yang luar biasa. Mereka bekerja sama dalam berbagai hal, seperti melindungi kelompok dari bahaya, mencari sumber makanan, dan merawat anak-anak gajah. Kerja sama ini menunjukkan betapa eratnya hubungan sosial di antara gajah-gajah tersebut, di mana mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain untuk memastikan kesejahteraan seluruh kelompok.

Populasi gajah terancam punah

Gajah Asia dapat ditemukan di wilayah berhutan di India dan Asia Tenggara, termasuk Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Laos. Sekitar sepertiga populasi gajah Asia saat ini hidup dalam penangkaran, banyak di antaranya dipaksa terlibat dalam industri wisata satwa liar.

Gajah Asia saat ini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan populasi liar diperkirakan kurang dari 50.000 individu. Sementara itu populasi gajah Afrika sekitar 415.000 ekor-padahal seratus tahun lalu jumlahnya jutaan.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |