Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia arsitektur modern, desain rumah tidak lagi sekadar soal tampilan, tetapi juga soal bagaimana ruang dimanfaatkan secara optimal. Salah satu konsep yang kini semakin digemari adalah model rumah tingkat belakang terbaru. Model rumah ini menjadi pilihan favorit di kalangan pecinta desain dan pengembang properti karena kemampuannya menghadirkan keseimbangan antara fungsi dan estetika.
Dengan karakter unik dan dinamis, model rumah tingkat belakang terbaru menghindari kesan kaku yang sering muncul pada desain rumah konvensional. Keunggulan lainnya terletak pada efisiensi lahan, konsep ini sangat cocok diterapkan di area dengan keterbatasan ruang, tanpa mengorbankan kenyamanan maupun keindahan visual.
Selain fungsional, desain ini juga memberikan nilai estetika yang kuat. Teras belakang yang menyatu dengan taman atau area terbuka menciptakan suasana hangat dan intim dengan alam. Sementara lantai atas yang terangkat memberikan keuntungan tambahan berupa pencahayaan alami yang maksimal serta pemandangan luar yang lebih luas. Berikut inspirasi model rumah tingkat belakang terbaru yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/4/2025).
Sejumlah orang tergerak untuk gotong royong membersihkan rumah mewah tapi terbengkalai yang belasan tahun dihuni Tiko dan ibunya, Ibu Eny. Sejak Minggu (08/01) pagi, puluhan orang kerja bakti membersihkan rumah dua tingkat itu.
1. Rumah Tingkat Gaya Minimalis
Desain minimalis adalah salah satu gaya arsitektur yang paling populer saat ini, terutama di kalangan milenial dan urban. Gaya ini menonjolkan kesederhanaan dalam bentuk dan fungsi, tanpa mengurangi keindahan dan kenyamanan. Pada rumah tingkat separuh belakang, desain minimalis memberikan tampilan yang bersih dan lapang, dengan fokus pada efisiensi ruang.
Penggunaan bahan-bahan seperti beton polos, kaca bening, serta cat dengan palet warna netral seperti putih, abu-abu, atau beige membuat rumah terlihat lebih terang dan rapi. Di bagian belakang, area tingkat dapat difungsikan sebagai kamar tambahan, ruang kerja, atau ruang keluarga. Penataan furnitur yang minim namun tepat guna memperkuat kesan modern dan terorganisir. Cocok untuk mereka yang menjalani gaya hidup praktis, sederhana, namun tetap elegan.
2. Rumah Tingkat Konsep Industrial
Desain industrial menawarkan estetika yang tegas, maskulin, dan penuh karakter. Terinspirasi dari gaya bangunan pabrik atau gudang, rumah ini mengedepankan material mentah seperti beton ekspos, baja, dan kayu rustic. Langit-langit tinggi dan jendela besar menjadi ciri khas yang menghadirkan pencahayaan alami maksimal serta sirkulasi udara yang baik.
Pada rumah tingkat separuh belakang, lantai atas bisa dijadikan studio atau ruang baca dengan tampilan open-space, sementara bagian bawah tetap menyatu dengan area dapur atau ruang tamu. Kombinasi elemen metal dan kayu menampilkan harmoni antara kesan kasar dan hangat. Desain ini sangat cocok bagi mereka yang ingin tampil beda dan menyukai nuansa urban yang modern dan sedikit edgy.
3. Rumah Tingkat Scandinavian
Gaya Scandinavian berasal dari negara-negara Nordik dan dikenal karena kepraktisan, kesederhanaan, dan kenyamanannya. Pada rumah tingkat separuh belakang, konsep ini dapat diterjemahkan melalui interior yang terang, ruang terbuka yang mengalir, serta penggunaan material alami seperti kayu dan linen.
Warna-warna seperti putih, abu terang, dan krem mendominasi ruangan untuk memantulkan cahaya, membuat rumah terasa lebih luas. Lantai atas sering dimanfaatkan sebagai kamar tidur atau ruang keluarga kecil yang cozy. Furnitur berdesain simpel dengan fungsi maksimal menjadi elemen penting dalam desain ini. Cocok bagi mereka yang menginginkan rumah terang, segar, dan terkesan “hygge” – istilah Denmark untuk kenyamanan yang menyenangkan.
