Liputan6.com, Jakarta - Umat Muslim perlu memahami sholat Maghrib sampai jam berapa untuk memastikan ibadahnya tepat waktu. Melansir dari buku Hidup Bersama Rasulullah SAW karya Daeng Naja, waktu Maghrib dimulai saat terbenamnya matahari telah menjadi kesepakatan para ulama. Rentang waktunya relatif singkat dibanding sholat wajib lainnya.
Habis Maghrib jam berapa WIB sering menjadi pertanyaan karena berkaitan dengan masuknya waktu Isya. Melansir dari buku Waktu Shalat karya Ahmad Sarwat, batas akhir Maghrib adalah saat hilangnya syafaq (mega merah) di ufuk barat. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menyegerakan sholat Maghrib sesuai hadits riwayat Abu Daud.
Ketepatan waktu sholat Maghrib sampai jam berapa menjadi penting untuk diketahui agar ibadah tidak terlewat. Melansir dari buku Ilmu Falak 1 karya Abd. Karim Faiz, Malaikat Jibril telah mengajarkan batasan waktu sholat kepada Rasulullah SAW melalui praktik langsung. Pemahaman ini membantu umat Muslim merencanakan aktivitasnya agar tidak mengganggu waktu sholat.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (25/10/2024).
Satu hal yang dirindukan imigran Muslim di AS termasuk dari Indonesia adalah suara adzan dari masjid, mengingatkan sholat dan buka puasa saat Ramadan. Tapi di Minneapolis, Minnesota suara adzan kini terdengar, berkat dukungan pemda bagi umat Islam ya...
Sholat Maghrib Sampai Jam Berapa?
Melansir dari buku Waktu Shalat karya Ahmad Sarwat, para ulama berbeda pendapat tentang sholat Maghrib sampai jam berapa batas akhirnya. Pendapat pertama dari madzhab Syafi'i menyatakan bahwa waktu Maghrib sangat pendek, hanya cukup untuk bersuci, menutup aurat, adzan, iqamah, dan mengerjakan sholat 5 rakaat (3 rakaat fardhu dan 2 rakaat sunnah).
Pendapat ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Waktu Maghrib sampai hilangnya syafaq (mega)." (HR. Muslim)
Pendapat kedua dari madzhab Hanafi dan Hambali menyatakan batas waktu sholat Maghrib lebih panjang. Melansir dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 1 karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, batasan waktu ini bisa mencapai sekitar 1 jam 25 menit hingga 1 jam 32 menit setelah terbenamnya matahari.
Abu Hanifah menafsirkan syafaq sebagai cahaya putih yang muncul setelah mega merah hilang, berdasarkan hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dan akhir waktu Maghrib adalah hingga langit menjadi hitam." (HR. At-Tirmidzi)
Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk menyegerakan sholat Maghrib. Melansir dari buku Mudah Memahami Hadis Nabi SAW karya Muhajirin, Rasulullah SAW bersabda: "Umatku akan senantiasa dalam kebaikan (atau fitrah) selama mereka tidak mengakhirkan waktu sholat Maghrib hingga munculnya bintang (di langit)." (HR Abu Daud dan Ahmad). Hadits ini menegaskan pentingnya menunaikan sholat Maghrib di awal waktu.
Waktu pelaksanaan sholat Maghrib telah dijelaskan melalui praktik Malaikat Jibril. Melansir dari buku Ilmu Falak 1 karya Abd. Karim Faiz, dalam hadits riwayat Jabir bin Abdullah RA disebutkan bahwa Jibril mengajarkan waktu sholat kepada Rasulullah SAW selama dua hari. Hari pertama, Jibril mengajak Nabi sholat Maghrib saat matahari terbenam. Keesokan harinya, Jibril kembali mengajak Nabi sholat Maghrib pada waktu yang sama, menunjukkan bahwa waktu Maghrib relatif tetap.
Perhitungan modern membantu menentukan waktu Maghrib dengan lebih presisi. Jadwal waktu sholat yang dikeluarkan Kementerian Agama telah memperhitungkan faktor astronomi dan geografis setiap daerah. Umat Muslim disarankan merujuk pada jadwal resmi ini sambil tetap memperhatikan tanda-tanda alam seperti terbenamnya matahari dan hilangnya mega merah sebagai konfirmasi masuk dan berakhirnya waktu Maghrib.
Cara Sholat Maghrib Jamak Isya
Sholat jamak merupakan rukhshah (keringanan) yang diberikan Allah SWT kepada umat Muslim dalam kondisi tertentu. Melansir dari Kemenag RI, sholat Maghrib dapat dijamak dengan Isya bagi musafir yang menempuh perjalanan minimal 82 kilometer.
Kemudahan menjalankan sholat jamak tidak boleh disalahgunakan. Para ulama telah menetapkan syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi agar sholat jamak menjadi sah.
Tata cara sholat jamak Maghrib dengan Isya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu jamak taqdim (di waktu Maghrib) atau jamak ta'khir (di waktu Isya). Berikut penjelasan lengkapnya:
Jamak Taqdim (Maghrib dan Isya di Waktu Maghrib)
Syarat:
- Tertib (mendahulukan Maghrib)
- Niat jamak saat takbiratul ihram
- Muwalat (berurutan tanpa jeda panjang)
- Masih dalam perjalanan
Niat Sholat Maghrib: أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
"Ushalli fardlal-maghribi tsalatsa raka'atin majmu'an bil-'isya'i jam'a taqdimin lillahi ta'ala"
Jamak Ta'khir (Maghrib dan Isya di Waktu Isya)
Syarat:
- Niat jamak ta'khir saat masuk waktu Maghrib
- Masih dalam perjalanan saat pelaksanaan
- Tidak ada jeda panjang antar sholat
Niat Sholat Maghrib: أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
"Ushalli fardlal-maghribi tsalatsa raka'atin majmu'an bil-'isya'i jam'a ta'khirin lillahi ta'ala"
Tata Cara Pelaksanaan
- Berwudhu dengan sempurna
- Menghadap kiblat
- Niat sesuai jenis jamak yang dipilih
- Takbiratul ihram
- Sholat Maghrib 3 rakaat
- Salam
- Langsung berdiri untuk sholat Isya
- Sholat Isya 4 rakaat
- Salam
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
- Perjalanan harus memenuhi jarak minimal (minimal 82 km)
- Tidak boleh ada jeda panjang antar sholat
- Niat harus jelas di awal
- Tetap menjaga syarat sah sholat
- Memastikan masih dalam kondisi safar
Hikmah Sholat Jamak
- Memudahkan ibadah musafir
- Menghindari meninggalkan sholat
- Mengurangi kesulitan dalam perjalanan
- Bukti fleksibilitas syariat Islam
- Menunjukkan kasih sayang Allah pada hamba-Nya