Liputan6.com, Jakarta Memasuki awal tahun 2025, pihak kepolisian kembali menggelar Operasi Keselamatan yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di jalan raya. Program Operasi Keselamatan kali ini akan berlangsung selama 14 hari, dimulai dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025, dengan melibatkan ribuan personel gabungan yang siap diterjunkan ke berbagai titik strategis.
Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan tahun ini, pihak kepolisian telah mengidentifikasi sejumlah titik rawan kecelakaan yang memerlukan perhatian khusus, termasuk beberapa black spot di jalur Tol Cipularang. Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi-lokasi tersebut untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan personel dalam mengamankan arus lalu lintas.
Operasi Keselamatan 2025 mengedepankan penggunaan teknologi modern dalam pelaksanaannya, dengan mengandalkan sistem tilang elektronik (ETLE) untuk mayoritas pelanggaran lalu lintas. Hal ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pengawasan lalu lintas yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penindakan dan menciptakan efek jera bagi para pelanggar.
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Senin (10/2).
Sebuah pesawat jet yang membawa 60 penumpang dan empat awak bertabrakan pada hari Rabu dengan sebuah helikopter Angkatan Darat ketika mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan di dekat Washington, yang memicu operasi pencarian dan penyelamatan besar...
Sasaran dan Target Operasi
Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan 2025, kepolisian telah menetapkan 11 jenis pelanggaran yang menjadi fokus utama penindakan. Pelanggaran-pelanggaran ini dipilih berdasarkan tingkat risiko dan dampaknya terhadap keselamatan berlalu lintas:
- Pelanggaran marka berhenti
- Melawan arus
- Berkendara di bawah pengaruh alkohol
- Penggunaan ponsel saat mengemudi
- Tidak menggunakan helm SNI
- Penggunaan knalpot tidak standar
- Tidak menggunakan sabuk pengaman
- Melebihi batas kecepatan
- Berkendara tanpa SIM atau di bawah umur
- Penggunaan TNKB tidak sesuai ketentuan
- Penyalahgunaan rotator
Penetapan target ini didasarkan pada analisis data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama tahun sebelumnya, dengan fokus pada pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi tinggi menyebabkan kecelakaan fatal.
Lokasi Pelaksanaan Operasi
Wilayah Jakarta Pusat dan Protokol
Operasi Keselamatan 2025 akan dilaksanakan di sejumlah titik strategis di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Di area protokol, pengawasan akan difokuskan di sepanjang:
- Jalan Gatot Subroto
- Jalan Sudirman - Thamrin
- Jalan H.R. Rasuna Said
- Jalan Tentara Pelajar
Sementara untuk wilayah Jakarta Pusat, titik-titik pengawasan meliputi:
- Jalan Rajawali
- Traffic Light Pintu Besi
- Traffic Light Jembatan Merah Gunung Sahari
- Persebaran Titik Operasi di Seluruh Wilayah
Jakarta Utara
Pengawasan di wilayah Jakarta Utara akan dilakukan di empat titik strategis:
- Jalan Raya Cilincing atau Traffic Light Tanah Merdeka
- Jalan RE Martadinata atau Traffic Light Jembatan Goyang
- Jalan Raya Pakin atau Traffic Light Mitra Bahari
- Jalan Raya Yos Sudarso atau Traffic Light Permai
Jakarta Barat
Di wilayah Jakarta Barat, operasi akan dipusatkan di lima lokasi utama:
- Jalan Letjen S. Parman
- Sepanjang Jalan Daan Mogot
- Jalan Brigjen Katamso
- Jalan Kemanggisan Raya
- Jalan Daan Mogot
Jakarta Selatan
Untuk wilayah Jakarta Selatan, pengawasan difokuskan di tiga titik:
- Traffic Light Robinson Pasar Minggu
