Sering Bertengkar dengan Pasangan? Kenali Dulu 4 Attachment Styles Ini!

4 weeks ago 7

Liputan6.com, Jakarta Sering kali, konflik dalam hubungan romantis muncul karena ketidakcocokan dalam cara anda dan pasangan mengelola emosi serta kebutuhan akan kedekatan. Setiap individu memiliki gaya keterikatan emosional yang berbeda, yang dikenal sebagai attachment styles.

Memahami gaya keterikatan ini dapat membantu untuk mengenali pola perilaku pasangan dan diri sendiri, sehingga dapat mengurangi frekuensi pertengkaran dan meningkatkan kualitas hubungan. Attachment styles adalah konsep psikologi yang menjelaskan bagaimana individu membentuk dan memelihara hubungan emosional dengan orang lain.

Ada empat gaya keterikatan utama yang biasanya diidentifikasi, secure, anxious, avoidant, dan disorganized. Dengan memahami masing-masing gaya ini, anda dapat lebih bijaksana dalam menghadapi perbedaan karakteristik dalam hubungan, serta membangun komunikasi yang lebih efektif dan empati terhadap pasangan Anda, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at(18/10/2024).

Ketika anda menjalin hubungan dengan seseorang berdasarkan rasa cinta tentu anda ingin hubungan tersebut dapat terjaga selama-lamanya. Dan untuk mempertahankan suatu hubungan tentu bukan hal yang mudah. Berikut ini telah kami rangkum 6 hal wajib agar...

1. Gaya Disorganized (Tidak Teratur)

Individu dengan gaya interaksi ini sering dianggap paling tidak teratur karena mereka cenderung menampilkan perilaku yang tidak konsisten dan kurang terarah. Sebenarnya, gaya keterikatan ini adalah gabungan dari kecemasan dan penghindaran, di mana mereka merasa bahwa hubungan yang sedang dijalani memberikan kebahagiaan yang besar sekaligus menjadi sumber ketakutan terbesar mereka.

Orang dengan gaya keterikatan 'takut' memiliki pandangan yang sangat buruk tentang diri mereka sendiri, tetapi juga memiliki pandangan negatif terhadap orang lain. Mereka sering kali memiliki keinginan kuat untuk menjalin hubungan romantis dengan pasangan, namun sering kali merasa takut akan kemungkinan ditinggalkan, dikhianati, atau disakiti. Ketakutan-ketakutan ini cukup mendominasi, sehingga membuat mereka cenderung meninggalkan dan menyakiti pasangan mereka terlebih dahulu.

2. Gaya Anxious (Cemas)

Individu dengan gaya keterikatan ini sering kali meragukan diri mereka sendiri. Meskipun demikian, mereka justru memiliki pandangan yang positif terhadap orang lain, termasuk pasangan mereka. Karena itu, dalam hubungan, mereka sangat menghargai pasangan mereka. Sebaliknya, orang dengan gaya keterikatan 'anxious' cenderung memiliki sisi negatif yang menonjol, seperti mudah merasa cemburu, posesif, terus-menerus membutuhkan validasi, dan sering merasa tidak layak atau tidak berharga.

Lebih parahnya lagi, rasa tidak aman yang muncul dari dalam diri mereka dapat mengarah pada perilaku yang cukup beracun, seperti mencari bukti bahwa pasangan akan menyakiti, meninggalkan, atau berselingkuh. Meskipun kecemasan-kecemasan ini sering muncul, mereka sebenarnya rela berkorban agar pasangan mereka tidak pergi begitu saja.

Rasa cemas ini sebenarnya cukup berisiko karena dapat menyebabkan perilaku mengontrol yang berlebihan atau keinginan kuat untuk mengendalikan pasangan. Namun, ketika pasangan tidak bertindak sesuai harapan, mereka cenderung merasa bingung dan stres. Biasanya, orang-orang dengan Anxious Attachment Styles juga kesulitan berkomunikasi secara sehat.

3. Gaya Secure (Aman)

Individu dengan gaya keterikatan 'secure' memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan mampu mempercayai orang lain. Mereka umumnya merasa aman dan nyaman untuk menjadi rentan serta tidak takut menunjukkan kasih sayang kepada pasangan mereka.

Walaupun demikian, mereka tetap memiliki batasan yang mencerminkan kualitas diri dan harga diri mereka. Orang dengan tipe ini mampu mengatur emosi dengan baik, berkomunikasi dengan cara yang sehat, dan tidak memiliki dorongan untuk mengontrol pasangan. Dalam suatu hubungan, individu dengan gaya keterikatan 'secure' ini mampu membangun hubungan yang sehat dan bebas dari sifat toksik.

4. Gaya Avoidant (Menghindar)

Jika kamu termasuk orang yang cenderung membatasi diri, enggan terlibat dalam hubungan romantis, dan sering menghindari emosi yang membuatmu merasa rentan, maka kamu mungkin memiliki gaya attachment 'menghindar'.

Kelebihan dari orang dengan gaya attachment 'menghindar' adalah tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Namun, kepercayaan diri ini sering kali membuat mereka memiliki pandangan negatif terhadap orang lain. Biasanya, mereka berprinsip bahwa orang-orang di sekitar mereka tidak bisa dipercaya atau diandalkan.

Dalam hubungan, individu dengan gaya 'menghindar' sering kali sulit untuk terbuka, susah diajak berbicara mendalam, dan kerap kali merusak hubungan mereka sendiri dengan cara menghindar ketika pasangan mulai membicarakan kejelasan hubungan atau topik serius lainnya.

Jadi, itulah keempat gaya Attachment yang perlu kamu pahami sebelum memilih pasangan. Pastikan kamu mengenali jenis-jenis ini terlebih dahulu agar terhindar dari hubungan yang tidak sehat.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |