Liputan6.com, Jakarta Rumah tipe 36 sering kali menjadi pilihan utama keluarga kecil yang baru membangun kehidupan bersama, namun ukuran lahannya yang terbatas sering dianggap kendala untuk menciptakan kenyamanan dan keleluasaan aktivitas sehari-hari. Dengan luas bangunan sekitar 36 meter persegi, desain rumah tipe ini haruslah dirancang seoptimal mungkin agar setiap sudut ruang memiliki fungsi maksimal tanpa membuat penghuninya merasa terhimpit.
Kini, dengan pendekatan desain yang tepat dan penggunaan elemen fungsional, rumah tipe 36 justru bisa tampil lapang, nyaman, dan modern meskipun berdiri di atas lahan sempit. Tren arsitektur pun mulai menyesuaikan kebutuhan ini, dengan berbagai model tata ruang terbuka, pilihan warna terang, dan furnitur minimalis yang menjadikan ruang mungil terasa lebih lega dari ukuran aslinya.
Artikel ini menyajikan 10 strategi desain rumah tipe 36 yang terbukti mampu menciptakan ilusi ruang luas, lengkap dengan rincian penataan ruangan, pemilihan material, hingga elemen visual yang menunjang, sehingga sangat ideal bagi keluarga kecil yang memiliki anggaran terbatas namun tetap ingin memiliki hunian yang nyaman dan representatif. Berikut informasinya versi Liputan6.com untuk inspirasi hunian impian Anda.
1. Tata Ruang Terbuka yang Menyatukan Fungsi Interior
Menghilangkan sekat permanen antara berbagai ruangan di dalam rumah tipe 36 merupakan langkah awal yang sangat efektif untuk menciptakan kesan luas dan lapang, karena dengan menghilangkan batasan tersebut, kita dapat menghadirkan aliran visual yang menyatu dan tidak terputus, terutama di antara ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Dengan menyatukan tiga fungsi utama ini dalam satu ruang terbuka, rumah akan mendapatkan kesan yang jauh lebih lega, karena tidak ada lagi penghalang yang membatasi pandangan dan pergerakan di antara area-area tersebut, sehingga penghuni dapat merasakan kebebasan bergerak dan menikmati suasana yang lebih terbuka.
Penggunaan lantai dengan material dan warna yang seragam turut berperan penting dalam menyatukan elemen visual di dalam rumah, sehingga seluruh area tampak lebih harmonis dan tidak terpecah-pecah. Dengan lantai yang konsisten, kita dapat menciptakan ilusi ruang yang lebih besar dan lebih terintegrasi, memberikan perasaan kontinuitas yang mengalir dari satu area ke area lainnya tanpa adanya gangguan visual yang mencolok. Efek visual ini sangat penting dalam menciptakan suasana yang nyaman dan mengundang, di mana setiap sudut rumah terasa seperti bagian dari keseluruhan yang lebih besar.
2. Warna Dinding Cerah dan Palet Netral yang Reflektif
Saat Anda memutuskan untuk memilih warna cat yang cerah seperti putih, krem, atau abu muda, Anda sebenarnya sedang membuat keputusan yang cerdas untuk memanfaatkan kemampuan warna-warna ini dalam memantulkan cahaya secara lebih efektif dibandingkan dengan warna-warna gelap, yang pada akhirnya akan membuat ruangan Anda tampak lebih terang dan luas secara visual. Palet warna netral ini tidak hanya menonjolkan kesan bersih dan rapi, tetapi juga memberikan kemudahan dalam memadukan berbagai elemen interior lainnya, seperti perabotan, dekorasi, atau aksen warna lain, sehingga tidak menciptakan kesan sesak yang tidak diinginkan.
Lebih jauh lagi, dengan mengaplikasikan satu warna dominan di seluruh ruangan, Anda akan menciptakan ilusi ruang yang tampak tidak terputus, terutama jika Anda juga memilih warna plafon yang senada untuk memperkuat kesan vertikal. Warna-warna terang ini juga memberikan kesempatan bagi Anda untuk bermain dengan tekstur, misalnya dengan mengombinasikan dinding yang licin dengan panel kayu terang atau batu alam, yang tetap dapat memberikan karakter unik pada ruangan Anda tanpa mengganggu persepsi ruang yang diinginkan.