4. Rumah Tingkat Japandi
Desain Japandi merupakan kombinasi sempurna antara keanggunan minimalis Jepang dan kehangatan Scandinavian. Gaya ini memadukan estetika fungsional dengan filosofi "less is more", menciptakan ruang yang tenang, hangat, dan harmonis.
Pada rumah tingkat separuh belakang, gaya Japandi menghadirkan ruang yang tertata rapi dengan elemen natural seperti kayu ringan, bambu, serta warna-warna netral. Area belakang yang bertingkat dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sudut meditasi, ruang kerja yang damai, atau kamar tidur dengan view taman belakang. Gaya ini sangat cocok untuk mereka yang menghargai keseimbangan hidup dan menginginkan rumah yang menenangkan secara visual dan emosional.
5. Rumah Tingkat American Style
Gaya American Style mengusung desain yang homey, nyaman, dan cenderung tradisional. Ciri khasnya terletak pada pemakaian material kayu dengan warna-warna hangat, ruang tamu luas dengan perapian sebagai focal point, serta dekorasi interior yang penuh namun tetap nyaman.
Rumah tingkat separuh belakang dengan gaya ini biasanya memiliki lantai atas yang diperuntukkan sebagai ruang keluarga atau area anak-anak. Area bawah dapat difokuskan sebagai ruang tamu dan dapur dengan konsep terbuka. Penggunaan warna hangat seperti cokelat, merah bata, dan krem membuat suasana rumah terasa lebih ramah dan mengundang. Cocok untuk keluarga besar atau mereka yang menyukai atmosfer klasik dan penuh kehangatan.
6. Rumah Tingkat Rustic
Desain rustic menonjolkan nuansa alam dan kesan natural yang kuat. Rumah dengan gaya ini identik dengan material seperti kayu tua, batu alam, serta tekstur kasar yang dibiarkan terekspos untuk memperlihatkan keaslian bahan. Rumah tingkat separuh belakang bergaya rustic terasa seperti hunian di tengah hutan, walaupun berada di kawasan perkotaan.
Lantai atas dapat dijadikan ruang santai dengan jendela besar yang menghadap taman belakang, menciptakan relaksasi maksimal. Furnitur yang digunakan biasanya dari kayu solid, berukuran besar, dan terinspirasi oleh gaya pedesaan. Desain ini sangat cocok bagi kamu yang ingin rumah bernuansa alami, membumi, dan memberikan kehangatan emosional.
7. Rumah Tingkat dengan Atap Pelana
Desain rumah dengan atap pelana menawarkan kesan klasik namun tetap modern. Atap berbentuk segitiga ini bukan hanya estetis, tetapi juga fungsional karena membantu sirkulasi udara dan pencahayaan alami di dalam rumah. Pada rumah tingkat separuh belakang, atap pelana memberikan kelebihan volume ruang pada bagian atas, yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang tidur, loteng kreatif, atau ruang kerja.
Kombinasi material seperti bata ringan untuk dinding dan kayu pada pintu atau tiang depan menciptakan nuansa yang hangat dan harmonis. Desain ini cocok untuk kamu yang ingin rumah dengan tampilan sederhana, sehat, dan berfungsi optimal sepanjang tahun.
8. Back Split House dengan Atap Rata
Model Back Split House dengan atap rata adalah solusi menarik untuk lahan sempit. Dari tampak depan, rumah ini terlihat mungil dan sederhana. Namun, begitu masuk ke dalam, kamu akan menemukan ruang yang jauh lebih luas dan tertata. Bagian depan dibuat sedikit lebih tinggi, sementara area belakang memuat dua lantai dengan selisih ketinggian yang halus.
Desain ini sangat cocok bagi mereka yang menginginkan tampilan minimalis tanpa mengorbankan kenyamanan dan luas ruang. Atap rata juga memberikan kesan modern dan bisa dimanfaatkan untuk taman atap, area jemur, atau panel surya. Garasi tertutup di sisi rumah menambah fungsionalitas tanpa mengganggu estetika fasad.