Profil dan Jejak Prestasi Manny Pacquiao, Petinju Legendaris yang Gegerkan Warganet Karena Tampil Netflix

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Manny Pacquiao adalah nama yang tak asing dalam dunia olahraga. Petinju asal Filipina ini telah mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya atlet yang meraih gelar juara dunia di delapan divisi berbeda, sebuah pencapaian yang belum pernah ada sebelumnya dalam dunia tinju. Kecepatan, ketahanan fisik, serta teknik bertarungnya yang luar biasa membuatnya dijuluki sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa.

Namun, kini Pacquiao kembali menjadi perbincangan bukan karena pertarungan di ring, melainkan karena keputusannya untuk bergabung dalam sebuah acara yang diproduksi oleh Netflix. Pengumuman ini mengejutkan banyak orang. Bagaimana mungkin seorang legenda tinju seperti Pacquiao tertarik untuk mengikuti kompetisi ini?

Banyak yang penasaran dengan alasannya, sementara yang lain bertanya-tanya bagaimana kemampuannya akan diuji dalam ajang yang menuntut lebih dari sekadar keahlian bertinju. Sebelum membahas lebih jauh keterlibatannya di Netflix, mari kita telusuri kembali perjalanan panjangnya dari awal karier hingga menjadi ikon olahraga dunia, dirangkum Liputan6, Kamis (6/2).

Awal Kehidupan: Dulu Pekerja Konstruksi Manila ke Dunia Tinju

Lahir pada 17 Desember 1978 di Kibawe, Bukidnon, Filipina, Manny Pacquiao tumbuh dalam kondisi ekonomi yang sulit. Sejak kecil, ia harus bekerja keras demi membantu keluarganya. Saat masih di bangku sekolah dasar, orang tuanya berpisah, meninggalkan ibunya untuk menghidupi enam anak seorang diri.

Ketika usianya menginjak 14 tahun, Pacquiao membuat keputusan besar dalam hidupnya. Ia meninggalkan rumah dan pindah ke Manila untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Di ibu kota Filipina itu, ia menjalani hidup keras sebagai seorang anak jalanan, bekerja sebagai kuli bangunan, dan bahkan sering melewatkan waktu makan demi bisa mengirim uang ke ibunya.

Namun, di tengah keterbatasan itu, tinju menjadi satu-satunya harapan bagi Pacquiao untuk mengubah nasibnya. Ia mulai berlatih di gym kecil dan bertarung dalam pertandingan amatir di berbagai kota. Dengan rekor amatir 60–4, bakatnya semakin dikenal di dunia tinju Filipina. Akhirnya, pada Januari 1995, ia memulai debut profesionalnya di usia 16 tahun sebagai petinju kelas terbang junior.

Dominasi di Ring: Mencetak Sejarah sebagai Juara Dunia 8 Divisi

Dikutip dari boxrec.com, karier profesional Pacquiao berkembang pesat. Dengan gaya bertarung agresif dan kekuatan pukulan yang mematikan, ia dengan cepat menanjak ke puncak dunia tinju. Pada 1998, ia meraih gelar juara dunia pertamanya di kelas terbang WBC setelah menumbangkan Chatchai Sasakul dalam pertarungan yang mendebarkan.

Namun, itu hanyalah awal dari kejayaannya. Dalam dua dekade berikutnya, Pacquiao terus menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih gelar juara di berbagai kelas:

  • 2001-2008: Menjuarai kelas super bantam, bulu, dan super bulu, termasuk kemenangan atas Marco Antonio Barrera dan Juan Manuel Márquez.
  • 2008-2010: Mendominasi kelas ringan, welter junior, dan welter, dengan kemenangan legendaris melawan Oscar De La Hoya dalam pertarungan yang disebut sebagai "Dream Match".
  • 2019: Menjadi juara dunia kelas welter tertua dalam sejarah, setelah mengalahkan Keith Thurman pada usia 40 tahun untuk meraih gelar WBA (Super).

Dengan total 62 kemenangan, 8 kekalahan, dan 2 seri, serta 39 kemenangan KO, Pacquiao tidak hanya menjadi petinju terbesar Filipina, tetapi juga ikon tinju dunia yang menginspirasi jutaan orang.