3. Penambahan Cermin Besar Sebagai Pemantul Visual
Sebuah cermin besar yang ditempatkan dengan cerdik pada dinding ruang tamu atau ruang makan dapat menciptakan efek visual yang menakjubkan berupa ilusi ruang ganda. Ini terjadi karena pantulan bayangan dari cermin tersebut akan meniru bentuk ruangan, seolah-olah memperluas pandangan dan memberikan kesan bahwa ruangan tersebut lebih luas dari yang sebenarnya. Selain itu, cermin memiliki kemampuan luar biasa untuk memperkuat pencahayaan alami di dalam ruangan. Dengan memantulkan cahaya yang masuk dari jendela atau yang berasal dari lampu, cermin dapat membuat ruangan tampak lebih terang dan lebih lapang, bahkan tanpa perlu menambah sumber cahaya lainnya.
Namun, penempatan cermin ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Penting untuk memperhitungkan posisi yang strategis, misalnya dengan menempatkannya di seberang jendela atau pintu kaca. Ini bertujuan agar cermin dapat menangkap cahaya secara optimal dan sekaligus menciptakan komposisi visual yang seimbang. Untuk menjaga tampilan ruangan tetap modern dan bersih, penggunaan bingkai minimalis atau bahkan tanpa bingkai sama sekali sangat disarankan. Dengan cara ini, cermin tidak akan membebani tampilan dinding yang sempit, melainkan justru menambah elemen estetika yang elegan dan harmonis.
4. Furnitur Multifungsi yang Menyesuaikan Skala Ruang
Dalam upaya menata rumah tipe 36 agar tetap terasa luas dan efisien, penting untuk memilih furnitur yang tidak hanya memiliki fungsi tunggal tetapi juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan sekaligus. Misalnya, memilih sofa bed yang dapat berfungsi ganda sebagai tempat tidur tambahan ketika diperlukan, atau memilih meja makan lipat yang dapat dengan mudah ditarik keluar ketika akan digunakan dan dilipat kembali setelahnya, sehingga memberikan lebih banyak ruang gerak di sekitar rumah.
Memilih furnitur dengan desain kaki terbuka dapat menciptakan kesan ringan dan menjaga aliran pandangan tetap lancar, berbeda dengan furnitur model full-block yang seringkali terlihat berat dan dapat menghalangi alur visual di dalam ruangan. Penting pula untuk memperhatikan skala furnitur agar sesuai dengan dimensi ruangan, sehingga tidak mendominasi ruang dan sebaiknya ditempatkan menempel pada dinding untuk membuka area tengah sebagai ruang bergerak yang lebih leluasa.
5. Maksimalkan Pencahayaan Alami dengan Jendela Lebar
Untuk menciptakan suasana yang terang dan segar sepanjang hari di dalam rumah yang berukuran kecil, salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah dengan membuka sebanyak mungkin akses cahaya alami melalui penggunaan jendela besar atau pintu kaca transparan. Pencahayaan alami ini tidak hanya berfungsi untuk menerangi ruang, tetapi juga berperan penting dalam menonjolkan warna-warna cerah yang ada di dalam interior rumah, sehingga menciptakan suasana yang lebih terbuka dan menyenangkan untuk dihuni.
Dengan menempatkan jendela yang tinggi sejajar dengan langit-langit, kesan vertikal akan semakin diperkuat, memberikan ilusi bahwa langit-langit lebih tinggi dan ruangan terasa lebih lapang. Di samping pencahayaan, ventilasi juga memegang peranan penting; oleh karena itu, memastikan adanya ventilasi silang dari dua sisi yang berbeda di rumah sangatlah penting untuk menjaga aliran udara yang baik, sehingga rumah tidak terasa pengap meskipun memiliki ukuran yang terbatas.
