Liputan6.com, Jakarta Kacang-kacangan kerap dituding sebagai penyebab asam urat, sehingga tak sedikit orang menghindarinya, terutama para penderita penyakit sendi. Namun, benarkah semua jenis kacang bisa memicu asam urat? Atau justru ini hanyalah mitos yang beredar tanpa dasar ilmiah?
Asam urat adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam urat (uric acid) dalam darah terlalu tinggi, sehingga membentuk kristal pada sendi dan menimbulkan nyeri. Asam urat terbentuk dari pemecahan purin, zat alami yang terdapat dalam makanan dan tubuh kita. Inilah yang membuat makanan tinggi purin menjadi perhatian khusus. Artikel ini akan membedah fakta tentang hubungan kacang dengan asam urat dari sisi medis, jenis kacang yang perlu diwaspadai, serta rekomendasi konsumsi sehat.
Kacang dan Purin: Apa Hubungannya?
Purin merupakan senyawa alami yang akan dipecah menjadi asam urat dalam tubuh. Makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, dan beberapa seafood terbukti meningkatkan risiko asam urat bila dikonsumsi berlebihan. Tapi bagaimana dengan kacang?
Menurut jurnal medis dari The American Journal of Clinical Nutrition, kacang-kacangan seperti kacang tanah, almond, dan kacang kedelai termasuk dalam golongan makanan rendah hingga sedang purin. Artinya, mereka tidak seintens daging dalam menaikkan kadar asam urat.
Justru kacang mengandung serat, protein nabati, dan lemak sehat yang bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Dalam jumlah sedang, kacang tidak secara langsung memicu serangan asam urat.
Jenis Kacang yang Aman untuk Penderita Asam Urat
Tidak semua kacang perlu dihindari. Kacang almond, mete, dan kenari misalnya, tergolong aman karena memiliki kadar purin rendah dan kandungan antioksidan tinggi. Bahkan, beberapa jenis kacang diyakini dapat membantu menyeimbangkan metabolisme purin.
Kacang tanah, meskipun mengandung purin sedang, masih dapat dikonsumsi dengan porsi yang wajar. Sekitar 30 gram per hari dianggap aman untuk kebanyakan orang tanpa riwayat serangan gout aktif.
Hindari mengonsumsi kacang dengan cara digoreng atau dicampur dengan bahan tinggi sodium, karena dapat memperburuk peradangan sendi secara tidak langsung.
Kacang Kedelai dan Produk Olahannya
Kedelai dan olahannya seperti tahu, tempe, atau susu kedelai sempat menjadi kontroversi dalam kaitannya dengan asam urat. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa kedelai tidak menyebabkan lonjakan signifikan kadar asam urat dalam darah.
Menurut Journal of Rheumatology, produk kedelai yang difermentasi seperti tempe justru lebih mudah dicerna dan lebih rendah purin dibandingkan kedelai mentah. Artinya, konsumsi tahu dan tempe dalam jumlah normal masih aman bagi penderita asam urat.
Yang perlu diperhatikan adalah produk kedelai olahan yang tinggi sodium atau pengawet, bukan kacangnya itu sendiri.
Kapan Kacang Bisa Menjadi Masalah?
Kacang bisa menjadi masalah jika dikonsumsi berlebihan atau dalam bentuk yang tidak sehat seperti digoreng dalam minyak trans, diberi garam berlebih, atau dikombinasikan dengan makanan tinggi purin lainnya. Kombinasi tersebut dapat memperparah inflamasi.
Bagi mereka yang memiliki riwayat asam urat tinggi atau sering kambuh, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum memasukkan kacang-kacangan ke dalam diet harian. Toleransi setiap tubuh terhadap purin bisa berbeda.
Selain itu, penting untuk memperhatikan pola makan secara keseluruhan, bukan hanya fokus pada satu jenis makanan.
Konsumsi Sehat: Porsi dan Cara Pengolahan
Jika Anda ingin tetap menikmati kacang namun khawatir soal asam urat, perhatikan porsinya. Anjuran umum adalah 20–30 gram kacang per hari dalam bentuk panggang tanpa garam.
Pilih metode pemanggangan, rebus, atau fermentasi daripada digoreng. Hindari juga kacang kemasan yang mengandung MSG atau bahan pengawet tambahan yang bisa memicu peradangan.
Dengan pemilihan jenis dan porsi yang tepat, kacang tetap bisa menjadi bagian dari diet sehat bahkan bagi penderita asam urat.
FAQ
1. Apakah kacang tanah bisa menyebabkan asam urat?
Kacang tanah mengandung purin sedang, namun tidak terbukti secara signifikan menyebabkan asam urat jika dikonsumsi dalam porsi wajar dan cara pengolahan yang sehat.
2. Apakah penderita asam urat boleh makan tempe dan tahu?
Boleh. Produk fermentasi kedelai seperti tempe dan tahu relatif aman dan mengandung purin lebih rendah dibandingkan daging merah.
3. Apakah semua kacang aman untuk penderita asam urat?
Tidak semua. Kacang-kacangan yang tinggi lemak jenuh dan digoreng dengan minyak trans sebaiknya dihindari. Pilih kacang alami, dipanggang, atau direbus.
4. Seberapa banyak porsi kacang yang aman dikonsumsi setiap hari?
Sekitar 20–30 gram per hari, atau setara dengan satu genggam kecil, cukup aman untuk sebagian besar orang dewasa.