- Jalan Raya Fatmawati (Stop Line)
- Jalan Ciputat Raya
Jakarta Timur
Di Jakarta Timur, operasi akan dilaksanakan di empat lokasi:
- Jalan DI Panjaitan depan Wika arah utara
- Traffic Light Halim Baru arah utara, Jalan MT Haryono dan Jalan Mayjend Sutoyo
- Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara depan Mal Basura
- Kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) Duren Sawit, Jalan RS Soekamto
Tangerang Selatan
Wilayah Tangerang Selatan mencakup empat titik pengawasan:
- Jalan Raya Serpong
- Jalan Pahlawan Seribu
- Jalan Letnan Sutopo
- Jalan BSD Raya
Tangerang Kota
Di Kota Tangerang, operasi akan dilakukan di tiga lokasi:
- Jalan Jenderal Sudirman
- Jalan MH Thamrin
- Jalan Perintis Kemerdekaan
Bekasi Kota
Wilayah Bekasi Kota memiliki tiga titik pengawasan:
- Jalan Ahmad Yani
- Jalan Sersan Aswan
- Jalan Ir Juanda
Bekasi Kabupaten
Di Kabupaten Bekasi, operasi akan dipusatkan di dua lokasi:
- Traffic Light Gerbang Tol Telaga Asi
- Traffic Light Gerbang Tol Cikarang Barat gerbang Jababeka
Kota Depok
Wilayah Depok mencakup empat titik pengawasan:
- Jalan Raya Margonda
- Jalan H. Ir Juanda
- Jalan Raya Bogor
- Jalan Kartini
Wilayah Bandara Soekarno-Hatta
Di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, pengawasan dilakukan di empat lokasi:
- Jalan Parimeter Utara
- Jalan Parimeter Selatan
- Jalan P1
- Jalan P2
Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok
Untuk area Pelabuhan Tanjung Priok, operasi difokuskan di tiga titik:
- Jalan Raya Pelabuhan
- Jalan Baru Pos 4
- Jalan Banda Pos 4
Sistem Penindakan dan Teknologi
Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan 2025, kepolisian menerapkan pendekatan modern dengan mengandalkan sistem tilang elektronik (ETLE). Sistem ini mencakup dua jenis ETLE:
- ETLE Statis: Kamera pengawas yang dipasang di titik-titik tertentu
- ETLE Mobil: Unit bergerak yang dapat berpindah lokasi
Penggunaan sistem ETLE ini dimaksudkan untuk:
- Meningkatkan efektivitas penindakan
- Mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar
- Memberikan bukti pelanggaran yang lebih akurat
- Mempercepat proses penilangan
Namun, untuk beberapa jenis pelanggaran tertentu seperti penggunaan pelat nomor tidak standar dan penggunaan strobo, penindakan masih dilakukan secara manual oleh petugas di lapangan.
Harapan dan Tujuan Jangka Panjang
Pelaksanaan Operasi Keselamatan 2025 tidak hanya bertujuan untuk menindak pelanggaran, tetapi juga memiliki sasaran jangka panjang yang lebih luas, di antaranya:
- Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas
- Pembentukan budaya tertib lalu lintas sebagai cerminan budaya bangsa
- Persiapan menuju Operasi Ketupat 2025
- Penurunan angka kecelakaan lalu lintas secara signifikan
Melalui pelaksanaan operasi ini, diharapkan dapat tercipta perubahan perilaku masyarakat dalam berlalu lintas yang lebih baik dan berkelanjutan.
Operasi Keselamatan 2025 merupakan langkah strategis kepolisian dalam upaya meningkatkan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan melibatkan 1.675 personel gabungan dan memanfaatkan teknologi modern seperti ETLE, operasi ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani masalah lalu lintas.
Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dengan mematuhi peraturan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan raya. Seperti yang disampaikan oleh Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho, "Lalu lintas itu adalah cermin budaya bangsa. Jadi kalau lantasnya tertib, bangsanya tertib. Lalu lintas itu adalah urat nadi kehidupan, hampir semua orang menggunakan kendaraan dan jalan."