Pertolongan Pertama Orang yang Digigit Ular, Jangan Lakukan Ini Jika Tak Ingin Makin Parah

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Gigitan ular merupakan kondisi darurat medis yang dapat mengancam nyawa dalam waktu sangat singkat jika tidak ditangani dengan tepat. Di berbagai wilayah tropis dan subtropis, kasus ini kerap terjadi, baik di pedesaan maupun lingkungan urban yang berbatasan dengan habitat liar. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak memahami langkah pertolongan pertama yang benar, bahkan cenderung melakukan tindakan salah yang memperparah kondisi korban.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di laman resminya, gigitan ular berbisa menjadi salah satu penyebab kematian yang bisa dicegah apabila penanganan dilakukan secara cepat dan sesuai standar medis. Sering kali, tindakan panik atau terpengaruh mitos seperti mengisap racun atau membalut luka terlalu ketat justru memperburuk penyebaran racun ke seluruh tubuh. Padahal, protokol penanganan gigitan sudah tersedia dan bisa diakses masyarakat melalui berbagai kampanye kesehatan.

Untuk itu, Liputan6 akan membagikan langkah-langkah pertolongan pertama, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta tindakan pencegahan terkait gigitan ular kepada manusia. Simak informasinya berikut, dirangkum untuk Anda, Selasa (15/7).

1. Ciri-Ciri Jika Anda Digigit Ular

Meski terlihat sepele pada awalnya, gigitan ular bisa menimbulkan dampak berbahaya bahkan mematikan. Sayangnya, banyak orang tidak sadar mereka telah tergigit karena minimnya pengetahuan tentang gejala awal yang muncul. Gigitan dari ular berbisa maupun tidak berbisa sering kali tampak mirip secara visual, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda yang muncul dari tubuh setelah kontak dengan ular.

Deteksi dini menjadi langkah kunci untuk meminimalkan penyebaran racun ke organ vital. Berdasarkan laman hopkinsmedicine.org, berikut beberapa ciri khas apabila seseorang mengalami gigitan ular:

  • Ada bekas taring ganda: Luka gigitan biasanya terlihat sebagai dua titik tusukan yang sejajar.
  • Pembengkakan di bekas gigitan: Area gigitan cepat membengkak dalam hitungan menit hingga jam.
  • Nyeri intens: Rasa nyeri tajam menjalar dari titik gigitan hingga ke anggota tubuh lain.
  • Perubahan warna kulit: Terjadi memar, kemerahan, atau kebiruan di sekitar luka.
  • Gejala sistemik: Korban dapat mengalami mual, muntah, pusing, lemas, hingga hilang kesadaran.

2. Pertolongan Pertama yang Harus Segera Dilakukan

Waktu adalah faktor krusial dalam penanganan gigitan ular. Setelah seseorang tergigit, langkah-langkah awal yang diambil dalam 5-10 menit pertama akan sangat menentukan apakah racun menyebar cepat atau tidak.

Oleh karena itu, penting untuk memahami prosedur pertolongan pertama yang benar dan sesuai standar medis, bukan berdasarkan mitos atau kebiasaan turun-temurun yang belum tentu efektif. Kesalahan kecil bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati.

Dalam laman WHO, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan segera setelah terjadi gigitan ular:

  • Jauhi lokasi di mana Anda mendapati gigitan ular: Jangan panik, hindari serangan lanjutan.
  • Tetap tenang dan batasi gerak: Agar racun tidak cepat menyebar melalui aliran darah.
  • Lepas perhiasan dan pakaian ketat: Mencegah terjebaknya racun di jaringan pembuluh.
  • Posisikan tubuh tetap rendah: Letakkan area gigitan setara atau lebih rendah dari jantung.
  • Segera hubungi fasilitas medis: Penanganan antivenom hanya bisa dilakukan tenaga medis.

3. Tindakan Fatal yang Tidak Boleh Dilakukan

Sering kali, dalam keadaan panik, korban atau orang di sekitarnya melakukan berbagai tindakan yang justru memperburuk keadaan. Hal ini diperparah dengan beredarnya mitos-mitos lama yang diwariskan secara turun-temurun, seperti mengisap racun dengan mulut atau membalut luka dengan kencang. Padahal, menurut panduan resmi dari Johns Hopkins Medicine dan WHO, tindakan-tindakan tersebut sama sekali tidak direkomendasikan bahkan berpotensi menyebabkan komplikasi lebih berat.

