Liputan6.com, Jakarta Wafatnya Cagub Maluku Utara Benny Laos dalam kecelakaan kapal cepat beberapa waktu silam masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, khususnya bagi sang istri, Sherly Tjoanda. Meski kondisinya tengah berduka, ia dipaksa keadaan untuk lebih kuat dari semua orang yang ditinggalkan Benny Laos.
Sesuai Pasal 54 ayat (1) UU 10/2016, jika salah satu calon dari paslon meninggal dunia dalam jangka waktu sejak penetapan pasangan calon sampai dengan hari pemungutan suara, partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusulkan salah satu calon dari pasangan calon pengganti paling lambat 30 hari sebelum hari pemungutan suara.
Partai politik atau gabungan partai politik yang mengusulkan salah satu calon dari paslon pengganti paling lambat 7 hari terhitung sejak salah satu calon dari paslon meninggal dunia. Artinya, partai pengusung pasangan calon (paslon) almarhum Benny Laos dan Sarbin Sehe hanya memiliki waktu tujuh hari untuk mengusulkan nama calon pengganti Benny Laos.
Berkat dukungan orang-orang terdekat dan parpol pengusung, istri mendiang Benny Laos, Sherly Tjoanda akhirnya menggantikan posisi sang suami sebagai calon Gubernur Maluku Utara yang akan berkompetisi pada Pilkada 2024.
Berikut ini profil Sherly Tjoanda yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (25/6/2024).
Partai pengusung Benny Laos dan Sarbin Sehe, cagub dan cawagub Maluku Utara, sepakat mengusulkan istri Benny Laos, Sherly Tjoanda untuk menggantikan posisi mendiang suaminya sebagai calon Gubernur Maluku Utara.
1. Wanita Berdarah Ambon
Sherly merupakan perempuan berdarah Ambon yang lahir pada 8 Agustus 1984. Kini Sherly berusia 40 tahun. Di tengah segala kesibukannya, Sherly adalah sosok yang sangat menyukai laut dan pemandangan senja di pantai. Ia juga gemar snorkeling hingga olahraga lain seperti bersepeda.
Pada insiden terbakarnya kapal cepat yang menewaskan Benny Laos, Sherly juga turut serta dalam rombongan tersebut. Kapal cepat itu terbakar usai Benny Laos dan tim pemenangannya melakukan kampanye di Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10/2024).
Mengutip ANTARA, Benny Laos sempat dirawat di UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara itu, hingga berita ini ditulis, sang istri, Sherly Tjoanda masih menjalani perawatan medis di RPAD Gatot Subroto Jakarta.
2. Ibu Tiga Anak
Sherly Tjoanda menikah dengan Benny Laos pada tahun 2005. Saat itu, usia Sherly terbilang masih muda yakni 21 tahun. Diketahui Sherly Tjoanda dan Benny Laos terpaut usia 12 tahun. Perbedaan usia tak menjadi penghalang bagi Sherly dan Benny bagi rumah tangga keduanya.
Menikah sejak 2005, pasangan ini 19 tahun hampir bersama. Pernikahannya dengan Benny dikaruniai tiga orang anak, yakni Bennett Edbert Laos (lahir tahun 2006), Benneisha Edelyn Laos (lahir tahun 2007), dan Benedictus Edrick Laos (lahir tahun 2009).
Diketahui, Edbert anak pertamanya sedang berada di Amerika Serikat melanjutkan pendidikannya.
3. Aktif Terjun ke Masyarakat
Sherly dikenal sebagai sosok istri dan perempuan yang suportif. Selama Benny Laos menjabat sebagai Bupati Pulua Morotai hingga akhir hayatnya saat kampanye calon gubernur, Sherly selalu mendampingi sang suami.
Selain bergandengan dengan sang suami, Sherly juga cukup sering terjun langsung ke masyarakat seorang diri untuk menyosialisasikan program kerja pemerintahan yang dipimpin sang suami. Momen-momen saat dirinya terjun ke masyarakat bisa disaksikan melalui akun Instagram pribadinya @s_tjo.
Kini, meski kondisinya belum pulih 100%, Sherly mengaku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Baik dari sisi emosional maupun kondisi fisiknya.
“Aku (Ashanty) dan Mas Anang adalah orang yang sejak awal mendukung kalau Sherly mau melanjutkan perjuangan bapak (Benny Laos), karena rasanya semua yang sudah dia (Benny) lakukan dan cita-citakan akan sia-sia kalau berhenti sampai sini,” ungkap penyanyi Ashanty di kamar rawat inap Sherly Tjoanda di RSPAD Gatot Subroto, dikutip dari YouTube The Hermansyah A6, Kamis (24/10/2024).
“Makasih Mbak Shanty, Mas Anang, buat persahabatannya. Aku sempat takut sendirian waktu Benny pergi (meninggal), tapi ternyata Benny punya teman-teman yang luar biasa mendukung aku,” ungkap Sherly sembari menitikan air mata.
4. Menggantikan Sang Suami Maju di Pilkada Maluku Utara
Berkat restu dari ketiga anaknya, Sherly akhirnya memantapkan diri maju dalam Pilkada Maluku Utara 2024 menggantikan mendiang sang suami.
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara Nomor 47 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara Nomor 44 Tahun 2024 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara dalam Pemilihan Tahun 2024, paslon Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe mendapatkan nomor urut 4.
Paslon ini didukung oleh delapan partai yakni Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Buruh.
5. Sosok Benny Laos, Sang Suami
Benny Laos,adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Pulau Morotai periode 2017–2022. Ia diangkat menjadi Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan pada 2023 hingga wafat pada 2024. Pria keturunan Tionghoa-Indonesia ini memulai pendidikannya di SD Raja Kristus dan melanjutkan ke SMP Raja Kristus pada tahun 1989. Setelah itu, ia sempat belajar di SMA Cor Jesu Malang selama satu semester, sebelum akhirnya kembali ke kampung halaman untuk bekerja.
Pada tahun 2001, ia pindah ke Kota Manado dan mendirikan perusahaan di bidang pelayaran dan properti yang dikenal sebagai Bela Group. Di Manado, ia juga menyelesaikan pendidikan Paket C. Pada tahun 2009, Benny melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2016.
Hingga akhirnya Benny terjun ke dunia politik dan maju menjadi calon gubernur Maluku Utara, Sherly pernah menjelaskan tentang impian Benny, yang berasal dari pengalaman pahit di masa lalu. Benny menginginkan agar masyarakat Maluku Utara tidak merasakan kesulitan yang pernah dia alami, seperti tidak bisa bersekolah, tidak memiliki rumah, dan keterbatasan uang untuk berobat.
Dengan tekad yang kuat, Benny bercita-cita untuk memimpin Maluku Utara, berharap dapat menciptakan perubahan dan memberikan harapan bagi warganya. Ucapan Sherly ini diungkapkan dalam sebuah wawancara di YouTube channel The Hermansyah A6, menggambarkan visi Benny yang berakar dari pengalaman pribadinya.