6. Simpanan Vertikal untuk Mengurangi Barang di Lantai
Daripada memenuhi lantai dengan lemari besar yang cenderung memakan banyak ruang dan membuat area terasa sempit, menggunakan ruang vertikal pada dinding sebagai tempat penyimpanan bisa menjadi solusi yang sangat ideal untuk rumah tipe 36. Dengan memanfaatkan rak dinding, kabinet gantung, serta sistem ambalan, Anda dapat menampung berbagai barang tanpa membuat lantai terlihat penuh sesak, sehingga ruang utama tetap terasa luas, teratur, dan nyaman.
Melalui penataan yang rapi dan simetris dari rak vertikal ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga dapat menjadi elemen dekorasi rumah yang artistik, terutama jika Anda memilih material seperti kayu ringan atau logam dengan warna netral yang menawan. Penyimpanan vertikal ini juga sangat efektif dalam menjaga kebersihan rumah dan meminimalkan kekacauan yang sering kali menjadi penyebab utama kesan sempit di rumah berukuran kecil.
7. Tata Layout Kamar Tidur yang Hemat Ruang
Dalam merancang kamar tidur, yang merupakan ruang privat dan personal, kita sebenarnya dapat menciptakan sebuah desain yang efisien tanpa harus mengorbankan kenyamanan. Hal ini dapat dicapai dengan memilih elemen interior yang tepat dan sesuai dengan skala ruang yang tersedia. Salah satu cara untuk menghemat ruang adalah dengan memilih tempat tidur yang tidak menggunakan ranjang atau menggunakan rangka minimalis. Selain itu, memanfaatkan kolong kasur sebagai tempat penyimpanan juga dapat menjadi solusi cerdas untuk mengoptimalkan ruang yang ada.
Untuk menjaga agar ruang tidur tetap terasa lapang dan sirkulasi udara tetap terjaga, kita dapat menghindari penggunaan lemari besar yang memakan banyak tempat. Sebagai gantinya, kita bisa memilih untuk menggunakan lemari dinding atau rak gantung. Desain minimalis yang didukung oleh penggunaan warna-warna terang dan pencahayaan yang baik akan memberikan kesan tenang dan luas pada kamar tidur. Dengan demikian, meskipun berada di rumah yang berukuran kecil, kamar tidur tetap dapat menjadi tempat beristirahat yang nyaman dan menenangkan.
8. Desain dengan Aksen Batu Alam
Penggunaan aksen batu alam pada fasad rumah type 36 menjadi salah satu trik ampuh untuk memberikan tekstur visual yang natural dan menyatu dengan alam, sehingga mampu membuat tampilan depan rumah menjadi lebih menarik dan tidak monoton. Batu alam memberikan kedalaman dan detail yang kaya, sehingga meskipun berukuran kecil, rumah type 36 bisa terlihat lebih mewah dan berkarakter tanpa harus mengorbankan kesan luas. Tekstur kasar dan warna natural dari batu alam ini juga membantu menyembunyikan noda atau kotoran yang mungkin muncul, menjadikannya bahan yang praktis sekaligus estetik.
Selain nilai estetika, batu alam juga memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap cuaca dan perubahan suhu, sehingga fasad rumah menjadi lebih awet dan mudah dirawat. Penerapan batu alam bisa dilakukan pada bagian-bagian tertentu seperti dinding utama fasad, pilar, atau bahkan pagar depan, agar tidak terkesan berlebihan namun cukup menampilkan aksen yang kuat. Hal ini juga berkontribusi pada penambahan dimensi visual yang membuat tampilan rumah terlihat lebih tegas dan lapang.
Penerapan material alami seperti batu alam harus didukung oleh desain rumah yang tepat, misalnya perpaduan warna cat yang netral atau hangat yang mampu mengangkat keindahan batu alam tersebut. Dengan pencahayaan alami yang baik, aksen batu alam pada fasad rumah type 36 akan semakin tampak hidup dan estetis sepanjang hari.