Berikut ini beberapa tindakan yang sangat tidak boleh dilakukan saat menghadapi korban gigitan ular:

  • Mengisap luka dengan mulut: Tidak efektif dan bisa menyebabkan infeksi silang.
  • Memotong area gigitan: Justru memperluas kerusakan jaringan.
  • Mengikat anggota tubuh dengan tali: Menghambat aliran darah dan bisa menyebabkan amputasi.
  • Memberikan alkohol atau minuman energi: Mempercepat detak jantung dan penyebaran racun.
  • Mengobati dengan ramuan tradisional: Tidak terbukti ilmiah dan bisa memperlambat penanganan medis.

4. Ciri-Ciri di Tubuh Jika Ular yang Menggigit Berbisa

Mengenali apakah ular yang menggigit termasuk berbisa atau tidak menjadi sangat penting agar dokter bisa memberikan antivenom yang tepat. Sayangnya, sebagian besar korban tidak sempat mengamati ular tersebut. Dalam kondisi seperti ini, reaksi tubuh menjadi indikator utama yang bisa digunakan untuk memperkirakan jenis bisa atau racun yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa gejala bahkan muncul sangat cepat dalam waktu kurang dari satu jam.

Ciri khas yang menunjukkan seseorang digigit oleh ular berbisa antara lain:

  • Bengkak cepat dan hebat: Umumnya terjadi dalam 15–30 menit.
  • Nyeri menjalar: Rasa sakit meluas ke bagian tubuh lain, seperti dada, wajah, atau leher.
  • Gangguan sistem saraf: Bicara pelo, otot melemah, dan gangguan napas.
  • Pendarahan abnormal: Mimisan, gusi berdarah, atau darah di urin.
  • Gejala umum berat: Demam, denyut jantung tidak stabil, kesulitan bergerak, hingga kehilangan kesadaran.

5. Cara Mencegah Gigitan Ular

Mencegah lebih baik daripada mengobati, terlebih ketika menyangkut gigitan ular yang bisa menimbulkan kematian dalam hitungan jam. Risiko serangan ular sebenarnya dapat dikurangi secara signifikan jika masyarakat membiasakan diri melakukan pencegahan aktif saat beraktivitas di wilayah yang berpotensi menjadi habitat ular. Pencegahan ini tidak hanya melibatkan perubahan gaya hidup, tetapi juga edukasi lingkungan yang komprehensif.

Langkah-langkah pencegahan efektif yang dapat diterapkan antara lain:

  • Kenakan alas kaki dan pelindung tubuh saat di alam bebas: Terutama saat malam hari atau musim hujan.
  • Bersihkan area pekarangan dan gudang: Menghindari tempat bersarangnya ular seperti tumpukan kayu, batu, atau sampah.
  • Gunakan penerangan memadai saat beraktivitas malam: Ular aktif di malam hari dan cenderung tidak terlihat di kegelapan.
  • Hindari bermain di semak belukar atau sawah tanpa pengawasan: Anak-anak adalah korban rentan.
  • Edukasi keluarga dan warga sekitar: Simulasi penanganan dan pengenalan jenis ular lokal sangat penting untuk deteksi awal.

5 Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask)

1. Apa saja pertolongan pertama jika digigit ular?

Jauhkan dari ular, tetap tenang, lepas perhiasan, batasi gerakan, dan segera ke rumah sakit.

2. Apakah luka gigitan ular harus dihisap?

Tidak, metode ini tidak efektif dan justru membahayakan korban dan penolong.

3. Bagaimana cara membedakan ular berbisa atau tidak dari gigitan?

Dilihat dari gejala: pembengkakan hebat, gangguan pernapasan, atau pendarahan.

4. Apakah semua gigitan ular memerlukan antivenom?

Tidak selalu, tetapi gigitan dari ular berbisa memerlukan antivenom secepatnya.

5. Bagaimana mencegah agar tidak tergigit ular saat di alam?

Gunakan alas kaki tertutup, hindari tempat gelap, dan edukasi diri tentang habitat ular.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |