Liputan6.com, Jakarta Dedi Mulyadi, politisi kawakan dari Jawa Barat, mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang. Dengan dukungan dari Partai Gerindra dan Golkar, serta sejumlah partai lain, Dedi Mulyadi bertekad membawa perubahan di wilayah yang memiliki kekayaan budaya ini. Sebagai putra asli Sunda, Dedi dikenal dengan pemikiran yang mengutamakan nilai-nilai kearifan lokal. Bersama wakilnya, Erwan Setiawan, ia menghadirkan visi untuk memajukan Jawa Barat.
Dedi Mulyadi menduduki nomor urut empat dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat 2024. Pasangan ini menjadi sorotan masyarakat karena keduanya memiliki latar belakang yang kuat dalam politik dan pengabdian di masyarakat. Dukungan dari masyarakat terus mengalir untuk pasangan ini, menjadikan mereka sebagai salah satu calon kuat.
Sebagai seorang politisi yang lahir dari keluarga sederhana di Subang, Dedi Mulyadi tumbuh besar di lingkungan desa yang penuh dengan nilai-nilai kebersamaan. Hal ini memberikan pengaruh besar dalam sikap dan pandangan politiknya. Ingin tahu lebih banyak mengenai profil Dedi Mulyadi dan jejak karier politiknya? Berikut uraian perjalanan hidupnya.
Masa Kecil dan Pendidikan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi lahir pada 11 April 1971 di Subang, Jawa Barat, sebagai anak bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana, adalah pensiunan tentara, sedangkan ibunya, Karsiti, aktif dalam kegiatan kemanusiaan melalui Palang Merah Indonesia. Kehidupan di desa mengajarkan Dedi tentang pentingnya kebersamaan dan gotong-royong, nilai-nilai yang selalu ia pegang teguh hingga kini.
Sejak kecil, Dedi sudah terbiasa membantu orang tuanya mengurus sawah dan menggembala domba. Meski berlatar belakang keluarga petani, ia bercita-cita tinggi dalam pendidikan. Dedi menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Subang dan kemudian melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman, Purwakarta, pada 1999.
Saat kuliah, Dedi aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan ekstra kampus. Ia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Purwakarta dan aktif dalam serikat pekerja. Aktivismenya ini menjadi landasan yang kuat bagi karier politiknya di kemudian hari.
Awal Karier Politik Dedi Mulyadi
Perjalanan politik Dedi Mulyadi dimulai dengan bergabungnya ia ke partai Golkar. Pada Pemilu 1999, ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta.
Di lembaga ini, Dedi menduduki posisi sebagai Ketua Komisi E, meskipun masa kerjanya tidak selesai karena ia kemudian diangkat sebagai Wakil Bupati Purwakarta pada tahun 2003.
Pada Pilkada Purwakarta 2008, Dedi mencalonkan diri sebagai Bupati bersama Dudung B. Supardi sebagai wakilnya. Keduanya memenangkan pemilihan tersebut, menandai dimulainya kepemimpinan Dedi di Purwakarta yang membawa banyak perubahan bagi masyarakat setempat.
Kepemimpinan Dedi di Purwakarta
Selama menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode dari 2008 hingga 2018, Dedi Mulyadi memimpin berbagai program pembangunan yang berdampak besar pada infrastruktur, pendidikan, kebudayaan, dan kesejahteraan sosial.
Di bawah kepemimpinannya, Purwakarta mengalami berbagai peningkatan kualitas layanan publik, menjadikannya sebagai salah satu kabupaten dengan sistem pelayanan terbaik di Jawa Barat.
Dedi juga dikenal mengangkat budaya Sunda sebagai dasar kebijakan-kebijakannya. Di beberapa kesempatan, ia menekankan pentingnya mempertahankan kearifan lokal di tengah perkembangan zaman modern.
Keterlibatan Dedi di Partai Golkar
Setelah sukses memimpin Purwakarta, Dedi mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2016-2020. Jabatan ini sebelumnya pernah ia duduki di tingkat Kabupaten Purwakarta pada 2004-2007.
Kepemimpinannya di partai semakin mengokohkan posisinya sebagai tokoh berpengaruh di wilayah Jawa Barat.
Di Pilkada Jawa Barat 2018, Dedi berpasangan dengan Deddy Mizwar sebagai calon wakil gubernur. Namun, pasangan ini kalah dari Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum. Meskipun begitu, Dedi tidak patah semangat dan terus melanjutkan perannya sebagai legislator.
Peralihan ke Partai Gerindra dan Pilgub 2024
Pada tahun 2023, Dedi memutuskan untuk mengundurkan diri dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Gerindra. Langkah ini cukup mengejutkan publik dan mencerminkan tekad Dedi untuk terus berkontribusi bagi masyarakat Jawa Barat.
Tak lama setelah bergabung, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari dapil Jabar VII pada Pemilu 2024.
Dalam kontestasi Pilgub 2024, Dedi kini didukung oleh koalisi yang terdiri dari Gerindra, Golkar, serta beberapa partai lain. Bersama Erwan Setiawan, ia menghadirkan visi untuk membangun Jawa Barat yang mandiri dan berdaya saing.
Dukungan Masyarakat dan Harapan di Pilgub Jabar 2024
Dukungan dari berbagai elemen masyarakat terus mengalir untuk pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Banyak warga dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat datang langsung ke kediaman Dedi untuk menyampaikan dukungan dan harapan mereka.
Masyarakat melihat Dedi sebagai sosok yang paham akan budaya lokal dan mampu memimpin Jawa Barat menuju masa depan yang lebih baik.
Pertanyaan & Jawaban Seputar Dedi Mulyadi: Siapa Dedi Mulyadi?
Dedi Mulyadi adalah seorang politisi dari Jawa Barat yang dikenal dengan dedikasinya dalam mempertahankan nilai-nilai budaya Sunda.
Apa Saja Jabatan yang Pernah Dipegang Dedi Mulyadi?
Dedi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode, anggota DPRD Purwakarta, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, dan anggota DPR RI.
Apa Visi Dedi Mulyadi dalam Pilgub Jabar 2024?
Dedi ingin memajukan Jawa Barat dengan pendekatan budaya lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan.
Mengapa Dedi Mulyadi Didukung oleh Banyak Partai?
Dedi memiliki rekam jejak yang kuat di bidang pemerintahan dan politik, sehingga banyak partai yang percaya akan kemampuannya memimpin Jawa Barat.