9. Desain Hook (Sudut) dengan Banyak Jendela
Desain rumah type 36 yang dibangun di sudut dengan fitur banyak jendela pada dua sisi berperan besar dalam meningkatkan pencahayaan alami dan ventilasi sehingga interior terasa lebih luas dan segar. Dengan dua fasad yang terbuka, sinar matahari dapat masuk dari berbagai arah secara optimal, membuat suasana dalam rumah lebih terang, hangat, dan hidup. Ini sangat membantu rumah type 36 yang biasanya memiliki ukuran terbatas untuk tetap terasa lapang dan nyaman.
Penambahan jendela besar dengan desain minimalis pada kedua sisi rumah juga memberikan kesan rumah lebih terbuka dan menghubungkan ruang dalam dengan lingkungan sekitar secara visual. Selain aspek fungsional, jendela yang banyak dan besar ini memberikan dimensi arsitektural yang menarik, meningkatkan daya tarik visual rumah dari depan dan samping. Meskipun demikian, pemilihan kaca yang tepat, misalnya kaca tempered atau kaca reflektif, juga perlu diperhatikan untuk menjaga privasi dan kenyamanan termal.
Pengaturan desain sudut hook dengan jendela besar harus mempertimbangkan keseimbangan antara ruang privasi dan pencahayaan agar penghuni tetap merasa nyaman. Namun secara umum, desain hook dengan jendela besar menjadi solusi elegan dan efektif untuk rumah type 36 agar terlihat luas dan estetik sekaligus memaksimalkan penggunaan lahan.
10. Warna Cat Krem dan Kuning
Pemilihan warna cat krem dan kuning untuk fasad rumah tipe 36 memiliki peran penting dalam menciptakan ilusi ruang yang lebih luas karena warna-warna cerah ini mampu memantulkan cahaya dengan baik dan membuat tampilan depan rumah menjadi lebih segar dan hidup. Warna krem, yang merupakan warna netral hangat, mampu menciptakan suasana yang nyaman dan lembut, sementara aksen kuning cerah bisa dijadikan elemen fokus yang menarik perhatian tanpa membuat rumah terlihat sempit atau sumpek. Kombinasi kedua warna ini memberi kesan hangat yang menyambut siapa saja yang melihat rumah tersebut.
Selain fungsinya dalam hal pencahayaan visual, warna krem dan kuning juga dapat memberikan kesan modern dan minimalis yang sangat cocok untuk rumah type 36 yang umumnya memiliki lahan terbatas. Pemilihan warna ini harus disesuaikan dengan elemen pendukung seperti pagar, atap, dan pintu agar seluruh komposisi fasad tampak serasi dan tidak bertabrakan. Misalnya, penggunaan warna coklat muda pada daun pintu atau kusen jendela bisa menjadi pelengkap yang harmonis untuk warna krem dan kuning.
Penting juga untuk menyesuaikan tingkat kecerahan warna dengan lingkungan sekitar agar rumah tetap terlihat menyatu dengan lingkungan dan tidak mencolok secara negatif. Penggunaan warna krem dan kuning muda pada fasad akan semakin optimal apabila didukung oleh pencahayaan alami yang memadai dan desain jendela yang besar, sehingga kesan lapang semakin kuat dan rumah menjadi lebih estetik dari depan.
People Also Ask
Q: Apa yang membuat rumah type 36 terlihat luas dari depan?
A: Penggunaan warna terang, jendela besar, pencahayaan maksimal, dan desain minimalis membantu memberikan kesan rumah terlihat lebih lapang.
Q: Apakah penggunaan batu alam cocok untuk rumah type 36?
A: Ya, batu alam memberikan tekstur natural yang menarik tanpa membuat tampilan rumah menjadi sempit.
Q: Bagaimana memilih warna cat yang baik untuk rumah type 36 agar terlihat luas?
A: Warna putih, krem, dan kuning cerah sangat direkomendasikan karena memantulkan cahaya dan membuat rumah tampil lebih terang dan luas.