Lebih dari Sekadar Petinju: Popularitas Global dan Kekayaan Fantastis

Keberhasilan Pacquiao di ring tinju membawanya ke level ketenaran yang luar biasa. Ia bukan hanya seorang petarung, tetapi juga figur global dengan pengaruh yang luas. Pertarungannya melawan Floyd Mayweather Jr. pada 2015 mencatat rekor sebagai salah satu pertarungan dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah, menghasilkan lebih dari $600 juta.

Menurut Forbes, Pacquiao pernah menjadi atlet dengan bayaran tertinggi kedua di dunia pada 2012 dan 2015, dengan total pendapatan lebih dari $1,3 miliar dari 26 pertarungan bayar-per-tayang (PPV). Ia juga pernah menempati posisi atlet dengan bayaran tertinggi kedelapan sepanjang dekade 2010-an.

Selain tinju, Pacquiao juga terjun ke dunia hiburan, membintangi film, merilis lagu, serta tampil di berbagai acara televisi. Ia pun dikenal sebagai pengusaha dan dermawan yang aktif dalam berbagai kegiatan amal di Filipina.

Karier Politik: Dari DPR hingga Maju sebagai Capres Filipina

Setelah sukses sebagai petinju, Pacquiao mengalihkan fokusnya ke dunia politik. Pada 2010, ia terpilih sebagai anggota DPR Filipina, mewakili provinsi Sarangani. Enam tahun kemudian, ia memenangkan pemilihan sebagai senator Filipina, di mana ia menjabat hingga 2022.

Sebagai senator, ia aktif dalam berbagai kebijakan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Pada 2021, ia secara resmi mencalonkan diri sebagai presiden Filipina, tetapi kalah dalam pemilu 2022 dari Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr.

Di luar politik, ia juga mendirikan Liga Bola Basket Maharlika Pilipinas dan terlibat dalam berbagai proyek olahraga serta bisnis di Filipina.

Keputusan Mengejutkan: Bergabung dengan Netflix

Dikutip dari Kapanlagi.com, pada 2024, Pacquiao kembali menggegerkan publik setelah bergabung dengan Netflix. Namun apakah Pacquiao bermain film? jawabannya adalah ia terlibat dalam reality show 'Physical 100 Asia',. Sebagai peserta, dirinya akan menguji daya tahan fisik pesertanya melalui serangkaian tantangan berat.

Acara ini merupakan versi terbaru dari 'Physical 100', yang sebelumnya hanya menampilkan peserta dari Korea Selatan. Kini, dengan cakupan Asia, kompetisi ini menghadirkan berbagai atlet dan figur ternama, termasuk Pacquiao, yang kehadirannya di ajang ini langsung menarik perhatian.

Reaksi publik pun beragam. Banyak yang kagum dengan keberaniannya, sementara yang lain bertanya-tanya apa alasan di balik keputusannya untuk mengikuti kompetisi ini. Meski ia dikenal dengan stamina luar biasa, ajang ini menguji lebih dari sekadar kekuatan fisik, tetapi juga strategi, kelincahan, dan ketahanan mental.

Beberapa warganet turut terkejut dengan berkomentar "Huh?????" dan "Woah, kapan ini terjadi?".

People Also Ask Google.

1. Mengapa Manny Pacquiao disebut legenda tinju?

Manny Pacquiao adalah satu-satunya petinju dalam sejarah yang memenangkan gelar juara dunia di delapan divisi berbeda, sebuah pencapaian yang belum pernah ada sebelumnya dalam dunia tinju profesional.

2. Apa yang membuat Manny Pacquiao bergabung dengan Netflix?

Pacquiao bergabung dalam 'Physical 100 Asia' untuk menguji batas kemampuannya di luar tinju serta menarik perhatian publik dalam format kompetisi fisik yang baru.

3. Berapa banyak gelar dunia yang dimenangkan oleh Manny Pacquiao?

Pacquiao telah memenangkan 12 gelar juara dunia utama di berbagai divisi, termasuk kelas terbang, bulu, ringan, hingga welter.

4. Apa pertandingan terbesar dalam karier Manny Pacquiao?

Pertarungan Pacquiao melawan Floyd Mayweather Jr. pada 2015 merupakan salah satu pertandingan terbesar dengan pendapatan mencapai $600 juta.

5. Apakah Manny Pacquiao masih aktif bertinju?

Pacquiao resmi pensiun dari tinju profesional pada 2021, tetapi ia masih mengikuti pertandingan eksibisi, termasuk debutnya di Super RIZIN 3 pada 2024.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |